Kedua anak manusia itu bertatapan lamat. Saling memberikan maksud tatapan yang berbeda. Dimana tangan si laki-laki masih menggenggam erat lengan si gadis.
"Berhenti mengikuti. Kau ini penguntit yah?!" Bentakan sinis dilayangkan si gadis pada laki-laki beralis tebal di depannya.
"Apa yang kau mau?!" Tanya si gadis lagi melihat laki-laki di depannya tak mengeluarkan sepatah kata pun.
"Aku... Aku" Laki-laki bernama lengkap Jeon Wonwoo itu bahkan bingung pada dirinya sendiri. Ia memang menginginkan sesuatu pada gadis di depannya tapi tak tahu apa yang diinginkannya.
"Lepaskan tanganku!" Gadis itu berkali-kali berusaha menghempaskan tangan Wonwoo tapi tak berhasil.
"Namaku Jeon Wonwoo. Namamu Hyunji?" Kalimat itu keluar dari mulut Wonwoo begitu saja, membuat gadis di depannya mengerutkan dahi "Dasar aneh! Lepaskan tanganku" Gadis itu meronta meminta dilepaskan.
"Jadi namamu Hyunji?" Wonwoo seakan tak peduli pada rontahan Hyunji. "Cowok aneh! Penguntit! Bodoh!" Cibir Wonwoo yang sudah berada di atas ambang kesabarannya.
"Woi!!!" Suara lain menginterupsi mereka. Laki-laki bersurai biru disusul tiga laki-laki lain menghampiri mereka. Laki-laki bersurai biru itu buru-buru melepaskan genggaman Wonwoo pada Hyunji. Yang bisa dipastikan lengan Hyunji sudah memerah.
"Siapa kau berani menganggu Hyunji?" Laki-laki bersurai biru itu menatap garang. Dibalas Wonwoo dengan tatapan santai terkesan tajam miliknya "Jadi namanya benar-benar Hyunji?!" Sekilas Wonwoo melirik Hyunji lalu kembali lagi pada laki-laki di hadapannya.
"Kau meremehkanku yah?! Pergi sana!" Laki-laki itu melayangkan tinju ke arah Wonwoo. Cukup membuat sudut bibir Wonwoo berdarah dan ia terhuyung ke belakang.
Bukannya pergi Wonwoo masih adem-adem saja di tempatnya. Membuat laki-laki bersurai biru itu melayangkan tinju keduanya "Kau akan menyesal pernah mengganggu Hyunji"
Setelahnya Laki-laki bersurai biru itu memukul dan menendang Wonwoo dengan membabi buta. Wonwoo sempat melawan tapi ketiga laki-laki lain ikut memukulnya. Alhasil ia babak belur dikeroyok keempat orang itu.
"Hoshi, sudahlah! Kita pergi saja" Suara Hyunji menghentikan kegiatan empat laki-laki itu.
"Baiklah. Aku akan memastikan dia tidak mengganggumu lagi, Hyunjia" Si laki-laki bersurai biru menjawab lalu pergi sambil menggandeng Hyunji.
Tersisa Wonwoo yang mencoba bangkit dengan sakit menghujam di sekujur tubuhnya. Ia mencoba berdiri tapi tak selang beberapa menit langsung jatuh.
Sekali lagi Wonwoo mencoba untuk bangkit. Tubuhnya hampir saja ambruk di aspal kalau seseorang tidak menahannya.
"Wonwoo, apa yang kau lakukan disini?" Wonwoo amat sangat mengenal suara ini.
"Oh, hai, Jung" Wonwoo masih sempat-sempatnya menyapa gadis itu, Jung."Bawa aku pulang. Oh jangan! bawa aku ke rumahmu. Rumahmu kosong kan?" Pinta Wonwoo disaat mereka berjalan menuju ke mobil Jung. Yang tentu saja Jung berusaha keras memapah tubuh Wonwoo yang lebih besar dari dirinya.
"Kau takut orang tuamu bersikap berlebihan lagi yah? Makanya jangan cari masalah" Ejek Jung.
Mereka meninggalkan daerah malam itu menggunakan mobil Jung. Sampailah mereka di daerah perumahan elit.
Jung memasukkan mobilnya ke dalam rumah yang di depan gerbangnya bertuliskan 'Yoo Family'. Dimana gerbang sampingnya bertuliskan 'Jeon Family'
Rumah besar itu tampak sangat gelap saat Jung dan Wonwoo masuk "Kau tidur di kamar Youngjae oppa yah. Biasalah, dia tidak ada di rumah"
"Rasanya rumah ini seperti rumah hantu" Celetuk Wonwoo sebelum masuk ke dalam kamar.
Jung berdecak "Kau yang seperti hantu. Tiba-tiba muncul dengan tubuh babak belur. Apa yang terjadi sih?"
Wonwoo tak membalas. Ia justru tersenyum misterius. Yang dibalas Jung dengan tautan alis "Dasar aneh!"
TBC
Bab II nya Wonwoo hhehe
Moga ngeh yah sama kisah ngaurnya Wonwoo ini.
Jangan lupa untuk tetep VOMENT semua!!!
Nealra. January 20, 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
[Seventeen FF]My Brandal Girl
FanfictionJeon Wonwoo tak benar-benar tertarik pada lawan jenisnya sampai ia bertemu dengan gadis berandalan, khas pergaulan bebas. Sekalinya ingin serius malah dapat gadis semacam itu. Seorang Jeon Wonwoo tak pernah jauh dari kata cakep tapi aneh. Part of H...