Prolog

812 10 0
                                    


St Peter's Church, Edensor - England


Gemuruh suara di langit dan awan tebal berwarna hitam pekat menyelimuti suasana di pagi itu.

Beberapa orang yang melintas di depan St Peter's church berjalan dengan cepat sambil sesekali menengadah keatas melihat hitamnya awan tersebut.

"Sebentar lagi akan ada hujan yang lebat" pikir orang-orang

Tapi tidak bagi seorang wanita yang sedang merapikan gaun pengantinnya, Lindsey Stone. Baginya jika sampai ada badai pun dia akan tetap melangsungkan pernikahannya.

Kisah cintanya sudah cukup seperti badai, dan hujan bukanlah tandingannya, dia masih bisa menghadapinya.

"Apa kau yakin, tetap melaksanakan pernikahanmu di luar, maksudku kita tidak tahu hujan bisa saja turun sewaktu-waktu" tanya salah satu dari keempat pendampingnya. Menannyakan kepastian dari acara pernikahan Lindsey yang akan diselenggarakan di halaman belakang St Peter's church.

"Tentu, Joana"jawab Lindsey dengan mantap.

"Oh Tuhan, kau benar-benar sudah gila, jangan salahkan aku jika saja hujan. Aku akan lari terlebih dahulu untuk menyelamatkan diriku juga calon bayiku". Joana teman terbaik yang Lindsey punya dan mereka memiliki kisah yang menarik sebelum akhirnya Joana mengandung anak pertamanya dari suaminya sekarang.

"Aku malah berharap kau yang terlebih dulu diselamatkan karena aku juga tidak ingin terjadi sesuatu dengan calon keponakanku itu, tapi jika si Mark yang lari, akan kupastikan dia tidak akan bisa berlari lagi saat aku menangkapnya" mendengar temannya itu, Joana hanya bisa tertawa kencang.

...

Mark Fredrik Mayer atau Mark, pada awalnya hanya menginginkan Lindsey sebagai tunangan palsunya, untuk mengelabui kedua orang tuanya beserta nenek tersayangnya saat mereka menginginkan Mark segera menikah, karena Mark sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menikah sampai kapanpun. Dan sepertinya keputusan untuk memilih Lindsey sebagai tunangan palsunya merupakan keputusan yang salah karena pada akhir dari kisah palsunya itu Mark menemukan cinta sejatinya pada diri Lindsey.

Mark belajar dari kehidupan rumah tangga kedua orang tuanya yang bisa dibilang seperti kebohongan pernikahan saja. Didepan orang banyak mereka mampu menyembunyikan kepalsuan masing - masing pasangan, tapi tidak dengan Mark. Mark melihat  pernikahan hanya karena perjodohan orang dulu, tanpa cinta dan beralaskan harta kekayaan adalah kesalahan terburuk.

Dan saat ini, membuktikan bahwa keputusannya untuk tidak menikah adalah kesalahan terburuk lainnya, karena pada akhirnya dia mampu mendapatkan apa itu arti cinta yang sesunguhnya. Mark berdiri didepan seorang pendeta, John. Salah satu teman lama Mark yang diketahuinya beberapa minggu lalu saat mendaftarkan pernikahan dirinya dan Lindsey. Mark sempat kaget saat mengetahui John anak berandalan disekolahnya dulu menjadi seorang pendeta, "Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini, temanku"jawab John saat Mark menanyakan perihal dirinya yang menjadi seorang pendeta.

Namun bukan Mark namanya, jika tidak dapat mengetahui motif awal John dapat berubah sejauh ini, dan jawaban yang didapatkan oleh Mark pun membuatnya ingin tertawa, "Aku jatuh cinta dengan anak seorang pendeta, saat aku menjalani hukumanku karena melempar fasilitas umum saat aku mabuk-mabukan dengan beberapa temanku, dan hukumannya membersihkan gereja selama tiga bulan, disitulah aku bertemu dengannya" jelas John masih bisa mengingat bagaimana dia bisa jatuh cinta setegah mati dengan anak pendeta tersebut.

"Apa kau mendapatkannya?" tanya Mark penasaran

"Menurutmu bagaimana?" John membalikan pertanyaannya dengan sebuah senyuman manis, dan Mark tahu bahwa temannya itu mendapatkannya.

The Beginning (Mayer's Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang