Part 4

408 47 5
                                    

***
Hubunganku dengan My Dear semakin hari semakin dekat. Dan perasaanku pada ShinHye semakin kuat. Perasaan yang awalnya hanya perasaan kagum, berkembang menjadi perasaan suka dan sayang lalu semakin berkembang menjadi perasaan cinta.

Keberadaan ShinHye sangat berarti untukku. Dia mampu merubah sifat jelekku menjadi lebih baik. Tak heran jika perasaanku semakin tumbuh dan berkembang terhadapnya.

Aku belum berani untuk menyatakam perasaanku pada ShinHye. Karena mungkin ShinHye akan merasa sangat terlalu cepat jika aku menyatakan perasaanku sekarang.

"YongHwa-ya, wae geure?" Tanya ShinHye yang sedang berbaring dengan kepalanya yang berbantalkan pahaku.

Aku dan ShinHye sudah sangat dekat, jadi kami tidak saling berbicara dengan formal lagi. Dan kami sudah bersikap layaknya sahabat.

Seperti sekarang, ShinHye sudah tidak sungkan lagi berbaring dengan kepalanya yang berada dipangkuanku. Kadang sebaliknya, aku yang berbaring dengan kepala berada dipangkuan ShinHye.

Aku dan ShinHye sedang melakukan piknik disebuah Danau. Dengan pemandangan yang indah, dikelilingi banyak pohon dan dengan hamparan rerumputan hijau.

"Yong-ah. Wae?" Tanya ShinHye lagi karena belum mendapatkan jawaban sejak tadi. ShinHye mendongakkan kepalanya sedikit, agar dapat melihat wajahku yang berada lebih atas karena kepala ShinHye berada dipangkuanku.

"Tidak ada, Shin. Aku hanya sedang berpikir." jawabku dengan menarik sudut kanan-kiri bibirku membentuk senyuman hangat untuknya.

Kulihat ShinHye pun menyunggingkan senyumnya. Seerr, senyuman yang selalu berhasil membuat darahku berdesir hangat.

"Apa kau bisa bernyanyi YongHwa?" Tanya ShinHye yang kini bangkit dari berbaringnya dan terduduk menghadapku.

"Ehmm... sebenarnya aku juga sering melakukan mini konser sepertimu Shin. Tapi hanya dikamar mandi. Haha... ." Jawabku seraya tertawa.

ShinHye mengambil gitar yang tadi ada disampingnya, lalu menempatkannya dipangkuannya.

"Aku tahu kalo kau suka dengan lagu yang selalu aku bawakan saat di caffe. Lagu yang berjudul My Dear." Ucap ShinHye dengan senyum lembutnya.

Aku tersenyum mendengar ucapannya.
"Oh, dari mana kau tahu Shin?" Tanyaku dengan malu malu.

"Aku selalu melihat mata berbinarmu, disaat aku menyanyikan lagu My Dear." Jawab ShinHye lalu menundukan wajahnya melihat jari-jarinya yang sedang memainkan senar gitar.

"Benarkah? Apa begitu terlihat?" Tanyaku dengan memperhatikan ShinHye yang sedang memainkan senar-senar gitarnya dengan jari-jari lentiknya.

"Oh. Kenapa kau menyukai lagu itu?" Tanya ShinHye menghentikan aktivitas sebelumnya dan mengarahkan wajahnya memandang kearahku.

"Rahasia." Jawabku singkat dengan tersenyum geli melihat ShinHye yang kini tengah memajukan beberapa centi bibir mungilnya.

Aku mengulurkan tangan kananku kearah kepala ShinHye, lalu mengelus lembut rambutnya.

Membuat ShinHye tersenyum malu dengan aksiku. Dan ShinHye pun mulai menyanyikan lagu favoritku. Sesekali aku ikut melantunkan bait-bait lagu yang ShinHye nyanyikan.

Setelah selesai dengan nyanyiannya, dengan pasti aku menggapai salah satu tangan ShinHye dan menggenggamnya. ShinHye mengalihkan pandangannya kearah genggaman tanganku sesaat, lalu mengalihkan pandangannya lagi menatap mataku dengan tatapan bertanya "ada apa YongHwa?".

Aku menarik nafasku pelan lalu menghembuskannya, berusaha mengatur degup jantung yang seakan ingin melompat keluar dari mulutku.

"Shin, aku tahu ini terlalu cepat. Mungkin kau bisa merasakan segala bentuk perhatianku padamu. Aku mencintaimu Shin. Bisakah kita memulai hubungan lebih dari sekedar teman atau sahabat?" Ucapku dengan penuh keyakinan masih dengan menggenggam tangannya.

My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang