Iam, You And Your Twins

lost

Pagi yang tidak seperti perkiraan jeonghan, suara gemuruh terdengar menabuh sesekali cahaya kilap bergemelatuk menyentuh tanah, hingga rambatan bunyinya bergetar merambat dijendela kamar.
Jeonghan muda hanya memangku kebosanannya diantara sofa yang ia duduki, sementara jasad yang lain masih tergetak diatas ranjangnya.

Suara bisikan samar terdengar memanggil namanya, menghipnotis tubuh mudanya untuk bangun dari tempat duduknya, iapun berjalan menghampiri lemari tempat menyimpan pakaiannya.

Betapa terkejutnya mata jeonghan mendapati isi lemarinya yang tidak sesuai biasanya, lemari yang seharusnya bertumpuk pakaian atau baju-baju kepunyaannya kini lemari dikamar jeonghan tidak berisi apapun, hanya ada sebuah pintu rahasia berukir naga yang sama seperti ukiran dipintu masuk kamarnya.

Jeonghan meraih knop pintu didalam lemari itu, hingga terdengar bunyi klek berbarengan dengan gelegar gemuruh diangkasa mengagetkan hatinya sendiri, tangannya bergerak tanpa kendali, badannyapun seakan telah dikendalikan oleh seseorang, dan kini jeonghanpun telah masuk kedalam pintu yang ada didalam lemari itu.
Lorong yang lembab dan kotor serta bau anyir dan busuk memekak penciuman pemuda cantik berambut hitam sebahu, jeonghan terus berjalan tanpa pelita ditangannya, Semakin jauh ia melangkah, pendengarannya disuguhi bisikan-bisikan suara arwa yang menangis meronta-ronta karena merasa tersiksa oleh suara mantra yang terus terdengar mengusik keberadaan mereka dilorong tak bertuan, hingga arwa-arwa penghuni lorong itu menabrak tubuh jeonghan dengan sangat keras. Langkah jeonghan terasa berat saat lantunan mantra mengalun semakin kuat memekakan gendang telinga,
Suara mantra yang membuat lehernya seperti tercekik dan sulitnya bernafas serta bulu kudu yang terus berdiri, jeonghan mencoba mundur dan ingin kembali kepintu semula, namun tubuhnya seperti ada yang menahannya.

*" yoon jeonghan bangunlah... Dia telah menangkapku~~~~"

Ujar jeonghan muda meminta bantuan pada tubuhnya yang lain.
Jeonghanpun mencoba melepaskan arwanya untuk kembali kearwa yoon jeonghan yang masih terbaring dikamarnya, namun seperti ada akar yang meliliti tubuh muda itu hingga membuatnya susah untuk keluar dari dalam raganya, jeonghanpun terdiam mematung dibarengi lantunan mantra yang semakin keras mengalun memenuhi lorong itu.

-
-
-

"Bagaimana? Kau sudah menangkapnya?"-tuan hong

"Arwa yang kuikat bukan sepenuhnya arwa yang mengendalikan iblis itu, tapi ini sangat berbahaya tuan...
Bila kita mengusik ketenangannya, kebaikan arwa yang satunya akan pudar dan akan didominasi oleh emosi jiwa iblis"-cenayan

"Singkirkan dia dari rumah ini, saya akan memberi anda imbalan yang besar"-tuan hong

"Kedua arwa ini sangat berkaitan, kita harus cepat melenyapkan tubuh yang sudah kita tangkap dulu, sebelum tubuhnya membangunkan tubuh yang lain, dan bila itu sampai terjadi saya tidak bisa berbuat banyak karena arwa mereka akan berubah menjadi brutal"-cenayan

"Saya akan mengabulkan apa yang anda minta, tolong singkirkan mereka dari rumah ini"-tuan hong

"Aku memerlukan kedua anak anda tuan, untuk memancing arwa itu datang"-cenayan

"Lakukan apa yang anda kehendaki untuk pengusiran arwa-arwa itu, namun saya mohon lindungilah keselamatan anak-anak saya dari iblis itu,nyonya.. jangan biarkan mereka menyakiti anak-anak saya"-tuan hong

"Saya akan melindungi putra-putra anda tuan"-cenayan

Reico hanya memeluk jisoo dan menggenggam jemari luhan dengan sangat cemas.
Wanita yang berpakaian hanbok dengan memakai penutup kepala dari bahan kain yang senada dengan baju yang ia kenakan itu mengambil muk berukuran sedang yang sudah berisi kelopak beragam bunga bercampur abu dari dupa yang sudah dibakar, cenaya berumur sekitar 50 tahunan, mendekatkan muk itu pada tuan hong, ia membabarkan fungsi dari benda itu, dan tuan hong sempat bimbang saat ia dimintai persetujuan untuk meminta darah pada kedua putranya agar bisa mempermudah proses penangkapan arwa, setelah melalui pertimbangan yang cukup alot akhirnya tuan hong menyetujui permintaan nyonya hwang.