Konoha High School, tempat menuntut ilmu yang cukup populer di Jepang, terutama di Konoha. Para murid yang terdaftar dijamin mempunyai otak encer dan juga disiplin tinggi. Selain itu, tak sembarangan orang yang diterima disekolah elit ini.
Dan pagi ini, para pelajar mulai berbondong-bondong melewati gerbang sekolah sebelum bel berdentang 5 menit lagi. Ramai-ramai melangkahkan kaki kekelasnya masing-masing.
Salah satu dari murid-muridnya adalah gadis bersurai soft pink yang tengah berjalan gontai menuju kelasnya. Kelas XI-3.
Wajah yang biasanya riang dan cantik tertutupi dengan wajah kusut khas orang yang baru bangun tidur. Rambut sebahu yang sehari-harinya terhias cantik dengan bandana merah bahkan terlihat kacau bagai habis diterpa tornado.
Ketika kakinya telah menginjak lantai kelasnya, gadis ini malah membuka lebar mulutnya. Gadis ini menguap. Dia masih mengantuk rupanya.
Dengan malas, Sakura berjalan menghampiri sahabat-sahabatnya sekaligus mendekati tempat duduknya. Seketika, sahabat disamping dan dibelakangnya terbengong melihat Sakura.
"Oh my God! Dia datang! Sejak kapan.." Ino yang nampak terkejut saat Sakura telah berada disisinya tak mampu melanjutkan ucapannya.
Sedangkan Tamaki dan Tenten malah saling bertukar pandang menyadari kedatangan Sakura.
"Tunggu, sejak kapan Si Bodoh datang sebelum bel dibunyikan?" cibir Tenten dengan tawa garingnya.
"Dan.. Bel baru dibunyikan 5 menit lagi, kan?" tambah Tamaki tak percaya.
Sakura yang mengantuk sambil menggerutu dalam hati hanya bisa menelungkupkan kepalanya diatas meja.
"Kau.. Baik-baik saja 'kan, Forehead?" tanya Ino bingung sambil memerhatikan sikap Sakura yang tak biasa.
Mendengar pertanyaan dari sahabatnya, Sakura segera mengangkat kepalanya dan berniat menjawabnya.
"Kaa-sanku mulai tak waras! Dia menggaji seorang supir, hanya untuk mengantar jemputku kemanapun!! Huaaa.. Aku tak rela! Harusnya aku masih mimpi diatas kasur kesayanganku sekarang!" balas Sakura heboh sendiri.
Ino, Tamaki dan Tenten yang mendengar balasan Sakura serempak mengerutkan dahi mereka.
"Hey, bukankah itu hal yang bagus untukmu, Forehead?"
"Bodoh, Harusnya kau bersyukur.."
"Ya. Aku setuju dengan Ino-chan dan Tenten-chan. Jadi, kau tak perlu repot-repot berkendara sendirian kemanapun."
Tukk!
Sakura malah sweatdrop lalu mengetukkan jidatnya ke meja.
"Itu artinya aku tak bisa pergi kemanapun sesuka hati, mengerti?" dengus Sakura.
"Eh? Itu hal sepele, Forehead! Ayolah, dimana sahabatku yang periang dan konyol?" hibur Ino sambil menaik-turunkan alisnya.
Sakura melirik Ino sinis, "Mungkin maksudmu bodoh."
Treeett.
- - -
Treet.
"Ayo, Tenten-chan! Ino-chan! Jangan membuat Hinata-chan menunggu sendirian dikantin!" seru gadis bersurai coklat terdengar riang.
Kedua gadis yang dia panggil pun segera berdiri dan berniat meninggalkan seorang gadis lagi yang tengah membereskan buku-bukunya.
"Heei! Bagaimana denganku?" rengek Sakura yang merasa tidak dipedulikan.
"Kau 'kan dihukum Iruka-sensei untuk merangkum bab 5 dan 6! Jadi, kerjakan sendiri ya!" celetuk gadis bermata aquamarine.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid In Love [discontinued]
FanfictionDengan kecerobohan dan kepolosan yang tertempel didiri Sakura sanggup membuat Ice Prince kebanggan Konoha High School menumbuhkan benih cinta yang belum pernah Sakura rasakan sebelumnya. Tapi, Sakura sudah kelewat bodoh soal perasaan. Lalu, bagaiman...