"Kau bebas dari ancamanku, Jung Soojung. Apa kau senang?"
Soojung termangu. Dia tak tahu harus berkata apa. Soojung tidak memprediksikan hal ini sebelumnya. Dia pikir Sehun hanya akan memarahinya, bukan membatalkan perjanjian mereka.
"Apa?" Soojung menggeleng. "Tunggu, tunggu. Ini bahkan belum sebulan, Sehun. Tapi, kau.. kenapa?"
"Well, kau sudah tidak berguna lagi." Ia berkata santai. "Dan bukankah harusnya kau merasa senang?"
"Aku.." kalimatnya mengambang begitu saja. Ya, seharusnya dia senang. Harusnya Soojung berteriak bahagia sekarang dan merayakannya karena bebas dari ancaman yang sudah menghantuinya selama seminggu ini. Bukankah harusnya begitu? Tapi.. kenapa? Kenapa dia malah merasa tidak rela alih-alih bahagia?
"Ah, aku tahu." Sehun berjalan mendekat sambil menyeringai. "Kau mulai suka padaku kan?"
Deg
"Aku harap kau bisa membedakan yang mana namanya 'terpaksa' dan 'memang suka'."
Kau mencintai Chanyeol, tapi bukan berarti kau tidak menyukai Sehun kan?
Soojung menggeleng kuat. Tangannya memegang kedua sisi kepalanya, berharap hal itu dapat menghilangkan suara-suara yang terngiang di kepalanya. "Anhie! Aku tidak menyukaimu! Tidak!"
Sehun mendengus remeh, "Semakin kau menyangkal, maka tebakanku benar." Sehun menundukkan tubuhnya sedikit agar wajahnya sejajar dengan wajah Soojung. "Ternyata gadis sepertimu bisa menyukai lelaki sepertiku juga ya?"
"Aku tidak menyukaimu!" Soojung mendesis geram.
"Terserah." Sehun kembali menegakkan tubuh, lalu memasukkan kedua tangannya ke saku celana. "Kita putus. Aku tidak membutuhkan bantuanmu lagi. Dan soal makalah Woo-ram saem tenang saja kita masih satu kelompok."
Lalu dia berjalan melewati Soojung begitu saja. Meninggalkan gadis itu dengan penuh pertanyaan yang memenuhi kepalanya.
-
"Presentasi yang bagus, Saeron Kim. Berikan tepuk tangan untuk kelompok Saeron."
Seisi kelas bertepuk tangan riuh setelah kelompok Saeron selesai mempresentasikan makalah mereka. Soojung menepuk tangannya tak semangat. Ia melirik ke samping, pada Sehun yang sudah bersiap untuk dipanggil. Lelaki itu terlihat biasa saja. Ia bersikap normal bahkan Soojung sempat memergokinya tertawa dengan Jongin dan Taemin setelah kembali dari atap sekolah.
Gadis itu merutuk. Seharusnya dia bisa act like there's nothing happen. Ya, Soojung pasti bisa.
"Sekarang, giliran kelompok Jung Soojung." Woo-ram saem mengangkat kepalanya dan menatap Soojung yang langsung berdiri bersamaan dengan Sehun, Jongin, dan Taemin. "Oh, kau perempuan sendiri nona Jung?"
Soojung mengangguk. "Ne. Tidak apa kan, saem?"
"Tentu. Asalkan presentasi kalian memuaskan, akan kubiarkan."
Mereka berempat segera maju ke depan papan tulis. Selagi Taemin sibuk mempersiapkan power point mereka, Soojung mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan sambil meremas tangannya sendiri. Ia gugup karena ini pertama kalinya ia berdiri di depan kelas bersama kelompok nya.
"Santai saja." Sehun berbisik pelan lalu melirik Soojung sekilas. Gadis itu menatapnya penuh tanya. "Kau pasti bisa melakukannya dengan baik."
Soojung tersenyum kecil kemudian mengangguk. "Ya, aku pasti bisa. Terima kasih, Sehun."

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Jung
FanfictionA/N : Ada beberapa chapter yg di private jadi follow gua dulu ya biar bisa baca bagian yg di private. Habis itu boleh diunfol lagi kok. - Soojung adalah gadis yang pintar, tajir, dan sangat cantik. Namun sayang karena sifat tertutup dan ketusnya, or...