BL7

1.7K 47 6
                                    

Prilly cepat-cepat masuk kedalam kamar ketika Ali baru saja tiba di Apartemen. Apa yang terjadi dengan gadis itu membuat Ali bingung. Sudah beberapa hari ini Prilly tak mau mengobrol banyak dengan Ali, bukan banyak! Tapi tidak sama sekali. Dia memilih meminta uang pada Ali lewat Sms atau semacamnya.

"Gadis itu semakin aneh.." Ali beranjak menuju dapur dan menemukan nasi goreng yang telah tersaji diatas meja.
Dia mengira itu punya Prilly, namun setelah dia membaca secarik kertas yang ditinggalkan dibawah gelas Juice, dia paham kalau Prilly sengaja membuatkan makan malam untuknya.

"Aku sudah kenyang.. Tapi_baiklah aku akan memakannya.." Ali segera duduk dan menyuapkan satu sendok nasi goreng buatan Prilly. Enak! Itulah yang Ali rasakan sehingga tanpa sadar dia melahap habis nasi goreng itu sampai tak tersisa sedikit pun.
Padahal sebenarnya dia sudah makan malam bersama Arumi direstauran.

**

"APA? PRILLY KE CLUB! Jangan becanda Ve.." Ali shock berat ketika Veraya tiba-tiba datang ke Apartemennya dengan nafas terengah seperti orang dikejar setan.
Gadis itu pun mengatakan dengan terbata kalau Prilly pergi ke Club malam.

"Sumpah Mr,Aliandre". Veraya meyakinkan dengan nafas yang masih memburu.
Awalnya gadis itu berniat menjenguk Prilly, namun ketika sampai diparkiran gedung Apartemen dia melihat mobil Prilly keluar dari sana.
Veraya mengikuti dan dia cukup senewen ketika tahu kalau sahabatnya itu masuk ke club malam.

"Apa yang dia perbuat disana..!" Geram Ali sambil melonggarkan dasinya yang tiba-tiba terasa mencekik leher.

"Biasanya kalau dia seperti itu dia mengalami steres! Alias frustasi.. " Jawab Veraya. Ali menatap gadis berambut pirang itu dengan tatapan penuh intimidasi.

"Bearti Prilly sering kesana?" Tanya Ali penasaran.

"Tentu saja! Dia kesana kalau dia sedang putus dari gebetannya, atau dia stres tak bisa membayar sewa kost.. Dan dia akan menghabiskan waktunya semalam suntuk hanya untuk duduk di club sambil berjoget ria bersama salah seorang temannya yang menjadi bertender disana"

Jelas Veraya sambil mengusap keringat yang mulai mengalir dipelipisnya.

"Prilly minum alkohol?" Tanya Ali penuh selidik.

"Tidak! Dia tak pernah meminum minuman seperti itu, dia hanya akan memesan minuman soda atau juice.. Tapi masalahnya..dulu dia belum menikah Mr.,_nah sekarang dia adalah Istri Mr.Aliandre.." Jelas Veraya lagi.

Rahang Ali tampak mengeras membayangkan Prilly berjoget ditempat terkutuk itu dengan dikelilingi lelaki-lelaki yang tak tahu aturan kalau bahasa kerennya, buaya darat!

"Ayo kita kesana Ve!" Ali berjalan mendahului Veraya sambil meraih kunci mobilnya.

Veraya sampai berlari kecil untuk menyusul Ali dan menyamakan langkahnya dengan Pria tampan yang menjadi Suami sahabatnya itu.

"Maaf Mr, kita harus kerumah ku dulu untuk mengambil kartu member.. Karena tak sembarangan orang bisa masuk kesana.."

"Astaga!! Cepatlah! Kita akan kerumah kamu sekarang juga!" Ali membuka pintu mobil dengan tak sabaran,.

Ali membuntuti mobil Veraya dari belakang, mereka akan kerumah Veraya untuk mengambil ID member club milik Veraya.

**

Gadis ini tercenung sambil menatap nanar kerumunan orang-orang yang berjoget tak beraturan dihadapannya.
Suara musik dari piringan hitam yang dimainkan sang DJ terdengar menghentak-hentak dan memekakkan telinga. Lampu bling-bling temaram khas club malam terkadang menyilaukan mata Prilly.

"HEY! AYOLAH KAMU MINUM SEDIKIT SAJA! INI TIDAK AKAN MEMBUATMU MABUK!" Bertender tampan itu harus berbicara nyaring dan dekat ditelinga Prilly agar gadis itu mendengar.
Ini adalah kesekian kalinya dia menawari Prilly segelas Vodca.

"TIDAK DION! KAMU TAU AKU TIDAK MINUM ALKOHOL!" Balas Prilly tak kalah nyaringnya.

"BAIKLAH! TAPI KALAU PIKIRANMU MASIH KERUH! DATANG SAJA PADA KU, OKEY LADIES!" Pria kebule-bule'an itu segera berlalu dari hadapan Prilly.

Pikiran Prilly masih kacau bila mengingat kejadian tadi siang.

FLASHBACK ON

Mulanya dia berniat mengajak Ali makan siang diluar ketika jam istirahat.
Tapi apa, ketika dia sampai diparkiran kantor, Ali malah menggandeng mesra gadis yang didalam foto yang dikirim veraya tempo lalu.
Hatinya sangat geram dan mengikuti mobil Ali.
Dia makin marah setelah tahu kedua insan itu pergi makan siang direstauran dengan sangat mesra. Saling bersuapan layaknya sepasang kekasih.
Okey,_dia sadar kalau dirinya bukan lah Istri pada umumnya, tapi entah mengapa hati Prilly terasa panas melihat kejadian itu dan perasaannya tak menentu.

Prilly segera pulang ke apartemen untuk mengambil ID member club malam miliknya dan mengganti pakaian dengan pakaian yang sangat mini.

Prilly pergi ke club malam dan merenung untuk menjernihkan pikirannya yang sedang kacau.
Dan hatinya___sakit!

FLASHBACK OFF

Baiklah!
Tidak ada salahkan jika dia mencoba meminum alkohol sedikit saja, toh dia tidak mungkin langsung mabuk.
Prilly beranjak menemui Dion dan memesan 1 gelas Vodca.
Pria itu tersenyum senang dan mengajarkan Prilly cara meminum alkohol dengan benar.
Awalnya Prilly merasa aneh dengan rasa minuman itu, namun setelah tegukan kedua lidahnya sudah terbiasa sehingga satu gelas vodca habis tak tersisa.

"SATU LAGI DION!" Pintanya dengan wajah memelas.
Okey! Ini adalah gelas ke 4 yang Prilly tenggak, dan gadis itu tampak mulai kehilangan kesadarannya.

Setelah gelas kelima, Prilly benar-benar merasakan tubuhnya mulai limbung dan sulit berduduk tegak.
Maka dari itu Dion dengan sigap membawanya berjoget ditengah keramaian orang.
Prilly benar-benar menikmati apa yang dia rasakan saat ini. Alunan musik seakan menggiring nya ke alam yang tak pernah ia rasakan.

"AYOO TERUSS!!"

"HOREE!!"

"JOGETTT NENGG!!"

Suara riuh rendah yang bersorak itu terus membuat Prilly merasa berada ditempat yang sangat mengasyikan. Dia tak sadar kalau saat ini dirinya tengah berjoget diatas meja bundar dengan blejer yang telah menghilang entah kemana. Prilly hanya memakai tank top berwarna tosca yang sedikit terang dan rok yang sangat mini.

Ketika tangan-tangan jahil mulai menjelajahi betisnya yang mulus, Prilly sayup-sayup mendengar suara yang sangat familyar ditelingapq!.!..& nya. Tapi dia menganggap halusinasi dan kembali melanjutkan aksikanya.

"BRENGSEK KALIAN SEMUA!! HENTIKAN INI,! AKU BERSUMPAH AKAN MENUNTUT TEMPAT BIADAB INI!!" Suara marah Ali terdengar timbul tenggelam diantara alunan musik. Semua orang bubar dari area meja tempat Prilly berdiri.

Gadis itu merasakan tubuhnya melayang dan..

**

Bohong kalau Ali saat ini tidak tergoda ketika melihat pakaian Istrinya yang tersibak tak beraturan.
Prilly tergeletak diatas tempat tidur di Apartemen mereka setelah Ali membawanya pulang dengan susah payah. Pria itu sempat menghajar Dion beberapa kali karena sudah lancang menyentuh 'miliknya'. Ya, Ali harus mengakui kalau Prilly memang miliknya.

Adrenalin kelelakiannya semakin terpacu ketika melihat tubuh Prilly menggeliat dengan gerakan sangat erotis. Ali bahkan tak bisa menahan diri lagi, bagaimanapun juga dia adalah lelaki normal.

Akhirnya Ali menyentuh Prilly untuk yang pertama kali, pikirannya seolah tak terkontrol lagi. Dia lelaki normal, tak salahkan jika menyalurkan pada Istri sendiri.

Keduanya melewati malam yang indah itu sampai mereka terlelap ketika hari menjelang subuh*nahh gesrek loh..*

Because Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang