sorry, i just realized that it's you

613 55 3
                                    

Yoon jeonghan membelai surai panjang nan hitam pemuda yang kini tengah didekapnya, dia merengkuh tubuh itu sambil berbisik ditelinga namja kurus yang tengah berbaring dalam tidurnya.

"Terimakasih, sudah membebaskanku dari belenggu yang mengekangku"

Kepala jeonghan turun kedada jisoo, dia tumpuhkan kepalanya pada dada sempit namja itu, mata berkelopak hitamnya memejam menikmati detak jantung yang selama ini menjadi nadinya, hingga kisah masa silamnya berputar diangannya.

#flash back

Yoon jeonghan tengah didandani dikamarnya, didepan cermin kaca hiasnya dia menangis sedu sedan, air matanya membasuh riasan yang tengah dipoles, bibirnya kelu teramat kelu untuk ungkapkan " AKU TIDAK MAU "
Yoon jeonghan meremas ujung jari-jarinya saat suara pintu kamarnya terbuka dan menampakkan sesosok namja tinggi yang terpantul lewat kaca cermin.

"Maafkan ayah nak.. Ayah tidak punya kuasa menahanmu untuk tetap tinggal dirumah ini"

Namja parubaya yang masih nampak gagah itu meremas pundak putra sulungnya yang berbalut dress ungu muda berenda.

Yoon jeonghan menatap pintu kamarnya yang kembali tertutup. Kamar namja malang itu kini sepi dari orang-orang  yang tadi meriasnya. Yoon jeonghan menatap langit-langit kamarnya, mengedarkan kerinduannya kelak pada kamar tercintanya, yang akan ditinggalkannya lama dan entah kapan dia bisa kembali.
Namja anggun itu membuka jendela kamarnya hingga tersilir helaian rambut panjangnya mengurai keudara dan hembusan sepoinya membasuh tangisnya yang tersisa dipelupuk mata. Yoon jeonghan menatap bentangan danau yang tak jauh dari kediamannya, danau yang biasa dia kunjungi bersama sahabat terlarangnya, dan sekali lagi yoon jeonghan menderaikan air matanya menangisi kisahnya yang tidak sesuai keinginan.

Tok...tok...tok...

Jeonghan tak menggubris suara ketukan pintu kamarnya, dia tetap mencumbuhi kesedihannya diantara semilir angin senja, hingga seseorang membuka sendiri pintu itu dan dia masuk menghampiri namja yang kini sedang berdiri menghadap jendela.

"Hanna... "

Setelah mendengar suara khas dari seseorang yang memanggil namanya, yoon jeonghan langsung berbalik menghadap orang itu, tubuhnya langsung berhambur memeluknya.

"Bila saudaraku yang bisa memilikimu, aku rela melepasmu dan lenyap dari hadapan kalian, tapi aku minta satu hal darimu, cintai dia seperti kau mencintaiku"

"Aku tak bisa mencintainya, sebab dia bukan kamu"

"Waktu yang akan mengubahmu menjadi milik dia sesungguhnya"

"Kenapa kau selalu berkorban demi dia, apakah aku tidak lebih berarti dibanding dia"

"Bila nafasku bisa kubelah maka akan kubagikan kepada kalian, jangan menangis untuk ketidak beruntunganku, sebab aku pun tak menangis untuk kisahku"

Mata namja yang seperti rusa itu, membendung cembengan air mata yang sengaja dia tahan dimaniknya.

"Aku tak akan bahagia tanpa kamu, meski kisah kita terlarang, kumohon jangan tinggalkan aku, jangan menyuruh ku untuk membagi cintaku pada yang lain"

Namja yang tingginya hampir sama dengan yoon jeonghan, kini dia tengah menyesapkan bibirnya kebibir namja cantik itu. Semakin dalam dan tenggelam mereka beradu kemesraan hingga sepasang mata bulan sabit menatap mereka dengan kebencian.
Namja yang mempunyai paras serupa dengan seseorang yang tengah mencumbuhi calon istrinya didalam sana, kini dia pergi dengan sejuta amarah dan dendam.

#flash back off

Jisoo menggeliat dalam setengah kesadarannya, dia merasakan dadanya berat dan jemarinya yang tergenggam erat, kelopak matanya berkedut mempersiapkan penglihatannya untuk membuka penuh.

Iam, You And Your TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang