16

9.9K 487 7
                                    

"Perlahan, Sayang ... jangan buat aku basah kuyup." Cecillia membantu Dante turun ke dalam bak untuk memandikan Dante.

Dante cemberut saat sudah duduk dan bersandar di dalam bak penuh busa yang disiapkan Cecillia. "Padahal aku ingin sekali membuatmu basah."

"Kau nakal sekali." Cecillia mengambil spons untuk membantu menggosok kaki Dante, dan segera memerah saat menyadari tatapan Dante yang tidak lepas dari dirinya.

Dante benar-benar terlihat sangat normal saat bersandar di dalam bak. Tubuhnya besar, dan berotot sempurna. Mata birunya terlihat jahil saat tersenyum miring pada Cecillia. "Ayo mandi bersama," ajak Dante, namun memakai nada perintah.

Cecillia mengangkat alisnya menantang. "Hari ini kita harus bertemu para pekerja di peternakan, jangan buat mereka menunggu."

"Tapi aku tidak memberi pernyataan resmi bahwa aku akan datang kesana, jadi mereka tidak akan menunggu kita datang."

Cecillia tergelak dan menggeleng geli. "Kau sengaja melakukannya."

"Ya, sejak aku tahu aku tidak sepenuhnya cacat." Dante menarik tangan Cecillia yang beranjak akan mengusap punggungnya.

Cecillia tercebur ke dalam bak, masih dengan gaun tidurnya yang tipis. "Dante, aku basah kuyup," protes Cecillia, lalu terengah saat Dante menangkup dan mengusap payudaranya dari belakang.

Dante menyusupkan wajahnya di leher Cecillia, dan menjilat leher lembut itu. Satu tangan Dante turun ke kehangatan Cecillia yang masih tertutup celana dalam satin.

Cecillia terengah tajam. "Dante ...." Cecillia mendongak, dan memejamkan matanya rapat-rapat saat salah satu jari Dante yang besar menyelinap masuk ke dalam kehangatannya.

Dante menciumi telinga Cecillia, dan menggigit cupingnya pelan. "Bantu aku, Cille, aku mohon," bisik Dante dengan suara serak.

Cecillia menurunkan tangannya yang tadi mencengkeram pinggiran bak. Mengusap tubuh Dante yang dengan cepat mengeras dalam genggamannya.

Dante melenguh. Menurunkan celana dalam Cecillia, dan mengangkat pinggang Cecillia untuk membantu memasukinya.

Dante memeluk punggung Cecillia erat, dan bernapas dengan berat saat merasakan perasaan aneh itu setiap kali memasuki Cecillia. Tapi lama kelamaan perasaan aneh itu hilang. Berganti dengan sensasi yang membuat tubuhnya bergetar karena kenikmatan.

"Biarkan aku bergerak, Sayang, atau kita tidak akan pernah keluar dari dalam bak mandi ini," pinta Cecillia.

Dante tergelak. Mencium punggung Cecillia sebelum melepaskan pelukan di pinggang wanita itu. Memegang pinggul Cecillia untuk membantunya bergerak, dan sesekali mengalihkan tangannya untuk meremas gundukan payudara Cecillia. Wanita itu mengerang dengan suara serak.

Cecillia mendongak, melenguh di setiap gerakannya serta godaan yang diberikan Dante, lalu Dante mengerang keras saat mencapai pelapasannya.

Mereka tersengal-sengal, hanya saling bersandar dan memeluk. Cecillia memalingkan wajahnya, berciuman dengan Dante. Sedikit lebih lama daripada kemarin malam. Tapi Cecillia senang karena Dante sudah mulai mendapatkan kepercayaan dirinya kembali.

****

Mereka sedang bercinta. Ya, lalu memangnya kenapa, Will? Mereka suami-istri. Mereka bebas melakukan apa pun yang mereka mau, bentak pikiran Willis, lalu keluar dari rumah Dante dan mendesah lelah. Willis datang di saat yang salah.

Hari ini ada kuda yang sakit. Willis membutuhkan ijin dari Dante atau Cecillia untuk memanggil dokter hewan. Tapi menyesal karena seharusnya ia tidak perlu datang sendiri, dan mendengar lenguhan mereka di dalam kamar atau jerit kepuasan Cecillia.

Revisi Bastard PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang