dia

25K 193 10
                                    


Still cisillia harves pov

Tiba tiba seorang lelaki tampan berahang keras, berambut blonde dan bertubuh tinggi tambun mengacungkan tangannya.

"Aku ingin gadis yang memakai baju berwarna merah marron.Berapa pun harganya aku sanggup " Ucap nya yang membuatku tercengang. Sungguh saat ini aku seperti barang yang diperjual belikan.

"Wow!! Pilihan yang tepat anak muda. Tidak mahal, $75000untukmu." Jawab Citra sambil tersenyum girang. Sungguh dia gila.

"Baik, sekarang aku tidak membawa uang cash sebanyak itu,tapi aku akan memberikanmu cek dengan nominal yang kau mau. Dan bisakah kubawa dia sekarang?" jawab pemuda itu sambil memberikan cek ke hadapan Citra.

Lalu aku harus bagaimana sekarang?

Pria tampan itu langsung menarik tanganku, dia pikir dia siapa berani-beraninya memperlakukanku seperti ini.

"hey, lepas! Aku tak mau ikut denganmu" ucapku dan langsung menghentakkan tanganku, berharap kaitan tangannya terlepas, namun nihil,tenaganya sangat kuat.

"kau sudah ku beli, aku tidak menerima penolakan" ucapnya dan masih terus menyeretku kesebuah ruangan

Dapat ku tebak pasti ini ruangan VVIP, lihat saja dekorasinya sangat klasik dengan perpaduan warna hitam dan putih.

Tiba-tiba lelaki itu mendekat kepadaku setelah kami-aku dan dia- masuk ke dalam ruangan itu dan dia taklupa mengunci pintunya.

"Mau apa kau?"

"easy, kita akan bersenang senang. Kau pasti akan menikmatinya" ucapnya dengan seringai yang sangat menyeramkan bagi ku.

"Namaku Justin Bieber, kau bisa memanggilku Justin." Ucapnya lagi dengan mengulurkan tangannya.

Aku harus bagaimana? Jujur, aku sangat gugup saat ini. Walau ku tahu dia akan memperawaniku, tetap saja wajah nya yang sangat menawan bisa sangat membuatku terpesona. Kalian pasti juga akan seperti ini jika di posisi ku sekarang. Jadi, jangan panggil aku matre atau gampangan, oke?

"Aku Cesilia Harves, panggil aku Cesil." Jawabku sambil menggapai tangannya.

"Nama yang bagus untuk jalang profesional sepertimu."Pujinya sambil memperhatikan lekuk tubuhku.

Dia kira aku jalang? Oh ya, aku baru ingat faktanya bahwa dia telah membeliku, sekali lagi ku ingatkan dia telah MEM-BE-LI-KU.miris.Sungguh miris hidup ku tuhan, apa salahku?

        Dia mendekat,aku taktau harus apa, yang jelas saat dia mendekat dengan seringaian nya yang mengerikan aku hanya mundur berharap dibelakangku tak ada yang mengahalangiku,tapi aku salah, aku telah terhimpit dengan tembok dan tubuh tegapnya.

"Mau apa kau? Jangan berlaku kurang ajar Mr. Bieber". Bodoh.Kenapa aku malah berbicara seperti itu? Sudah jelas dia membeliku dengan harga terbilang mahal. Lihatlah wajahnya dengan seringaiannya semakin melebar. Mengapa aku harus mempermalukan diriku sendiri? Astaga.

"Kau milik ku babe"ucapnya dengan desahan yang kurasa cukup vulgar(?)

aku taktahu apa yang terjadi selanjutnya, dia menciumku sangat lembut tetapi yang kutahu itu hanya di awal, selebihnya dia menciumku dengan nafsu. Ciumannya sungguh menggebu-gebu dan entah sejak kapan aku sudah ditempat tidur dengan dia yang berada di atasku.

ciumannya turun ke leher jenjangku, dapat ku pastikan besok pasti membekas. Ntahlah, awalnya aku menolak dengan cara mendorongnya, ku kira aku akan berhasil, tapi aku salah tenaganya takbisa dibandingkan dengan ku, dan pada akhirnya aku hanya bisa menikmati sentuhan sentuhannya.

        Aku terbangun karena sinar matahari yang mengusikku ditambah beban berat yang berada diperutku. Aku mengerjap beberapa kali, setelah puas mengumpulkan kembali nyawa nyawaku, aku mengernyit karena yang kutahu ini bukanlah kamarku, dan betapa terkejutnya aku melihat ada lengan kokoh yang melingkar sempurna diperutku ditambah dengan tubuhku yang full naked.Baru kusadari kejadian tadi malam dimana kami-aku dan Justin- melakukan 'itu'.Aku masih takpercaya dengan apa yang kuperbuat, ini jelas sangat diluar rasionalku. Akal sehatku jelas sangat menolak mentah mentah perlakuannya tadi malam, tapi tubuhku? Sungguh sangat berbanding terbalik.

"morning babe, bagaimana tidurmu?" suara serak nan sexy itu mengembalikan ku ke dunia nyata

Aku masih diam tak bergeming, sampai dia mengeratkan pelukannya diperutku sehingga tiada jarak antara aku dan dia.

"Kau sangat sexy sayang, mau morning sex? Itung itung flashback kejadian tadi malam" Ucapnya lagi yang membuatku membulatkan mataku sempurna.

"Aku takpercaya dengan tuan Justin yang terhormat sangat menjijikkan saat ini" Jawabku mencoba untuk menatap matanya tajam.

"Woa woa woa, kau telah ku beli manis, jadi jangan berlagak kau yang berkuasa disini" Ucapnya lalu menciumku dengan panasnya.

Balikkk lagi mmj guys, gimana gimana? Ilfeel ya samaJustin yang main nyosor wae, mintak gue tonjok tuh muka gantengnya, kasian kan si sisil. Yang sabar ya sill, Justin emang gituk orangnya huhu:' duhhh kok curhat sih jadinya? Sorry sorry hahaha. Maaf late update yaaa, soalnya author ica baru pulang kampyung hihi. Next? Votement yooo xoxo

BARBITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang