Chapter 4

11.6K 710 14
                                    

---------------

"Lo ngapain dipinggir jalan sendirian gini " sambung Ali lagi.

"Tadi, gue dari taman trus gak bawa mobil jadi, ya,,, tunggu taksi di sini deh" Prilly menjelaskan pada Ali.

"Mau gak gue anter kerumah lo,  sekalian jadi permintaan maaf gue" Ali menawarkan tumpangan pada Prilly.

" Emang nggak ngerepotin ya Li" Prilly sedikit tidak enak.

"Enggak lah, orang gue yang nawarin lo kok" sambil tersenyum simpul ke arah Prilly.

Prilly tampak berpikir sejenak tapi akhirnya ia mengangguk juga tanda setuju.

Mereka sampai di rumah Prilly kurang dari 30 menit. Prilly keluar dari mobil setelah mengucapkan terima kasih, lalu masuk ke dalam rumahnya ketika mobil Ali mulai tidak terlihat.

*****

Ali menjatuhkan bokongnya di sofa yang luar biasa empuknya itu setelah menyalami Resi. Mama Ali.

"Ma, papa mana? " Resi mengangkat kedua alisnya bingung.  Tau-tau Ali pulang langsung menanyakan papanya. Pasti ada maunya.

"Emang kenapa Li" sambung Resi kembali.

" Ehm, ada yang nyariin papa nih" Rey berdehem keluar dari dalam kamar.

"Papa udah nemu sekretaris buat Ali belum" sambil melonggarkan dasi dari lehernya karna merasa tercekik.

"Udah, anak temen papa tuh di suruh jadi sekretaris dulu sama papanya nanti katanya mau meneruskan usaha papanya jadi CEO juga" jelas Rey.

"Oh" hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut Ali.

***

Makasih yang uda ngevote ya,,,, jangan lupa komen juga

#A

I Love My CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang