Him

20.9K 1.2K 33
                                    

Nana POV

Brak

Suara pintu yang ditendang laki-laki itu benar-benar mengagetkan seisi ruang kelas. Dia memang sering marah-marah tanpa alasan dan tidak melihat keadaan sekitarnya.

Ya, dia laki-laki yang benar-benar kubenci sejak aku memasuki bangku sekolah menengah atas. Kenalkan, ia adalah Min Yoongi, seorang murid yang tidak tahu aturan dan sangat dingin kepada semua orang, termasuk juga aku.

Dia adalah murid populer di berbagai angkatan. Sungguh, ia memiliki banyak fans di sekolah maupun luar sekolah.

Tetapi sampai saat ini aku masih bingung, kenapa banyak gadis yang menghabiskan waktu mereka untuk mengagumi laki-laki itu. Jelas-jelas sikapnya sangat kasar, tak peduli siapa yang ia kasari.

Sebut saja dia pangeran es, sangat mirip seperti animasi Jack Frost.

"Nana-ssi"

"Nona Kim!" teriak guru sejarahku persis di depan bangku milikku, sontak aku membuyarkan lamunanku. Ternyata guru ini rupanya yang mengganggu konsentrasiku.

"Kim Nana, apa yang kamu pikirkan dari tadi? Tak biasanya kamu seperti itu. Apa kamu memikirkan anak tadi?" tanya Kyuhyun--seonsaengnim, guru muda yang menurut kebanyakan murid perempuan disini ia adalah 'suami idaman' mereka. (*Guru)

"-Ah ani... saya hanya pusing saja ssaem." jawabku asal-asalan.

"Baiklah, apa perlu kamu ke UKS saja?" oh, jadi ini alasan mengapa mereka menyebut jika Kyuhyun-ssaem adalah suami idaman? Ia cukup tampan dan perhatian.

"Aniya, nan gwaenchanha" aku tersenyum se-normal mungkin, seakan-akan tidak ada hal buruk yang terjadi padaku. (*Tidak, saya tidak apa-apa)

"Baiklah jika seperti itu." ia lalu meninggalkanku dan berjalan kembali ke depan kelas.

Huh, bagaimana bisa guru menanyakan hal seperti itu pada muridnya?

"Hei, apa yang daritadi kau pikirkan? Tidak biasanya kau melamun." tanya Bomi sambil memberi ekspresi anehnya, ia adalah teman sebangku sekaligus sahabat baikku sejak sekolah dasar.

"Ti-tidak ada yang ku pikirkan. Aku hanya-"

"Apa kau mulai menyuka laki-laki itu?" Bomi memotong kata-kataku dengan pertanyaannya yang sangat tidak masuk akal.

Apa yang barusan dia katakan?

Menyukai?

Yoongi?

"Mwo? Geugeoteun bulganeung! Dia itu laki-laki tidak waras." aku menangkup wajahku dengan kedua tanganku. (*Apa? Tidak mungkin!)

"Ya! Kim Nana! Kau jangan terlalu membenci seseorang. Tanpa sadar, lama-kelamaan kau akan menyukainya. Percayalah." goda Bomi dengan senyum smirk nya.

"Apa yang kau bicarakan? Sudah fokuslah kepelajaran, jangan membahas hal itu lagi!" aku membuka buku dan membuka halaman yang terlipat pucuknya.

Aku hanya bisa memutar bola mataku melihat Bomi yang menertawaiku setelah berhasil menggodaku.

Sejujurnya, apa yang dikatakan Bomi memang benar. Beberapa hari ini aku memang sering melamun dan memikirkan Yoongi. Aku juga bingung mengapa otakku selalu memutar ingatan tentangnya? Aku masih ragu.

Aku tidak pernah melihatnya lagi di kelas setelah pelajaran Kyuhyun ssaem berakhir. Aku tetap melamun, hingga tidak sadar bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang KST. Tidak lama bel pun berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas.

My Little Yoongi; MygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang