3. Blue Hair Girl and Smoking Area

798 74 9
                                    

Hari minggu dan jam masih menunjukkan pukul 11 pagi. Wonwoo keluar dari kamarnya dengan kunci mobil digenggaman.

"Wonwoo sayang, temenin mana belanja yah" Wanita parubaya berparas cantik berdiri di depan Wonwoo dengan senyum lembutnya.

"Aku mau ke rumah Mingyu, ma" Wonwoo berjalan melewati mamanya tapi buru-buru ditahan oleh sang mama.
"Mingyu kan sedang latihan untuk kompetisi boxingnya" Mama Wonwoo mengingatkan.

"Kalau begitu ke rumah Hansol" Wonwoo menjawab dengan wajah datarnya.
"Ajak saja Hansol ikut belanja. Dia kan suka belanja" Mama Wonwoo makin bersemangat.

"Tidak jadi. Aku mau ke rumah Seungcheol" Wonwoo berusaha keras mengelak dari ajakan mamanya.
"Tidak perlu cari alasan, Wonwoo sayang. Mama tahu kau tidak akan mau ke rumah Seungcheol kalau hanya berdua. Lebih baik kau temani mama belanja, okay?!" Mama Wonwoo mengakhiri ucapannya dengan senyum terbaik.

Yang pada akhirnya diangguki Wonwoo. Lagipula mamanya ini terlalu keras kepala.

Selama perjalanan, mama Wonwoo banyak bercerita tentang teman-temannya dan drama yang ia tonton. Wonwoo hanya bisa mengangguk, pura-pura mendengarkan.

Sampai mama Wonwoo menyadari luka di wajah Wonwoo "sayang, itu bibirmu kenapa? Kok ada bekas luka? Kamu jatuh?"

Wonwoo mengangguk "Iya. Tidak sengaja terpeleset di kelas. Terbentur pinggir meja" Jelas Wonwoo dengan kebohongannya. Berhubung wajah Wonwoo yang datar, mamanya dengan mudah percaya padanya.

Mama Wonwoo mengelus pipi anaknya, sayang "Pasti sakit yah, sayang. Mama minta maaf tidak tahu kalau kau terluka. Mama sudah gagal jadi mama yang baik"

"Tidak benar-benar parah kok, ma. Jangan berlebihan. Buktinya aku baik-baik saja sekarang" Wonwoo menenangkan mamanya.
"Pokoknya mama tidak akan pernah membiarkanmu terluka lagi" Ucap mama Wonwoo tulus. Wonwoo hanya bisa mengangguk.

Tak berselang lama, mereka sampai di mall. Mama Wonwoo berkelana memilih baju, tas dan sepatu. Sesekali, ia memilih untuk Wonwoo dan ayah Wonwoo.

Jangan tanya lagi bagaimana bosannya Wonwoo menemani mamanya. Hari minggu yang bisa ia habiskan untuk bermain game sepuasnya kini justru berganti menjadi menemani mamanya belanja.

Wonwoo duduk di sofa depan kamar ganti, menunggu mamanya mencoba beberapa baju yang telah ia pilih. Sangat tidak berguna bagi Wonwoo karena bagaimana pun hasilnya, mamanya akan tetap membeli semua baju itu.

Mama Wonwoo keluar dengan baju yang telah berganti. Bertanya apa baju ini cocok untuknya. Wonwoo hanya mengangguk. Ia bukan tipe laki-laki yang mengerti fashion, jadi ia akan mengangguki semua pilihan mamanya.

"Ma, aku ke toilet dulu yah" Wonwoo beranjak dari duduknya. Ia memang harus melepas rasa bosan.
"Baiklah. Cepat kembali. Mama masih mau ke toko yang lain"

Wonwoo keluar dari toko tersebut. Kakinya melangkah kemana saja, yang penting jauh dari mamanya.

Beberapa gadis yang ia lewati melirik kagum ke arahnya. Cowok cakep jalan sendiri, begitu kata mereka. Tapi seorang Wonwoo sama sekali tak akan peduli.

Langkahnya melambat saat ia melewati smoking area. Beberapa orang berkumpul, tampak terjadi kekacauan. Melalui dinding kaca yang tembus pandang, diliriknya seorang gadis bersurai biru tua yang tampak tak asing.

Wonwoo melangkah memasuki smoking area. Makin dekat, ia menyadari bahwa gadis itu adalah gadis di Paradise Club tempo hari, Hyunji. Hanya gadis telah mengubah warna rambutnya.

"Dasar cabul! Jangan sok polos!" Bentak Hyunji, pada pria parubaya di depannya.

"Jalang, tidak perlu mengada-ngada. Dilihat dari gayamu, kau yang menghampiriku" Hardik pria parubaya di depan Hyunji.

"Enak saja! Jangan bicara sembarangan yah" Wajah Hyunji mulai memerah karena kesal.
"Pelacur! Jelas sekali kau itu penggoda. Mana ada cewek rambut seperti. Baju juga tidak jelas" Ucapan pria parubaya ini menyebabkan Hyunji mendapat cercaan dari orang-orang yang ada disitu.

"Bawa saja pelacur ini ke kantor polisi" Salah satu pengunjung berceletuk.
"Kalian tidak bisa membawaku seenaknya" Hyunji berusaha berontak saat orang-orang disitu mulai menahan tangannya.

"Ayo bawa!" Teriak orang-orang saling bersahutan.
"Aku tidak mau" Tolak Hyunji susah payah.

"Benar. Ayo kita ke kantor polisi" Wonwoo menarik Hyunji hingga pegangan orang-orang tadi terlepas. Wonwoo menggeser Hyunji sedikit ke belakang tubuhnya "Sekalian kita lihat rekaman CCTV. Kalau gadis ini berkata benar. Bisa kupastikan kalian semua ditahan atas pelanggaran HAM karena telah mencemarkan nama baik dan melakukan pemaksaan. Serta bapak akan menyesal pernah menyentuh gadis ini" Wonwoo mengakhiri ucapannya sambil menunjuk wajah pria parubaya di depannya.

Pria parubaya itu menciut, ditambah dengan tatapan tajam Wonwoo. Orang-orang disitu juga diam tak berani berkata apa-apa.
Di belakang Wonwoo, Hyunji tertegun melihat laki-laki aneh yang mengganggunya di club itu membelanya sekarang.

"Woi!" Suara laki-laki lain mengalihkan perhatian semua orang. Anehnya, kejadian ini seperti sudah pernah terjadi sebelumnya.

"Kau laki-laki yang mengganggu Hyunji kan"Laki-laki itu buru-buru melepas pegangan Wonwoo pada Hyunji dengan tatapan kesal.

"Bukan kah sudah kubilang untuk tidak mengganggu Hyunji lagi?" Satu pukulan dilayangkan pada wajah Wonwoo.

"Hoshi!" Pekik Hyunji, menahan laki-laki itu untuk tidak memukul Wonwoo lagi.

"Wonwoo!" Suara mama Wonwoo terdengar. Ia segera menghampiri Wonwoo dengan tatapan tajam pada Hoshi dan Hyunji "Apa yang kau lakukan pada anakku?"

"Awas yah kau!" Hoshi menunjuk wajah Wonwoo tanpa peduli pada mama Wonwoo lalu pergi bersama Hyunji.

"Hey, mau kemana kau?! Akan kulaporkan pada polisi!" Teriak mama Wonwoo, kesal.

"Sudahlah, ma. Aku baik-baik saja" Wonwoo mencoba menenangkan mamanya.
"Apa maksudmu baik-baik saja? Bibirmu sampai berdarah. Atau jangan-jangan dia juga yang menyebabkan luka di bibirmu sebelumnya? Kau tidak jatuh" Wajah mama Wonwoo menegang.

"Bukan, ma. Luka seperti ini biasa bagi laki-laki. Jangan berlebihan"

"Mama tidak berlebihan, sayang. Ini semua demi kamu. Pokoknya mama akan memberitahukan ini pada ayahmu, biar mereka masuk penjara"

"Mama! Aku bukan anak kecil!" Bentak Wonwoo yang sudah habis kesabaran.
"Mama tahu aku tidak suka urusanku dicampuri orang lain" Setelah mengucapkan itu, Wonwoo meninggalkan mamanya dengan perasaan kesal.

"Mama hanya takut kau terluka, sayang. Mama tidak ingin kau meninggalkan mama" Gumam mama Wonwoo menatap punggung anaknya yang semakin menjauh.

TBC

Aku lagi dalam masa-masa sulit nih. Mau tetap lanjut atau akhirin saja #curcol

Guys, VOMENTnya jangan lupa!!!

Nealra. January 24, 2016

[Seventeen FF]My Brandal GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang