- Enam Belas -

5K 255 45
                                    

Sasuke's POV.

"Jadi, apa Kaa-san tidak punya kunci cadangan?"

"Ah, ya! Kenapa tak terpikirkan olehku, ya? Tunggu sebentar." jawab ibu Sakura sambil melangkah pergi.

"Woof?"

Aku menoleh kearah anjing milik Sakura, aku mengerti dia sedang khawatir. Aku pun meraih pucuk kepalanya seraya mengelus-elusnya agar tenang.

"Tenang, Chiko. Sakura akan baik-baik saja."

Kuharap begitu. Tapi, pikiran dan hatiku tidak bisa tenang saat aku belum melihat keadaannya. Aku takut Sakura melakukan hal-hal nekat didalam kamarnya.

Pasalnya, sedari tadi tanganku sangat lelah menggedor-gedor pintu merah mudanya dan aku kehabisan suara karena mencoba mendengarnya bersuara didalam sana. Sayangnya, hening yang kudapati.

Aku sungguh mencemaskannya.

Tak lama, ibu Sakura datang dan dengan cepat memberiku kunci. "Kumohon masuk kesana dan tegarkan dia."

"Tak usah cemas, Sakura adalah gadis yang kuat. Dia akan baik-baik saja." timpalku sambil menerima kunci dari ibu Sakura.

Aku segera membuka kunci pintu kamar Sakura lalu melangkah kedalam kamar Sakura. Chiko ikut masuk dan aku kembali menutup pintunya.

Gelap dan senyap. Tak ada sedikit pun cahaya disini dan kurasa hujan akan turun. Mataku mulai menerawang ke sekitar; mencari posisi gadis pink itu.

Jder!
Jder!

Petir terdengar begitu keras disini. Hatiku merasakan jiwa sedihnya, aku tahu keberadaan Sakura. Bergegas melangkah ke pojok kamar Sakura lalu dalam kegelapan, aku masih bisa melihatnya terduduk disana.

Aku mulai menyetarakan posisiku dengannya lalu menatapnya penuh prihatin. Sakura hanya mematung dengan jiwa kosong.

"Sakura..." panggilku.

Dia masih membeku dengan emerald yang terus mengalirkan cairan bening. Aku sangat benci melihatnya menangis. Aku harus segera menenangkannya.

"Apa kau baik-baik saja? Jangan sia-siakan air matamu, Sakura!"

Sakura nampak tak menyadari keberadaanku dihadapannya dan dia tak juga membalas perkataanku.

"Berhentilah menangis, Cherry!"

"Kumohon, jawab aku! Sakura?!"

Aku sangat tak suka diabaikan seperti ini. Aku harus segera menghentikan ini dan membuatnya kembali menjadi gadis yang kucintai. Aku ingin langsung mengecupnya.

"Sa.. Su--emph,"

Aku membuatnya kembali ke dunia nyata dengan kecupanku. Kemudian emerald indahnya tertuju kearah onyx-ku.

"Ba.. Bagaimana kau bisa masuk kesini?"

- - -

Author's POV.

Jder!
Jder!

Suara langit yang bergemuruh dan awan hitam yang menandakan bahwa hujan akan turun.

Namun, cuaca yang tak mendukung itu tak menghentikan kaki-kaki jenjang gadis pink untuk berlari. Dengan membawa perasaan yang tak menentu, Sakura hanya ingin menjauh dari siapapun.

"Sakura! Berhenti!"

Termasuk Uchiha Sasuke. Pemuda itu terus mengejar Sakura yang tengah bersedih. Untungnya, jalan setapak itu cukup sepi pejalan kaki.

Stupid In Love [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang