Ironisnya cinta si "Aku" #2

17 1 0
                                    

Di hari senin yang masih pagi, aku mengirim pesan lewat BBM kepada Yaya seperti ini;
"selamat pagi.. Jangan biarkan hari senin yang menyebalkan ini memudarkan senyummu. Teruslah tersenyum, sisanya biar aku yang urus" kalimat itu aku copy sedikit dari artis. He he he
Di zaman yang sudah canggih ini, Yaya membalas pesan BBM-ku lewat Video Call. Wow. Dan dia bilang;
"Selamat pagi juga.. Iya aku nggak akan berhenti senyum kok, soalnya kita udah abisin waktu berdua selama tiga bulan ini. Dan itu asik"
Aku bisa lihat senyum bangun tidurnya dari layar 4.7 inch handphone-ku. Dengan tidak sadar, aku keceplosan bilang "Yaya, kamu cantik.." Diapun membalas "iya kalo kamu itu jelek hihihi"
Candaan garingnya selalu bisa membuatku tersenyum.
Aku menutup perbincangan kita karena aku mau lanjut tidur lagi. "Udah dulu ya, aku mau mandi dan ada urusan"

Siangnya, setelah aku bangun dari tidurku yang ke-2 kalinya, aku mendapati pesan BBM dari Yaya.
"Kalau lagi nggak sibuk, bisa gak kita ketemu di taman yang biasa?"
Aku langsung membalas pesan BBMnya.
"Iya, aku bisa.. Jam dua pas aku udah disana ya"
Akupun langsung mandi dan berangkat. Sesampainya di taman tersebut, ternyata aku terlambat, jam ditanganku menunjukkan angka 14.43. Beruntungnya Yaya masih dijalan, jadi kami sama-sama terlambat.
Suasana di taman ini sedang sepi, cuma ada tukang sapu (bukan yang lagi jualan sapu, tapi yang beres-beres atau bersih-bersih di taman ini, pake sapu). Waktu aku nunggu Yaya, aku diajak ngobrol sama tukang sapu itu. Tukang sapu itu memulai obrolan.

"Ngapain disini, dek?"
"Nungguin keajaiban, pak he he he" aku jawab sambil bercanda.
"Keajaiban apa ah, kamu suka ngayal ya, dek? Tukang sapu itu ketawa.
"Yaa keajaiban, pak.. Ah bapak gak percaya"
Tidak lama, saat itu juga Yaya datang dan aku langsung bilang ke tukang sapu itu;
"tuh kan, pak, keajaibannya udah datang.."
"Ohh nunggu cewek toh, yaudah saya tinggal dulu ya, dek. Mari.." Jawabnya.
"Iya pak, silakan"

Yaya duduk disebelahku, kamipun memulai obrolan. Yaya nanya;
"Siapa tadi yang ngobrol sama kamu?"
"Oh itu tadi salesman lagi nawarin produk tapi aku tolak he he he"
"Ih ngaco, mana ada orang salesman bawa-bawa sapu hahaha" Yaya ketawa.
Aku senang bisa lihat dia ketawa dan beruntunglah aku karena belum pernah lihat dia cemberut selama tiga bulan hubungan kami ini.
Dari waktu aku sampai di taman ini, aku ngerasa akan ada yg gak beres. Tapi biarlah, itu cuma perasaan aja.

"Mau kemana kita hari ini?" Kutanya.
"Nonton aja yuk, abis itu kita makan. Aku yang traktir deh.."
Tumben dia yang traktir, biasanya kan bayar masing-masing haha.
Aku setuju dengan kemauannya itu.
"Eh bentar, ada apa nih hari senin ngajak ketemu? Kan biasanya minggu.." Aku tanya lagi.
"Nggak ada apa apa, cuma kangen hehe"
Aneh, dia bilang kayak gitu. Tapi biarlah, aku senang.

***

Kisah si "Aku"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang