A/N : Ada beberapa chapter yg di private jadi follow gua dulu ya biar bisa baca bagian yg di private. Habis itu boleh diunfol lagi kok.
-
Soojung adalah gadis yang pintar, tajir, dan sangat cantik. Namun sayang karena sifat tertutup dan ketusnya, or...
Pintu kelas berplat 11-2 itu terbuka. Seorang guru wanita bertubuh gempal masuk sambil memeluk sebuah map di depan dadanya. Ia memukul meja dengan penggaris rotan dan berhasil membuat seluruh kelas yang tadinya berisik menjadi hening.
"Selamat pagi anak-anak." Katanya sambil menurunkan sedikit kacamata bulatnya sampai pangkal hidung. "Hari ini saya akan memberikan kalian tugas makalah. Hasil dari tugas ini akan sangat memengaruhi nilai rapot dan kenaikan kelas kalian."
Beberapa murid saling bertatapan dan menggidikkan bahu. Berpikir bahwa tugas kali ini tidak seribet yang lalu. Mereka kembali menunggu kalimat dari guru tersebut.
"Saya ingin kalian mengobservasi daerah-daerah bandar narkoba dan club malam. Kalian tahu kan, bahwa akhir-akhir ini banyak pelajar di bawah umur yang tertangkap muncul disana. Jadi saya ingin kalian mewawancarai penduduk yang tinggal di daerah sana dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Tugas ini akan di kumpulkan dua minggu dari sekarang."
Beliau menjentikkan jari seraya tersenyum, "Ah benar, ini tugas berkelompok. Saya ingin satu kelompok terdapat empat orang. Dua yeoja, dua namja. Tenang, nilai perkelompok dan perorang akan saya bedakan. Cha, tentukan kelompok kalian dari sekarang, saya beri waktu 5 menit."
Beberapa murid terlihat antusias dan segera berkumpul dengan teman dekatnya. Ada juga yang sibuk mengajak-ajak murid lain untuk masuk ke dalam kelompoknya. Semuanya terlihat semangat dan heboh. Dan guru bernama Han Woo-rang tersebut menyadari bahwa salah satu muridnya hanya diam dan terlihat tidak peduli dengan pembagian kelompok.
"Jung Soojung-ssi,"
Mendadak seisi kelas langsung hening begitu Woo-ram songsaenim menyebut nama gadis itu.
"Jung Soojung-ssi," Woo-ram saem kembali memanggil murid tersebut, dan kali ini panggilannya direspon dengan dingin oleh yeoja berambut kecokelatan tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ne, saem?"
"Kenapa kau tidak mencari partner kelompokmu?"
Soojung melirik sekilas teman-teman sekelasnya dan menjawab datar, "Tidak perlu, saem. Aku bisa mengerjakannya sendiri."
"Cih, dasar sombong." Cibir salah satu teman sekelasnya yang berambut ikal. Soojung tidak merespon.
"Tidak bisa." Ujar Woo-ram saem tegas membuat Soojung mengernyitkan dahi. "Saya tahu nilai akademikmu bagus, Soojung, dan saya yakin kau bisa mengerjakan tugas ini sendirian lalu mendapatkan nilai yang memuaskan. Tapi, ini tugas kelompok. Selain hasil kerja, saya juga menilai hasil kerja sama kalian dalam mengerjakan tugas masing-masing. Jadi mau tak mau, kau tetap harus mencari partner untuk kelompokmu mulai dari sekarang."
Soojung terlihat tidak senang dengan keputusan itu, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi dia hanya diam selama pelajaran berlangsung. Kalau saja guru gendut itu membiarkannya mengerjakan tugas sendiri, pastilah makalah itu akan selesai dalam waktu kurang dari seminggu. Namun sialnya dia harus mencari partner kelompok.