Prolog

475 24 30
                                    


Note :
- Owari no Seraph fan fiction. Cerita original hanya milik pembuatnya semata (Lupa namanya T_T)
- Alur cepat (?) :v, Typo bertebaran, Original character (Chara buatan saya)
- Persembahan dari seorang penggila Guren :v


***

Ichinose Guren


Kelopak matanya mulai terbuka. Iris ungu pucat miliknya terlihat dengan jelas. Ia menguap lalu duduk di atas ranjangnya. Dilihatnya ranjang yang sudah bersih nan rapi berada beberapa meter disebelah ranjang miliknya. Ia mengerjapkan mata berulang kali untuk memperjelas penglihatannya. Sepucuk surat bertengger manis diatas meja abu-abu yang memisahkan ranjang miliknya dengan ranjang milik tetangga sebelahnya. Diambilnya surat itu sembari melihat jam weker kecil bergambar ia saat masih bocah dan bocah berambut abu-abu yang juga terletak diatas meja tersebut.

"Gawat!!"

Pemuda jangkung itu berlari. Menuruni tangga apartemennya dengan cepat. Suara dentum sepatunya terdengar sangat jelas. Rambut hitamnya bergerak kesana kemari mengikuti goyang tubuhnya. Sepeda yang ia parkir di tempat parkir apartemennya ia sambar dengan cepat lalu menaikinya. Tak peduli lagi dengan yang namanya menghormati orang lain.

"Sial....., kali ini apa hukuman apa yang akan diberikan Kureto padaku..., dasar Shinya sialan!" omelnya sepanjang jalan. Dikayuhnya sepeda itu semakin cepat. Uap pekat terus menguar dari mulutnya. Ia terlihat sangat tergesa-gesa.

Pada akhirnya ia sampai pada sebuah cafe. Sepedanya ia tidurkan begitu saja diatas tanah. Ia segera berlari masuk kedalam cafe itu.

Seseorang telah menyambutnya dengan hawa membunuh yang luar biasa.

"Sudah berapa kali kau terlambat?" tanyanya.

"Sepuluh... kali..." jawab pemuda itu pelan. Tak berani menatap wajah orang yang berada didepannya.

"Dengar Ichinose Guren! Ini sudah kesepuluh kalinya. Ini merupakan hukuman terakhirmu. Kau harus menjadi guru di sebuah sekolah elite kawasan.Kau tau kan?"

"Tapi kenapa harus guru?" tanya pemuda bernama Guren yang mengernyitkan alisnya heran.

"Apa aku harus menjelaskannya? Ichinose Guren.." nadanya meninggi sejenak kemudian mendesis pelan.

Guren terdiam. Dengan sedikit kesal ia menjawab. "Tak usah,terima kasih." Guren pun berjalan keluar cafe dengan perasaan kesal. Disambarnya sepeda yang tergeletak di tanah. Dengan sedikit berdecih ia menaikinya dengan kasar dan memutarbalikkan sepedanya untuk kembali ke apartemennya.

Angin sepoi-sepoi menerpa poni milik pemuda itu. Lalu lintas jalanan yang padat membuatnya menepi sejenak. Namanya Guren.Ichinose Guren lebih tepatnya. Seorang pemuda berumur 21 tahun yang memiliki teman masa kecil yang hingga kini tinggal bersamanya. Sebut saja Shinya.

Guren bekerja di sebuah cafe yang dipimpin oleh seorang bos yang selalu ia sebut sebagai bos egois. Panggil saja Kureto. Kini, mulai sekarang, Guren dihukum untuk bekerja menjadi seorang guru disebuah sekolah elite kawasan. Pekerjaan yang menurutnya sangat membosankan. Karena hanya menjelaskan lalu memberi tugas.

Ya, itu hanya opininya.

Toh, cepat atau lambat, dia harus mengajar disekolah itu.

Guren mengusap keringat yang membanjiri keningnya, semua ini membuatnya sedikit frustasi. Ia merasa sedikit kesal dengan Shinya yang tak membangunkannya.

Tut,tut,tut

Getaran di handphonenya mengalihkan lamunannya. Guren mengambil handphonenya di kantong kecil celananya.

Kureto's calling

"Apa lagi sih..." gumamnya.

Ia memencet tombol hijau.

"Ada apa?" sahut Guren dingin.

"Aku harap kau mengigat identitas asli kita. Jangan sampai murid-murid itu tau siapa kita sebenarnya." jawab Kureto yang membuat bulu kuduk Guren berdiri.

"Iya, tentu aku mengingatnya. Ngomong-ngomong, katanya disana ada beberapa bocah yang seperti kita. Koreksi aku jika salah."

"Ya..tentu saja kau benar. Tapi, disana juga ada para dark.Aku harap kau berhati-hati."

Guren memutar bola matanya.Ia terlihat tak senang dengan penuturan lawan bicaranya.

"Iyaaa, baiklah, aku tutup teleponnya sekarang, jaa na."

Guren memasukkan kembali handphone nya ke saku kecil celananya.Guren menghela nafas.

"Dark kah..." gumamnya.
---

Saya hadir dengan cerita baru^^
Saya harap kalian suka dengan fan fiction yang saya buat ini.Ini baru prolognya.Untuk part satunya akan saya publish jika prolog ini mendapat tanggapan positif #duhbahasanya.

Ngomong-ngomong jika kalian tidak suka kalian bisa pindah lapak kok *eh #abaikan

Ditunggu KriSar dan Voment ('∀')

See you on the next chapter,bye :3

-Akane

Student WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang