Chapter 2

504 55 2
                                    

"Apa ini tempatnya?" Tanya namjoon pada taehyung, yang berhenti berjalan. Taehyung tidak menjawabnya, dia malah menaruh tas ranselnya kebawah dan mengeluarkan kaleng kecil (pilok) miliknya.

Namjoon melihat sekeliling. "Kau benar, tidak ada orang disekitar sini"

Taehyung tertawa kecil dan menganggukan kepalanya, lalu memakai masker penutup hidungnya. Dia mengocok pilok itu dan mulai memilok.

"apa yang kau lakukan sejauh ini? aku jarang melihatmu sejak kita kembali dari tebing waktu itu" kata taehyung sambil memilok.

"Tidak ada. Aku berhenti dari pekerjaanku di pom bensin" jawab namjoon

"Aku tahu,aku dengar dari jungkook"

"Lalu kenapa kau masih bertanya?"

"Karena aku berfikir ada hal lainnya, tapi ternyata tidak." Kata taehyung, mengocok piloknya lagi. Namjoon lalu kembali melihat ke sekeliling.

"Ngomong-ngomong tentang jungkook, bagaimana dengannya? Aku dengar dia pindah dan tinggal bersama yoongi hyung." Kata namjoon. Taehyung mengangkat bahunya dan kembali memililok

"Jungkook baik-baik saja. Tapi dia bilang kalau yoongi hyung seringkali pergi ke klub malam. Aku kaget saat pertama mendengarnya." Jawab taehyung. Namjoon tertawa kecil lalu menunduk untuk mengambil pilok yang ada didalam tas ransel milik taehyung.

"Keberatan jika aku bergabung?" Kata namjoon. Taehyung melihat kearah namjoon, lalu mengangkat bahunya yang membuat namjoon tahu kalau taehyung tidak keberatan.

"Aku tahu aku sudah terlalu banyak bertanya, ini untuk terakhir kalinya sejak kita sudah jarang kumpul lagi. Bagaimana dengan pacarmu?" Tanya namjoon, mulai memilok. Taehyung berhenti dan menundukkan kepalanya.

"Dia baik-baik saja. Kita baik-baik saja. Semua baik-baik saja." Kata taehyung, namjoon melihat kearah taehyung dan namjoon terlihat sedang berfikir tentang sesuatu.

Tidak lama kemudian, mereka mendengar suara sirine dan melihat cahaya yang sangat terang menyorot mereka. Mereka mencoba melihat dan menyadari bahwa polisi sedang berjalan kearah mereka. Taehyung mengambil pilok dari tangan namjoon dan melemparkannya kedalam tas,lalu dengan cepat menutup sleting tas nya. Mereka berlari menjauh sebisa mungkin dari polisi itu,tapi itu memang terlihat mustahil karena mereka berlari sementara polisi dengan mobilnya.

Namjoon berhenti berlari setelah melihat pagar dihadapan mereka. Dia menepuk tangan taehyung dan kemudian bicara padanya bahwa mereka harus melompat. Taehyung melemparkan tas ranselnya terlebih dahulu,lalu mereka berdua mulai memanjat pagar. Namjoon memanjat terlebih dahulu dan disusul dengan taehyung. Polisi memarkir mobil mereka dan keluar,berlari nengejar mereka berdua. Di detik-detik terakhir,taehyung berhasil lompat melewati pagar itu dan langsung berlari bersama namjoon.

Mereka terus berlari sampai mereka merasa polisi tadi sudah kehilangan jejak mereka. Mereka tidak lagi mendengar suara sirine dan sadar sudah berlari cukup jauh. Mereka saling melihat satu sama lain lalu tertawa.

"Hyung,kau seperti pembawa sial" kata taehyung. "Aku sering kesini, bahkan setiap minggunya,dan saat aku membawamu polisi akhirnya datang dan memergoki kita".

"Mungkin itu karena masyarakat sekitar sudah mengetahui kedatanganmu lalu mereka menelepon polisi" balas namjoon.

Mereka berdua kembali tertawa, duduk di pinggir jalan dan bersender pada dinding bata.

"Sial!" Taehyung mengingat sesuatu

"Apa?" Tanya namjoon

"Aku meninggalkan tas ku di pagar tadi" taehyung langsung berdiri. Tanpa pikir panjang dia langsung berlari kembali ke pagar yang tadi mereka lompati, namjoon mengikuti di belakangnya. Mereka sampai bersembunyi dan mengintip di balik truk sampah. Mereka berdua sudah tidak melihat tas ransel taehyung lagi disana, taehyung mulai menggerutu pada dirinya sendiri.

RUNWhere stories live. Discover now