Terlihat hamparan ilalang yang menguning dan mengering ada pula yang sebagian masih segar karena klorofilnya masih berfotosintesis, semak- semak berduri itupun merimbun hingga menutupi sebagian dari permukaan gudang dibelakang rumah.
Dengan menggunakan sabit tuan hong membabat sebagian semak berduri itu untuk membuat jalan agar bisa masuk kegudang dibelakang rumah barunya yang hampir roboh karena telah dimakan usia.
Kaki kekarnya menginjak hamparan ilalang dengan berbalut sepatu boot dia menerobos dari semak belukar yang merimbun menutupi hampir dari permukaan gudang itu.-
-
-Jisoo merasa heran kenapa dia bisa sampai dikamarnya kembali, namun otak pemuda yang telah hilang ingatan itu tidak bisa mendiskripsikan perasaan hatinya yang barusan terjadi. Bisikan suara dari makluk halus dan berada ditempat yang gelap namun susah baginya untuk bernafas serta bayangan hitam dari seseorang yang tadi memberinya nafas kehidupan kini masih berputar-putar diingatannya.
Bibir jisoo kelu hanya untuk mengungkapkan pada ibunya bahwa dirinya kini dalam takutan. Pendaran bias cahaya yang memantul masuk dicela-cela pohon didekat jendela kamar yang saat ini jisoo tempati, kini mengenai wajah tampannya yang masih terbaring diranjang kayu yang berukuran king size.
Jisoo merasakan permukaan bibirnya berkedut dan tebal seperti ada yang menempel dikulit tipis bibirnya serta perasaan campur aduk yang terbesit didalam hatinya yang tanpa sanggup dia pahami.
Jemari lemahnya bergetar menuju kewajahnya mencoba meraba benda kenyal yang sedang dipikirkannya kini, dengan pelan dan menerawang dia memegangi bibirnya yang tipis dan dingin kemudian diusaplah bibir itu dengan gejolak rasa yang tanpa dia tahu, hingga terdengarlah suara langkah kaki dan mengalihkan pemikirannya akan kejadian yang baru saja dia alami.Seseorang yang sudah tak asing memasuki kamar jisoo, dengan senyuman khasnya luhan menyapa adik kembarnya yang masih berbaring.
Luhan mendekati saudaranya dan duduk ditepian ranjang.
Luhan mengusak rambut jisoo yang sudah memanjang, dia belai pipi tirus jisoo yang kecil dan pucat, dan dipandanginya mata adiknya yang kosong namun ada kebinaran didalam sorot tatapannya, luhan terlampau sayang pada namja lemah itu, baginya jisoo adalah penyelamat hidupnya dari ambang cengkraman maut.
Luhan mengingat kembali tragedi kesuraman lima tahun yang lalu, kejadian yang seperti baru saja terjadi karena masih begitu segar diingatan luhan.#Flashback
Saat itu usia mereka masih 12 tahun, suatu hari ditempat sekolah mereka mengadakan hiking dipuncak dan pihak guru membaginya dalam beberapa kelompok, kebetulan luhan dan jisoo tergabung dalam satu team.
Disepanjang perjalanan kedua putra kembar tuan hong itu berjalan mengikuti arah dan petunjuk didalam peta panduan dan merekapun tetap membaur dengan kelompoknya, hingga sebuah musibah menimpah anak-anak itu, kemelut kabut tebal menutupi jalanan yang mereka tapaki, sementara luhan dan jisoo tetap bergandengan tangan sementara anak-anak yang lain berteriak ketakutan. Tapi anehnya suara bising dari jeritan temannya itu seketika sunyi senyap dan yang tersisa hanya luhan dan jisoo ditempat itu, mereka semakin mengeratkan genggaman jemari mereka, dengan tertatih dan dalam rasa ketakutan yang mereka batin, kedua anak itu menapaki hamparan tanah bertebing yang lumayan curam dan terjal.
Tangan jisoo seperti tertarik dan dia yakin itu luhan yang tengah terpeleset dan seketika itu kabut tebal yang menyelimuti pandangan mereka sirna begitu saja, namun yang mengagetkan adalah tubuh luhan yang sudah setengah terjatuh dan menggantung dibibir jurang. Luhan berpegangan tangan adiknya dan tangan yang lain menggenggam batang tumbuhan kecil yang tumbuh liar disekitar tebing."Bertahanlah, kak...
Aku akan mengangkatmu keatas""Jisoo.. Aku takut...."
Dengan kekuatan lengan se mampu jisoo, dia mengangkat beban tubuh kakaknya agar bisa naik kepermukaan, kaki luhanpun menapak seadanya hingga permukaan tanah tebing yang basah itupun ikut terjatuh dibarengi sepatu luhan yang berusaha menanjak keatas, ketika sebagian tubuh luhan naik, tak sengaja luhan menarik baju jisoo yang tanpa persiapan terlebih dahulu dengan kuat hingga terpental lah badan kurus adiknya terjatuh ketebing jurang.
Luhan histeris dan berteriak meraung-raung menyalahkan dirinya yang begitu ceroboh hingga team rombongan dari sekolahnya mendengar jeritan luhan dan merekapun berdatangan serta memanggil team penyelamat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Iam, You And Your Twins
Mystery / ThrillerTittle : iam, you and your twins Autor : kirana_xoblaq Main cast : yoon jeonghan, joshua hong, xiluhan Pairing : jihan, jeonglu Genre : romance, yaoi, gore Rate : mengikuti alur Length : chapter