Nana POV
Mwo???? Aku tidak percaya dia mengajakku jalan hari ini! Aku benar-benar bahagia saat ini.
Sesampainya di rumah aku langsung berlari ke kamarku dan mencari baju yang cocok untukku. Aku mencari dan mencoba baju selama 2 jam. Akhirnya aku menemukan baju yang cocok, yaitu dress selutut berwarna biru dongker dan dipadukan dengan syal berwarna coklat muda.
Ketika melihat jam, aku sangat terkejut karena 25 menit lagi dia menjemputku. Aku segera berlari ke kamar mandi dan bersiap-siap. Pas sekali karena ketika aku keluar dari kamar, Yoongi baru saja datang, aku segera berpamitan dengan eommaku dan segera menghampiri Yoongi. Sore itu dia sangat tampan menurutku.
"Apa kau menungguku terlalu lama?" tanyaku untuk sekedar memastikan.
"Ya, apa yang kau lakukan kenapa lama sekali?" jawabnya dengan wajah cemberut. Aku mencubit pipinya gemas.
"Mian, Yoongi-ya... aku bingung mencari sepatuku. Apa aku terlihat cantik?"
"Biasa saja." jawabnya singkat dan datar. Sekarang aku yang cemberut.
"Ya sudah kita mau kemana?" tanyaku ketus.
"Yaaa Nana aku hanya bergurau, kau sangat cantik hari ini. Bagaimana jika kita pergi ke Sungai Han?" ucapnya manja, pangeran es ternyata bisa manja juga ya.
Aku tersenyum tipis. Ia selalu membuatku speechless.
"Kajja!!!"
***
Sesampainya di Sungai Han. Aku dan Yoongi berkeliling dengan berjalan kaki dan melihat pemandangan malam yang indah. Tiba-tiba ponselku berbunyi.
"Yeobseyo? Eomma ada apa?"
'Nana-ya, eomma ada urusan mendadak. Eomma tidak di rumah, eomma akan menginap dirumah bibimu. Kau baik-baik ya di rumah.'
"Ya!! Eomma, kena-"
Tut...tut...tut...
Sambungan terputus
"Aisshh." aku mencibir sendiri.
"Ada apa?" Yoongi melihatku heran.
"Aku ditinggal sendirian dirumah. Udah tau aku orangnya penakut. Aiisshhh!"
"Apa perlu aku temani?"
"Apa tidak apa-apa?"
"Tentu saja"
"Baiklah. Ayo, ini sudah malam."
Yoongi POV
Aku tidak menyangka akan berduaan di satu rumah dengan yeojachinguku. Apa yang harus aku lakukan? Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku.
"Yoongi-ya, jika kamu tidak nyaman kamu pulang saja, aku tidak kenapa-napa jika sendirian."
"Aniya, ne gwaenchana."
Aku sedikit kaget melihat baju yang digunakan Nana sekarang, dia hanya memakai hotpants dan kaos yang sedikit kebesaran itu. Dia terlihat sexy dimataku.
"Yoongi, kau tidak tidur? Tidurlah di kamarku. Aku akan tidur dikamar satunya."
"Ne."
Aku menuju kamar Nana. Ternyata dia masih didalam sana. Dia sedang menata kasurnya. Aku memeluknya dari belakang. Dia terlihat sangat kaget.
"Ya! Kau mengagetkanku"
"Aku kedinginan"
"Yoongi gwaenchana? Tidurlah akan kuambilkan selimut yang lebih tebal"
"Aniya, aku hanya ingin tidur bersamamu."
"Mwoya?? Tapi jangan macam-macam"
"Baiklah"
Author POV
Tiba-tiba Yoongi mendorong tubuh kecil Nana ketembok.
"Apa yang kau lakukan Yoongi?"
"Chagiya... aku ingin memilikimu seutuhnya"
"Mwo?? Kita baru kelas 3 SMA. Aku takut terjadi apa-apa jika kita melakukannya."
"Tenang saja, aku tidak bodoh! Aku tidak akan melakukan sampai ke bagian 'itu'. Aku hanya ingin kau berjanji untuk tetap bersamaku. Dasar byuntae. Bagaimana bisa kamu berfikir sampai kesana?" Ucap Yoongi dengan sedikit sindiran.
"Kata-kata mu ambigu sih"
"Kajja kita tidur" Dia mengecup sekilas bibir kecil Nana.
Mereka tertidur sangat nyenyak. Hingga akhirnya sinar matahari melewati jendela yang cukup besar dan mulai masuk kedalam kamar Nana. Nana terbangun dan mengerjapkan kedua bola matanya. Dia melihat Yoongi yang masih tertidur. Hari ini hari Minggu, jadi mereka bisa bermalas-malasan untuk seharian. Lalu Nana memegang lembut pipi Yoongi.
"Kau sangat tampan ketika tidur" Ucapnya pelan
"Benarkah?" Jawab Yoongi yang tiba-tiba membuka matanya.
"Omo! Kau sudah bangun? Apa karena suaraku terlalu keras?"
"Aku sudah bangun dari tadi. Sebelum kau terbangun malah"
"Jinjja?"
"Ne..."