"Melihat ekspresi gadis yang mengintipmu waktu kita pergi dari Konoha, aku bisa bilang besar kemungkinan pelajaran ini akan segera bisa kau praktekkan saat kita pulang nanti." Jiraiya melanjutkan, mengambil tempat duduk di atas sebuah batu besar dan bersila di atasnya. "Bagaimana?"
"Yah, tak ada salahnya sih..." kata Naruto setelah berpikir sebentar, sebelum bersila di bebatuan di depan Jiraiya. "Baiklah! Ajarkan aku, Ero Sennin!"
"Sudah kubilang dari dulu, berhenti memanggilku Ero Sennin...!" gerutu Jiraiya, tentu saja tanpa niat buruk atau kemarahan asli dalam suaranya. "Nah, pertama-tama, kau harus mengetahui kalau kau sama sekali tak boleh kasar jika itu adalah yang pertama kalinya. Kau harus tahu kalau wanita suka kelembutan, apalagi jika mereka adalah wanita yang lembut dan rapuh sejak awalnya..."
Naruto mengangguk-angguk, menarik masuk semua informasi itu ke dalam kepalanya yang entah kenapa tiba-tiba bisa menyimpan pelajaran. Tapi deskripsi sang guru tentang gadis yang lembut dan rapuh membuatnya teringat pada satu cewek khusus yang sangat cocok dengan ciri-ciri itu. Gadis manis yang selalu malu-malu jika berhadapan dengannya, gadis yang dulu memberinya obat setelah pertarungan dengan Kiba. Gadis yang selalu menampilkan kekuatan yang tak bisa dia duga, gadis yang selalu baik, ramah, pemalu, tapi sekaligus punya pendirian dan ketetapan hati yang kuat.
"Wanita sangat suka jika kau memulainya dengan ciuman-ciuman lembut. Jangan terburu-buru, ciumlah dia mulai dari tangan, lalu dahinya, pipi, baru ke bibirnya. Jangan ragu-ragu untuk memberinya French Kiss, tapi hanya kalau gadis itu mengijinkan. Sampai dia mulai santai dan tubuhnya mulai terlihat kurang tegang, barulah kau teruskan penjelajahan bibirmu ke bagian lehernya..." Jiraiya menjelaskan dengan runtut dan cukup detil, yang mungkin mengingat itu semua adalah pengalamannya sendiri. "Untuk mengetahui kalau gadis itu mulai santai, biasanya jika dia sudah mulai mengerang setiap kali kau mengecupnya..."
Mendengar semua itu, bayangan dalam kepala Naruto melayang ke mana-mana. Imajinasi liar mulai terbentuk, saat dia membayangkan sedang melakukan semua yang dijelaskan orang tua itu pada gadis yang bersangkutan. Wajahnya yang merona merah, wajah dan rambutnya yang pasti berbau harum, lalu bibirnya yang terasa manis. Begitu pula setiap erangan yang akan dikeluarkan gadis pemalu itu... Oh Tuhan...

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku MILIKMU!
FanfictionPeringatan ini cerita dewasa. Ga ada deskripsi. Kalo mau tau deskripsinya read aja oke!