Orange Juice

67 8 14
                                    

"Gimana sekolah dit?" Tanya Jasmine, mamah Adit.

"Gak gimana gimana, normal aja." Jawab Adit malas.

"Oh gitu, gimana kamu sama Runa."

Ah topik itu lagi, mungkin dulu Adit akan senang dan bersemangat jika mamah tiri-nya membahas pac- mantannya.

"Bukan urusan mamah." Jawab Adit ketus.

Jasmine sedari tadi mencium bau keanehan dari aura Adit, seperti entahlah.

"Kalian ada masalah?"

"..."

"Kalian putus?"

Adit tidak suka dengan kata itu.

"Mah, Adit udah bilang bukan urusan mamah."

Adit meninggalkan Ruang makan, meninggalkan mamah tiri-nya sendirian.

Kenapa hari ini semua orang ngebahas masalah 'itu' lagi pula Adit juga bertekad untuk Move-on, Adit jadi teringat kata kata Tito kemarin siang.

"Jadi yang mutusin Runa?"

Adit mengangguk.

"Shit Man! Sedeng tuh cewek, segala embel embel nilai jeblok lah, emang dari sononya udak begok kan. Udah lah bro Move-on aja."

"Udah ada Niatan sih."

"Awal yang bagus, saudara Adit. Langkah selanjutnya cari orang untuk menyembuhkan 'luka' lo itu."

"Bahasa lo sok banget njing."

"Bodo. Hmm dengan tampang secakep lo, apa lagi di tambah lo pinter dan tajir menambah nilai plus plus."

"To, seolah-olah lo terdengar homo."

"Najis."

Adit tersenyum sendiri mengingat kejadian itu, memang Tito adalah moodboster untuk seorang Aditya Mahajana. Siapa sangka Adit dan Tito akan bersahabat seperti ini? Padahal mereka dulu semasa SMP memperebutkan 1 Wanita Populer yang ternyata adalah seorang Lesbian, Malang sekali.

Tling.

Tito: Futsal kuy? SMA Sebelah ngajak sparing.

Adit: Leh ugha, ntar gue jemput Run.... (Delete) Leh ugha.

Tito: Jam 7, pondok futsal.

Adit: Sip.

----

"Anjir capek banget gue." Keluh Adit.

Tito tertawa, lebih tepatnya mengejek. "Pftt, gitu doang udah capek? Cupu lu ah."

"Paham dah yang sekarang jadi captain."

"Ah jimayu."

"Jijik To."

"Permisi mas." Adit dan Tito  serentak menoleh.

"Ini Jus nya."

"Loh? Saya gak mesen jus loh mba." Jawab Tito, tentu saja. Tito kan sedang bokek.

"Anu, bukan buat mas. Tapi mas yang ini." 

Sejak kapan Adit memasan jus? Padahal dari awal masuk ke Pondok Futsal, Adit langsung bermain di lapangan.

"Saya juga gak mesen mba, mungkin salah orang kali." 

"Tadi ada orang yang pesenin jus ini buat mas, namanya mba siapa ya? Oh iya, mba Anon."

Anon, Anonymous. Ah jangan-jangan orang yang kemarin?

"Orang nya mana mba!?" Pekik Adit.

"Duh, tadi sih abis mesenin jus buat mas udah pulang. Sekitan 10 menit yang lalu."

"Ohh yaudah mba, makasih ya."

Kemaren Green Tea Latte, sekarang Orange Juice. Besok-besok pesawat kek, ato pulau gitu. Minuman mah Mainstream, hmm tapi siapa ya si-Anon itu,  Pikir Adit.

"Kayaknya ada yang punya Secret Admirer nih, uuuu kakak Adit makin banyak ya fans nya. Jangan lupakan aku ya kakak Adit." Ejek Tito, mungkin Hobby barunya adalah mengejek Adit.

"Mendingan PNC dulu."

"Ha?"

"Pajak New Captain."

"Dit, masa garing."

"Sialan."

[A/N]

Hai hai!!! diriku kembali hehe. Gue emang sengaja buat per-chapter nya ini pendek- pendek, sekitar 400-500 words aja. Mungkin di next Chap gue bakal panjangin sedikit, ya se-mood gue ya. Maaf juga karna cerita ini garing. Tapi jangan lupa Vomment yaa!! See ya!

Never Be AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang