Terjebak dalam Narkoba

551 11 1
                                    

Sudah beberapa bulan berlalu semenjak Rai dan Angel menggunakan barang haram tersebut.

Semakin lama mereka semakin terjerumus, tiada hari yang mereka lalui tanpa menggunakan barang tersebut.
Uang jajan, uang tabungan, hingga barang milik merekapun di jual demi memenuhi kebutuhan akan hal tersebut, tapi hal itu tidaklah cukup, merekapun sampai berani untuk mencuri uang milik orang tuanya.

Sampai suatu ketika Viona adiknya Rai mulai curiga.

"Hmmm, kak Rai kenapa yah suka keluar masuk kamar ibu diam-diam gitu?" Pikir viona yang melihat kakaknya mengendap masuk ke kamar ibunya

Akhirnya viona pun mengikuti dan mengitip apa yang dilakukan kakaknya.

"kenapa kak Rai ngambil duit ibu yah?" tanya Viona bingung

Selama beberapa kali Viona pun terus mengawasi kakaknya, namun dia belum cerita ke ibunya karena takut kakaknya marah.
Lalu pada suatu hari saat rai ingin melakukan aksinya, tiba tiba

"gdubraaaaak"

Terdengar suara keras tepat didepan pintu kamar ibunya,

"aduuh, duh duhh, sakiit" jerit viona kesakitan saat terjatuh karena tersandung tali sepatutnya sendiri ketika dia sedang membuntuti kakaknya yang kemudian tepat membentur pintu kamar

"waduh, gawat nih" pikir Rai setengah terkejut

"eeeh BOCAH, ngapain lu?" teriak Rai dengan nada yang agak ketakutan
"oooh, jangan jangan lu emang ngintipin gue ye?" tanya rai lagi

"eng... nggak kok kak, aku cuma kebetulan lewat dan tali sepatu ku nyangkut" jawab Viona mulai ketakutan
"bohoong lu!!" sahut Rai
"gak mungkin lu kebetulan lewat, terus kesandung pas di depan sini" ucapnya
"lu pasti emang ngikutin gue kan? Lu pasti ngintip apa yang gue lakuin kan? Dan lu juga pasti liat gue ngambil duit ibu kan? Tanya rai bertubi-tubi hingga Viona tak berkesempatan menjawabnya..

Viona yang sedari tadi hanya terduduk sambil memegangi kepalanya yang sakit tak bisa berkata apapun.

Dan tiba tiba "shhreeettt"
Baju viona ditarik oleh rai..

"lu awas ye kalo bilang ke ibu" bentak rai sambil menarik viona berdiri

"hikkss,.... hiikss.." viona hanya bisa menangis tersedu karena takut pada kakaknya

Setelah kejadian itupun Viona hanya bisa diam dan tak memberitahu ibunya apa yang dilakukan kakaknya.

Hal yang sama pun juga terjadi pada angel, tapi bukan hanya uang ibunya, angel pun juga mengambil uang milik Desty kakaknya.
Tapi Angel tak pernah ketahuan karena dirumahnya memang jarang ada orang.

Seiring waktu berlalu Rai pun akhirnya kepergok ibunya saat sedang berusaha mencuri uang dikamar,

"kamu ngapain disini nak?" tanya ibunya bingung
"eng,, gak kenapa bu, aku cuma cari kaos kakiku aja" jawab rai agak ketakutan
"kaos kakimu kan udah ibu taro di kamarmu" ucap ibunya
"hehe,, iyaa, aku lupa" ucapnya menyeringai sambil menyembunyikan tangan di belakang

"apa yang kamu pegang itu nak?" tanya ibunya
"buu,, bukan apa-apa kok bu, cuma kertas hasil ulangan kemaren" jawabnya sambil menyembunyikan tangannya
"ooh kertas ulangan,,, mana sini ibu lihat, ibu pengen tau nilai mu" pinta ibunya
"apaan sih bu? Kepo amat sama urusan aku?" ucapnya agak marah
"udah ah, aku pengen keluar buat ngerjain tugas" ucapnya sambil meninggalkan kamar ibunya

Ibunya yang curiga pun lalu memeriksa tempatnya menyimpan uang, dan benar dugaannya bahwa Rai lah yang sering mengambil uangnya.
akhirnya ibunya menyembunyikan uang miliknya ditempat lain. Dan rai pun tak bisa mengambil uang ibunya lagi.

Namun rai tak kehabisan akal, dia meminta uang kepada kakaknya dengan alasan untuk mengerjakan tugas sekolah.

Tapi hal ini tak berjalan lama, karena kakaknya mulai curiga.

"si Rai hampir tiap hari minta duit ke aku buat ngerjain tugas, tapi kata temennya dia jarang masuk sekolah" pikir Tiffany bingung

Sampai akhirnya Tiffany memergokinya sedang mabuk berat di kamarnya dan dikasurnya terdapat obat obatan..

"ooooohhh, jadi ini yang kamu lakukan dengan uang yang kamu minta ke aku tiap hari? Ucap Tiffany dengan nada tinggi

"ngg,?? Ng...?" rai hanya pelanga pelongo karena sedang mabuk berat.

"kamu tuh bener bener keterlaluan yah rai," Tiffany mulai marah
"aku kasih duit ke kamu tuh biar kamu bener sekolahnya, buat kamu bikin tugas sekolah, bukan buat hal beginian!!" ucap Tiffany sambil teriak
"aku gak bakal kasih duit lagi ke kamu, walaupun itu benar untuk urusan sekolah"

"eeh kaak, jangan gitu dong," jawab rai setengah teler
"apanya yang jangan gitu? Haa?" tanya tiffany
"aku juga baru kak pake yang beginian, baru malem ini" ucap rai meyakinkan
"yang kemaren kemaren tuh beneran buat tugas sekolah kak" katanya lagi sambil bangkit dari tempat tidur

"haaalaaahh" gak usah bohong kamu!! Jawab tiffany
"pokoknya aku gak bakal kasih duit serupiahpun ke kamu" ucap tiffany kesal
"yang jelas aku bakal bilang ini ke ibu" ucapnya lagi
"laah kak, jangan dong, jangan bilang ke ibu" sahut rai agak ketakutan dan mulai tersadar dari mabuknya

"nggak!!! Aku akan tetap bilang ke ibu" jawab tiffany
"kak, please kak please, jangan bilang ke ibu," ucap rai memohon
"ini deh, aku kasih kakak juga, tapi jangan bilang ke ibu yah" bujuknya
"maksud kamu apa? Kamu mau ngajakin aku makai barang haram itu?" tanya tiffany marah
"mmmm,, nggak juga kak, biar kakak tahu aja rasanya, enak loh kak, bisa bikin santai gitu" jawab rai
"ooh, jadi maksud kamu pengen ngeracunin aku juga gitu? Tanya tiffany semakin kesal
" bu,,, bukan gitu kak" ucap rai mulai kebingungan

"bukan apa ha? Pokoknya aku akan tetap bilang ini ke ibu, dan asal kamu tahu aja, aku gak bakal nyentuh barang haram itu!!" kata tiffany sambil beranjak meninggalkan kamar adiknya

Rai pun hanya bisa terdiam dan tak bisa bicara karena ketahuan oleh kakaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Narkoba Berakhir DukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang