9 Tahun Kemudian...
Bolton School - Girls' Division Senior School
Seorang gadis berjalan dengan terburu menuju salah satu ruangan kelas bersama dengan dengan setumpuk buku ditangan kanannya dan terlihat ada lilitan perban ditangan kirinya. Gadis itu Laura yang tampaknya tidak terlalu mengahawatirkan sakit ditangan kirinya, sudah cukup terlambat memasuki kelas Mr. Lambert.
"Ms. Eden, sudah berapa kali saya peringkatkan untuk tidak terlambat mengikuti kelas saya, dan ini sudah ketiga kalinya, anda terlambat memasuki kelas saya, saya masih memberikan peringatan pada anda, melihat nilai anda sangat memuaskan, tapi tidak dengan sikap anda Ms. Eden!!" Mr. Lambert untuk kesekian kalinya memarahi Laura didepan kelasnya, dan itu membuat Lauran malu menatap teman-temannya.
Mr. Lambert pun menyuruh Laura kembali duduk ditempatnya setelah hampir tiga puluh menit memarahi Laura dengan ceramah tentang bagaimana manusia harus menghargai waktu dan beberapa filosofi hidup yang benar. Semua siswa tahu bahwa Mr. Lambert lebih menyukai menceritakan tentang filosofi dari pada harus mengajarkan senyawa-senyawa kimia pada kelas Chemistrynya.
"Apa hari ini dia melakukannya lagi?"tanya teman sekelompok Laura
"Ya Emma"jawab Laura singkat dan mempersiapkan buku-bukunya diatas meja, Emma menghela nafasnya dengan kasar.
"Kenapa kau mau saja diperitah olehnya, kau bisa menolaknya bukan?"Emma memang kesal dengan sikap Laura yang dengan gampangnya diperintah dan berakibat buruk pada Laura.
"Bagaiman pun juga, semua itu adalah kesalahanku Emma, aku harus bertanggung jawab"jelas Laura lagi, dan Emma sudah tahu Laura dengan tanggung jawabnya yang besar itulah yang membuat gadis berambut cokelat gelap itu tetap berprinsip dengan teguh.
"Hanya jika dia mulai keterlaluan, aku akan menghajarnya tanpa persetujuanmu"terang Emma yang tidak suka sahabatnya itu diperlakukan dengan buruk.
"Baikalah, aku akan mempersiapkan kotak P3K kecil didalam tasku"sindir Laura pada Emma yang awalnya tidak mengerti dengan sindiran Lauran,
"Apa kau pikir aku gadis bar-bar ah?!"teriak Emma yang membuat seluruh kelas menatapnya, dan Mr. Lambert pun langsung memperingatkan Emma.
Laura menahan tawanya dan itu membuat Emma geram sesaat, dan mereka pun akhirnya saling bertatapan dan tersenyum bersama.
Dilain pihak pada kelas Year 8 seorang gadis baru saja masuk bersama salah seorang guru kedalam kelas Art, murid tersebut memiliki rambut berwarna cokelat gelap dengan seditik helaiannya berwarna cokelat terang.
"Ok Class, kita mempunyai seorang murid baru, dia pindahan dari London. Dia bukan orang baru di Heaton ini, jika kalian sering mengunjungi The Cavendish Pavilion kalian perlu mengajang gadis disampingku ini, karena kalian akan mendapat diskon" canda Mrs. Watts saat memberi introducing yang membuat para siswa tertawa.
"Kenalkan dirimu, Ms. Eden"lanjut Mrs. Watts
Gadis itu maju selangkah didepan kelas dan memulai memperkenalkan dirinya.
"Hai!!"sapanya sambil memlambaikan tangan pada murid-murid yang lain
"Hai"balas murid-murid
"Namaku, Kyla Chyntia Eden, sebelumnya aku bersekolah di School for Girls, City of London. Aku lahir di Heaton hanya saja sejak aku berumur 2 tahun aku pindah ke London bersama adikku Laura Year 7, jika ada yang mengenalnya dikelas ini" Kyla tersenyum saat selesai memperkenalkan dirinya.
Mrs. Watts mempersilakan Kyla untuk duduk disalah satu bangku kosong dekat seorang gadis berambur pirang bernama Rebecca, dan kelas Art pun dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beginning (Mayer's Family)
RomancePernikahan Lindsey Stone dan Mark Fredrik Mayer akhirnya berlangsung walau harus dibawah guyuran hujan tapi mereka terlihat bahagia saat menyematkan cincin pernikahan di jari masing-masing. Menikah dibawah guyuran hujan bukan suatu yang buruk menuru...