Emma terlihat agak gugup pagi ini. Dia menaruh dagunya di atas meja dan tangannya menyilang di depannya. Dia kini terlihat seperti orang yang kurang gizi.
"Siapa juga yang mau duduk sebangku sama gue?" benaknya.
Hal itu yang sejak tadi ia pikirkan. Ini hari pertama dia masuk Sekolah Menengah Atas. Dia sama sekali tidak mempunyai kenalan di sekolah ini. Sebenarnya, dia tidak begitu mengkhawatirkan jika memang dia ditakdirkan untuk duduk sendiri. Tapi, di sisi lain, dia ingin berteriak, "Woi! Siapapun duduk di sebelah gue sekarang!" di depan kelas. Emma tahu jika dia melakukannya, dia akan di cap sebagai anak aneh di kelas.
"Kursinya kosong nggak?"
Emma mendongak dan melihat seorang anak laki-laki bertubuh tinggi sudah berdiri di sampingnya. Emma pun merubah posisi duduknya menjadi duduk tegak.
"Eh, iya, kosong," jawab Emma.
"Nggak apa-apa, kan, gue duduk di sini?" tanya anak laki-laki itu.
"Iya, nggak apa-apa,"
Setelah mendengar jawabannya, anak laki-laki itu duduk di kursi di samping Emma dan menyimpan tasnya di atas meja.
"Namanya siapa?" tanya anak laki-laki itu kembali.
"Emma," jawab Emma singkat.
"Oh," ucap laki-laki itu, "gue Luke."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Temen Sebangku // lrh
Fanfiction[Book 1] "Kursinya kosong nggak?" Emma mendongak dan melihat seorang anak laki-laki bertubuh tinggi sudah berdiri di sampingnya. Emma pun merubah posisi duduknya menjadi duduk tegak. "Eh, iya, kosong," Highest rank #21 in Fanfiction (24-4-2016) © 20...