EXTRA PART

18.6K 607 33
                                    

"Anda yakin?" tanya kusir itu dengan wajah pucat.

Wanita itu hampir berang dan memukul kepala si kusir agar kusir itu lebih seksama mendengar apa yang dikatakannya. "Apa kau tuli?"

Kusir itu menggeleng cepat. "Tidak, tentu saja tidak. Baiklah, saya akan memutar sesuai perintah anda," jawab kusir tergagap sebelum kembali melompat ke atas kereta kuda dengan barang-barang memenuhi ruangan di belakang tempatnya duduk, dan menyentak tali kekang agar kuda itu melaju menjauh.

Wanita itu menghela napas lelah dan mencatat di dalam otaknya untuk mencari kusir baru karena kusir yang saat ini sedang melayaninya selalu terlalu banyak bertanya saat diberikan perintah. Itu sangat menyebalkan.

Wanita itu berbalik dan menatap kejauhan. Ke arah rumah peternakan kecil bernama Little Cruz sebelum tertegun saat melihat seorang laki-laki keluar dari dalam istal dengan kursi beroda. Wanita itu tersenyum. "Dante," bisiknya pelan.

Dante terlihat mendorong kursi rodanya ke arah rumah utama peternakan Little Cruz, lalu tersenyum lebar saat melihat istrinya keluar dari dalam rumah dengan buntalan selimut dalam gendongannya.

Mereka berdua hanya saling menatap beberapa saat, lalu tersenyum penuh kasih sayang. Dante naik ke atas beranda melalui jalur kursi beroda terbuat dari kayu, dan mencondongkan tubuhnya untuk mengecup buntalan itu yang dapat disimpulkan bahwa buntalan itu adalah bayi mereka.

Wanita itu mengusap jantungnya yang berdetak lebih cepat dari biasa saat melihat pemandangan itu.

"Wah, wah ... kunjungan pagi yang mengejutkan, ya?" sinis Willis melangkah mendekat.

Wanita itu hampir jatuh terjengkang karena terkejut saat memutar tubuh untuk melihat siapa yang berbicara padanya, lalu mendengus. "Jangan sinis padaku."

Willis terkekeh dan membungkuk menghina penghorma-tannya. "Lalu anda ingin membunuh saya jika saya tidak bersikap baik, begitu?" ledek Willis.

Wanita itu membuang pandangan dan beranjak dari sana.

"Letticia," ucap Willis menghentikan langkah wanita itu yang berbalik melihat ke arahnya dengan perlahan.

Wanita itu mengerutkan kening.

"Apa maksudmu?"

Willis menunjuk dengan dagunya ke arah beranda rumah utama Little Cruz, memerlihatkan Cecillia dan bayinya sedang duduk di pangkuan Dante. Sedang berputar-putar saat Lexus mendorong kursi beroda ayahnya untuk membuat mereka semua tergelak bahagia. "Nama bayi mereka Letticia. Dante ingin mengenang bibinya dengan memberikan nama yang sama."

Wanita itu menutup mulutnya dan mengerjap untuk menahan tangisnya.

"Aku masih belum tahu bagaimana bisa seorang nenek sepertimu bisa dengan kejam merampas apa pun yang kau ingin rampas, memusnahkan apa pun yang ingin kau musnahkan. Tapi aku tahu bagaimana bisa seorang wanita semungil Cecillia bisa memberikan dunia pada Dante. Itu karena wanita itu mencintainya lebih besar dari pada cintamu pada cucumu sendiri. Yang kau cintai hanya nama besarmu, kerajaanmu, dan imagemu. Kau lupa bahwa bukan itu semua yang akan mengantarmu ke kuburanmu saat kau mati. Mungkin akan banyak orang yang mengantarmu ke peristi-rahatan terakhirmu atau menangisimu, tapi hanya keluargalah yang akan mengingatmu selamanya," ucap Willis sebelum meninggalkan wanita tua itu terisak.

Penyesalan selalu datang terlambat.

****

"Ayah ... Ayah ... ada kereta kuda kerajaan," pekik Lexus sambil menunjuk ke arah jalanan yang menuju ke peternakan Little Cruz.

Revisi Bastard PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang