Kehidupan sebelum narkoba

1.2K 20 0
                                    

Pagi hari di rumah Rai.

"Tiffany....... Panggil kan adik adikmu nak... Ajak mereka sarapan" seru ibunya kepada Tiffany..

"Iyaa bu... Sebentar" sahut tiffany..

Tiffany pun berjalan menuju kamar kedua adiknya..

"Viona... Ayoo sarapan dulu vii.. Sudah di tungguin ibu.." seru Tiffany
"Iya kaaak.... Sebentar... Lagi beres beres buku.." sahut Viona

Tiffany pun berajak meninggalkan kamar Viona dan meju ke kamar Rai..

"Raaaaii.... Apa kamu sudah bangun Rai??" teriak Tiffany agak keras sambil mengetok pintu kamar Rai.. Karena di antara kedua adiknya Rai lah yang paling susah bangun..
"BERISIK....." sahut Rai.. "Ganggu aja orang lagi tidur!!!" katanya lagi..

"Bukannya ganggu Rai... Ini kan hari senin.. Emangnya kamu tidak sekolah?" tanya Tiffany..

Senyap tak ada jawaban apapun dari Rai..

"Baiklah... Kakak sarapan dulu yaah.. Kamu nyusul aja nanti..."

Tiffany pun beranjak meningggalkan kamar Rai dan menuju ke ruang makan

"Tiffany... Kemana adikmu si Rai nak?" tanya ibunya kepada Tiffany
"Gak tahu tuh bu... Udah aku panggil tadi.. Malah dia marah ke aku.. Jadi biarin aja deh" jawab Tiffany
"Ya sudah... Kalau begitu kita sarapan saja dulu" kata ibunya sembari menyendokkan nasi ke piring anak anaknya..

Selang bebarapa menit mereka sarapan Rai pun datang..
"Wiiiiih.... Lagi sarapan nih.. Gak ada ngajak-ngajak" ucap Rai setengah menyeringai..
"Eeeeh Rai.. Kamu tuh apaan sih.. Aku udah teriak teriak dari tadi manggilin kamu, emang kamunya aja kalau tidur seperti orang mati" sahut Tiffany agak mengejek..
"Ooooh masaaa?? Emangnya kamu ada manggil aku ngajak sarapan?" tanya Rai setengah bercanda..
"Perasaan tadi tuh cuma ada bunyi Radio Rusak yang tiap pagi selalu berisik dirumah ini" ejek Rai kepada Tiffany.
"Eeeeh kamu tuh mau nya apa sih? Masih pagi gini udah bikin orang emosi" sahut Tiffany tidak terima..
"Eeeeeh.... Emak emak rempong kamu dulu kan tadi yang mulai" ucap Rai makin mengejek Tiffany..
"KAMU INI RAI..... " teriak Tiffany geram..

"Sudah sudah kalian berdua ini.." ucap ibunya melerai.. "Kita ini sedang makan, tidak baik ribut begitu" ucapnya lagi..
"Hhahaha.. Rasain loee kena omelin.." ejek Rai kepada Tiffany
"Kamu juga Rai.." ucap ibunya sambil menatap ke Rai..
"Kenapa aku lagi buu? Jelas jelas dia yang nyolot." sahut Rai
"Bukannya begitu, kamu kan tidak boleh begitu sama kakakmu.."
"Teruuss.. Terus aja belain dia.. Aku terus yg disalahin.. Memang yaaah di rumah ini aku yang selalu salah dimata kalian" ucap Rai setengah berteriak..
"Kalau tahu bakalan kayak gini dari dulu aku ikut ayah aja.." ucap Rai lagi .

"Raaaaiiii... " teriaaak tiffany sambil memukul meja makan..
"Sudaah Tiffany.. Ibu bilang kan sudah.." ucap ibunya menenangkan Tiffany.
"Tapi buuu.... Dia itu udah kelewatan..." sahut Tiffany geram..
"Taauu niih kak Rai. Jangan kasar gitu sama orang tua.." celetuk Viona adiknya Rai yang dari dati diam mendengarkan kedua kakak nya bertengkar.

"Ini satu lagi nih anak kecil pake ikut ikutan segala" sahut Rai kepada Viona. "Diem aja kamu!!.... Anak kecil tahu apa sih?" teriak Rai mulai marah..

Viona pun langsung tertunduk dan diam karena takut kepada kakaknya...

"Aaaaaahhhh sudahlah... Aku mau pergi.. Males aku lama dirumah ini... Bikin otak panas aja... Ucap rai..

"Kamu kan belum sarapan nak.." sahut ibunya..
"Udah males aku... Jadi gak nafsu makan..." sahut rai..
"Memangnya kamu mau kemana? Gak sekolah kamu?" tanya ibunya..
"Niiih orang tua banyak pertanyaan yaaah..." sahut Rai "terserah aku mau sekolah atau nggak, kalo ibu mau ibu aja sana yang sekolah!!" sahutnya lagi dengan nada yang kasar..

"Astaghfirullah naaak... Kenapa kamu jadi seperti ini?" ucap ibunya sedih..

"Aaah sudahlah.. Aku pergi dulu"... Sahut rai beranjak meninggalkan meja makan...

Pagi itu Rai pun pergi... Dia pergi kerumah Angel yang memang bersebelahan dengan rumahnya..

Pagi itu dirumah Angel...

"Maaaa... Mama... Ada lihat sepatuku nggak?" teriak Angel
"Loooh... Bukannya ada di rak sepatu nak?" jawab ibunya...
"Gaak ada maaa... Kalau ada aku gak bakal nanya.." sahut angel sambil menuju ruang makan..

"Looh.. Kamu kok tidak pakai seragam nak?,,, kamu tidak sekolah?" tanya ibunya heran...
"Nggak... Aku lagi males.. Lagian ngapain sih nanya nanya.. Mau tau aja urusan anak muda.." jawab angel

"Angel... Kamu nggak boleh begitu..." Ucap Desty kakaknya angel sambil berjalan menuju ruang makan dengan memegang sepasang sepatu..

"Naaah... Ini nih sepatu aku... Ternyata kamu yang ngumpetin yaaah..." ucap angel menyalahkan kakaknya..
"Kemarinkan kamu yang nyuruh aku membersihkan sepatumu.. Jadi yaah aku ambil dan bersihkan sepatumu.." jawab Desty menjelaskan...

"Masa siih? Perasaan gak ada deh... Bilang aja kalo mau ngambil sepatuku..." jawab angel..
"Astaghfirullah gel kamu ini..." ucap Desty...

"Sudah sudah... Ayo sarapan dulu..." ucap ibunya melerai...
"Gak usah... Aku bentar lagi mau pergi..." jawab angel..
"Memangnya mau kemana sih kamu gel?" tanya Desty heran
"Gak usah banyak tanya deeeh... Bukan urusan kamu...." jawab angel

Desty pun hanya terdiam mendengar jawaban angel yang memang ditakutinya walaupun Angel adalah adiknya...

"Angeeeel... Angeel..." Terdengar suara Rai menyeru di depan rumahnya...
"Naaah itu dia jemputanku udah dateng" celetuk Angel...
"Iyaaaa sebentar..." sahut Angel kepada Rai.. "Udah yaah aku pergi dulu.." ucapnya lagi...

"Gel... Kamu kan belum sarapan..." panggil ibunya..
"Udah di bilangin aku gak sarapan... Aku sarapan di luar aja ntar.." sahut angel lagi...

Pagi itu pun mereka pergi dan tidak bersekolah..

Narkoba Berakhir DukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang