Kebohongan terakhir

2.5K 68 0
                                    

    13 Agustus 2013 adalah hari ulang tahunku yang ke 16, awalnya aku gak suka di buat pesta, namun melihat Ayahku yang sangat ingin melihatku meniup lilin bersama-sama dengan teman-temanku, membuatku jadi ingin merayakannya bersama mereka.

    Aku mengundang teman-teman sekelasku di sekolah dan satu wanita spesial, sahabatku dari kecil, Tiara.

    "Selamat ulang tahun! Selamat ulang tahun!! Selamat hari ulang tahun, selamat ulang tahun.!!" nyanyian mereka saat itu membuatku senang.
Aku menerima banyak hadiah dari mereka.

    Ayahku datang mendekatiku mengeluarkan sesuatu dari belakangnya "Ini hadiah dari Ayah untuk kamu" kata Ayah dengan senyumannya yang sangat indah. Dia tidak tahu bahwa senyumannyalah hadiah yang sangat berarti buat aku.

     Senyuman tipis yang disertai air mata, keluar tanpa izin di wajahku. Melihat Ayahku yang sebenarnya susah, namun dia sempat memberikanku hadiah membuatku tersentuh. Hari ulang tahunku menjadi lebih bermakna ketika aku merayakannya bersama mereka.
Sayangnya, hari ini menjadi hari ulang tahunku yang terakhir bersama Ayah...

    Seminggu setelah hari ulang tahunku. Hal yang sangat aku takuti tiba. Ayah pergi dipanggil Tuhan, setelah terkena penyakit yang selama ini dia sembunyikan.

    "Ayah baik-baik saja" kalimat Ayah yang selama ini kupercaya. Aku benar-benar tertipu. Ini adalah kebohongan terakhir Ayah yang kudengar.

    Kali ini aku tidak menyukai kebohongannya...

AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang