Part 5 (End)

635 57 10
                                    

Seminggu telah berlalu dari hari pernyataan cinta YongHwa pada ShinHye. Yang berakhir dengan penolakan halus dari ShinHye.

Tapi, kejadian itu tidak merubah hubungan antara YongHwa dan ShinHye. Keduanya terlihat lebih dekat dan lebih sering menghabiskan waktu bersama.

Terkadang YongHwa ikut melantunkan lagu bersama (duet) di panggung Ssinz7 Caffèsto. Orang lain yang melihat mereka akan mengira mereka adalah sepasang kekasih. Karena dari sorot mata keduanya sangat terlihat bahwa mereka saling mencintai satu sama lain.

Berbeda dari hari sebelumnya. Hari ini YongHwa sama sekali belum bertemu dan berkomunikasi dengan ShinHye. YongHwa sudah berulang kali mencoba melakukan panggilan telepon dan mengirimkan pesan singkatnya pada ShinHye. Tidak ada tanda-tanda menunjukan kabar dan keberadaan ShinHye.

Seperti sekarang, YongHwa sedari tadi terlihat fokus menatap layar datar smartphonenya. Sesekali ia menempelkan benda pipih itu ketelinganya, dan berakhir dengan dengusan nafas beratnya.

"Shin, sedang apa kau sebenarnya? Mengapa sedari tadi kau tidak mengangkat panggilan teleponku?" Tanya YongHwa pada diri sendiri.

YongHwa melempar pelan smartphonenya diatas meja kerjanya. Ia mengusap kasar wajahnya. Terlihat raut wajah kekhawatiran yang kentara disana.

"Mengapa perasanku tidak tenang seperti ini?" Tanya YongHwa lagi pada diri sendiri.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan kerja YongHwa.

"Ya, masuk!" Titah YongHwa pada seseorang yang mengetuk pintu ruangannya tadi.

Ceklek!

Terlihat seorang yeoja membuka pintu ruangan YongHwa, dan melangkah menuju meja kerja YongHwa.

"Maaf PresDir, aku mengantarkan berkas yang harus anda tanda tangani." Ucap yeoja itu yang tak lain adalah SooJung, sekretaris YongHwa.

"Oh, baiklah. Apa jadwalku hari ini SooJung-ssi?" Tanya YongHwa pada sekretarisnya.

"Untuk hari ini, anda tidak memiliki jadwal pertemuan apapun dan dengan siapapun PresDir." Jawab SooJung sopan.

"Ah begitu, apa ada yang meneleponku kekantor?" Tanya YongHwa lagi.

"Tidak ada Pak. Apa anda sedang menunggu sebuah panggilan PreDir?

"Tidak. Baiklah kalau begitu. Silahkan kembali ruanganmu SooJung-ssi." Ucap YongHwa ramah seraya menyerahkan berkas yang telah dibubuhi tandatangannya.

"Baik PreDir." Turut SooJung, lalu berjalan menuju keluar ruangan YongHwa.

Setelah kepergian sekretarisnya, YongHwa kembali sibuk dengan smartphonenya. Dia mendial nomer ShinHye berulang kali tapi dengan jawaban yang masih sama seperti sebelumnya. Hanya layanan operator yang memberikan jawaban panggilan YongHwa.

***
"Kau kemana Shin?"
Sedari tadi aku mencoba menghubungi ShinHye, hanya layanan operator yang menjawab panggilanku.

Membuatku merasa sangat khawatir. Mungkin ini terlihat berlebihan. Tapi, aku benar-benar merasa tidak tenang.

Sesaat aku menatap jam arloji yang kupakai ditangan kiriku. Waktu baru menunjukan tengah siang. Aku memutuskan untuk pergi ke Caffe ShinHye. Lagipula, hari ini aku tidak memiliki jadwal pertemuan atau janji apapun.

Aku bangkit dari kursi dudukku, menggapai jas yang tersampir ditempatnya lalu dengan segera memakainya. Aku berjalan keluar ruanganku, menaiki lift khusus untuk PresDir. Setelah sampai dilantai dasar, aku berlari kecil keluar loby kantorku dan segera masuk kedalam mobil yang telah siap didepan kantorku. Yang sebelumnya aku telah menghubungi supirku untuk segera menungguku didepan kantorku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang