Suasana di ruang tamu terasa canggung. Soojung duduk tegak sambil menggigit bibirnya, sedangkan Sehun menatap sekeliling rumah Soojung. Jiyeon sudah pulang karena Soojung yang mendesaknya. Jadi, tinggal lah mereka berdua disini.
"Kau sendiri?"
Soojung tersentak. "Ya, oppa belum pulang."
"Ayah dan ibumu kemana?"
"Mereka bekerja." Jawabnya. "Kau, bagaimana bisa tahu letak rumahku?"
"Aku mengikutimu tempo hari."
"Kapan?"
"Saat kau dijemput oppa mu di halte."
Soojung mengangguk dengan mulut terbuka. "Dasar stalker."
Sehun menarik sudut bibirnya sambil menyesap teh hangat yang dibuatkan Soojung. "Hari ini kenapa tidak hadir?"
"Aku sakit," Soojung memutar matanya agar tak bertatapan dengan Sehun.
"Kau sakit tapi bisa minum Soju." Celetuk Sehun membuat gadis itu terkejut.
"Anhieya! Aku tidak minum Soju!"
"Yah, kau pembohong yang buruk." Sehun tertawa kecil. Sedangkan Soojung mengerucutkan bibirnya kesal sekaligus malu.
"Apa kau takut karena hal kemarin?"
Kali ini perbincangan menjadi serius. Soojung menghela nafas. "Bukan, aku hanya terkejut dan bingung."
"Jangan takut oke? Aku sudah memberitahu semuanya pada tanteku. Dia akan mengurus semuanya jadi kau tidak perlu takut di teror."
"Keundae, Sehun ah.."
"Tidak apa apa. Ada aku, aku akan melindungimu dan bertanggung jawab."
Soojung tersenyum kecil mendengar Sehun memotong kalimatnya dengan nada meyakinkan. "Sehun-ah,"
"Kenapa hm?"
Ia memberanikan diri menatap mata namja itu dan mencondongkan tubuhnya ke depan. "Apa kau tidak apa apa?"
"Hah?"
"Kau, aku memikirkanmu. Hayoung. Apa kalian baik baik saja dengan keadaan seperti ini?"
Sehun terdiam sebentar. Mereka saling bertatapan. Namja itu tersenyum kecil.
"Kami sudah melewatinya cukup lama jadi yah kami tidak apa-apa."
"Syukurlah." Soojung tersenyum penuh kelegaan. "Aku benar-benar menyesal untuk adikmu."
"Dan aku minta maaf telah membuat namamu jadi jelek di sekolah. Membuatmu dijauhin anak-anak." Sehun menunduk. "Kau orang baik. Tidak seharusnya aku melakukan hal itu padamu."
"Ah benar. Kau harus bertanggung jawab untuk itu."
Sehun tersenyum. "Apa kita baik?"
"Tentu saja." Soojung meninju bahunya pelan sambil balas tersenyum jenaka.
-
Esoknya, Soojung berangkat sekolah dengan semangat. Minho sampai terheran-heran karena baru saja kemarin gadis ini memasang muka murung.
"Kau yakin kau tidak apa-apa?" Tanya Minho memastikan. "Kemarin kau masih terlihat sedih dan merana."
"Oeh oppa, kau sudah bertanya empat kali dan tidak, aku tidak sedih." Soojung melepas seatbeltnya dan mencium pipi Minho. "Bye, aku masuk dulu."
Minho memperhatikan punggung adiknya yang menjauh sambil geleng-geleng kepala. "Dasar anak remaja."
Sesampainya di kelas, Soojung mencari sosok temannya. Dan ya, disana Jiyeon sedang mengobrol dengan Jieun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Jung
FanfictionA/N : Ada beberapa chapter yg di private jadi follow gua dulu ya biar bisa baca bagian yg di private. Habis itu boleh diunfol lagi kok. - Soojung adalah gadis yang pintar, tajir, dan sangat cantik. Namun sayang karena sifat tertutup dan ketusnya, or...