tiga : kesalahan

2.2K 264 39
                                        

Halo!

Cepet ya updatenya wkwk iya soalnya aku lagi mood nulis muehehe. Yah ini dia chapter tiganya. Moga gak amburadul karena aku males bgt meriksa typonya wkwk dan untuk chapter ini musik pengiringnya;

Selena Gomez - Same Old Love

Happy reading!

-

"Aku tidak percaya ini," Jiyeon terus-terusan menggerutu seraya menyusun bukunya kemudian memakai hoodie bewarna abu-abu miliknya. "Jung Soojung, dasar kau rubah licik."

"Mianhe Jiyeon-ah.. Hanya untuk sekali ini saja. Kita akan kesana sebentar saja oke?" Ujar Soojung penuh penyesalan.

"Pintar sekali kau mengancamku menggunakan foto itu. Dan juga, kenapa kau mau menurutinya sih?! Memangnya tidak ada kelompok lain?" Tanya Jiyeon tak habis pikir.

"Opseo. Yang tersisa hanya kelompok Sehun, aku tidak ada pilihan lain. Tolonglah, sekali ini saja, ne?" Soojung menatap Jiyeon penuh harap dengan tangan terkatup di depan dada.

Jiyeon menghela nafas kemudian mengangguk pasrah. "Baiklah, tapi hanya sebentar saja."

Soojung mengangguk senang, "Pasti!"

-

"Mwo? Memangnya kemana orangtua Jiyeon sampai tidak bisa menjemput anaknya sendiri."

Soojung menatap Minho malas, "Oppa, orangtua Jiyeon sedang dalam perjalanan bisnis ke luar negeri. Sedangkan kakak Jiyeon sedang menginap dirumah temannya setelah mengantar Jiyeon kesini."

"Kenapa tidak naik taxi saja?"

"Oppa kau tega sekali." Ucap Soojung menggelengkan kepalanya dengan tatapan tak percaya, "Kau tega membiarkan seorang yeoja pulang sendirian malam-malam begini? Bagaimana kalau yeoja itu adalah aku? Apa kau akan membiarkannya?"

"Anhie, maksudku kalau kau mengantar Jiyeon nanti pulangnya kau sendiri." Ujar Minho sambil menggaruk tengkuknya.

"Aish akukan naik mobil, sedangkan Jiyeon tak membawa kendaraan." Soojung mulai memasang puppy eyes andalannya yang biasanya selalu berhasil untuk membujuk Minho. "Ayolah oppa, izinkan aku mengantar Jiyeon pulang yah?"

Minho mendesah pelan sebelum akhirnya mengalah. "Arraseo,"

Soojung hampir memekik senang ketika Minho melanjutkan kalimatnya, "Tapi jangan lewat dari jam 10, oke?"

"Deal! Gomawo oppa, kau adalah kakak terbaik yang pernah ada!" Ucap Soojung kemudian meraih pipi Minho dan menciumnya sampai menimbulkan bunyi 'pop' keras sebelum pergi. "Nan kanda!"

"Aish geu yeoja!" Minho menggerutu sambil mengelap pipinya yang barusan di cium Soojung.

Dalam perjalanan, Soojung sengaja membiarkan Jiyeon yang menyetir agar dirinya bisa berdandan dengan leluasa. Badannya tersentak kedepan karena Jiyeon mengerem mendadak. Gadis itu mendesis sambil memberikan tatapan jengkel.

"Wae? Lampunya merah." Ucap Jiyeon sambil menggidikkan dagu pada lampu lalu lintas. Soojung hanya mendengus dan melanjutkan kegiatannya. "Ya, kau mau pergi nge-club atau bagaimana? Kenapa pakai berdandan segala?"

"Eissh, seminggu ini aku cuti pergi ke club apa salahnya sekalian bersenang-senang." Tukas Soojung enteng yang langsung dihadiahi pukulan pada bahunya. "Aw! Yah!"

"Hapus semua makeupmu itu! Dan-dan kemana jaketmu? Pakai jaketmu, Jung Soojung!"

"Yah! Kenapa kau jadi sewot begini sih?!"

Beautiful JungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang