Setelah sampai rumah, gue langsung jalan ke kamar
"Mika" suara berat papa.
Terpaksa gue berhenti melangkah pas di ruang tamu.
"Apa?" Ketus gue singkat
"Dari mana kamu?"
"Gapenting kali buat papa"
Gue langsung beranjak menaiki tangga menuju ke kamar. Saat di kamar, gue langsung buka sepatu, taro tas, buka baju dan menuju kamar mandi. Setelah berendam selama 15 menit, gue keluar dari kamar mandi. Abis pake baju gue langsung merebahkan diri di kasur dan mengotak atik hp gue. Dan masuk pesan dari Andrew.From Andrew :
Mik, jangan lupa ya lusa. Anaknya pak Bram minta di kafe kafe biasa aja pas jam makan siang. Katanya kalo di kantor, terlalu formal.To : Andrew
Oke!!Setelah itu, gue tidur sebentar dan terbangun jam 6 sore. Gue langsung bersiap siap dan langsung nyari makan di luar ngajak Netta.
"Pesan apa mbak?" Tanya waitress lelaki itu ramah.
"Beef Steaknya satu sama jus mangganya ya satu" jawab gue tersenyum.
"Baik, satu Beef steaknya dan satu jus mangganya ya. Mohon ditunggu, Permisi"
"Ya"Ngga lama kemudian makanan datang bersamaan dengan Netta.
"Haaiiiiii!!!"
"Brisikk Netta!!" Umpat gue. Bayangkan saja, malam malam begini teriak teriak.
"Maafff" dia melihat waitress yang hanya mengantarkan satu makanan.
"Lohh?? Kok lo ngga mesenin guee???" Protesnya.
"Lahh?? Mana gue tau lo mau pesen apa?? Mood lo kan beda beda otomatis beda beda makanan yang lo pesen. Udah ah gue mau makan duluan"
"Ah elahhh jahat loo. Gue pesen makan yang biasa kaliii"
"Yang biasa apaan?? Gue gak tauuuu, Nettaaaa"
"Ish lo mah"
Lalu dia memanggil waitress terdekat dan memesan makannya.
"Abis ini karokean yukk, gue blom mau pulanggg" ajak gue.
"Bolehhhhh" semangat Netta.Setelah itu kami meluncur ke tempat karokean terdekat naik mobil gue, Netta gabawa mobil ke kafe. Dia naik taxi.
Kami bersenang senang, berduet kadang Netta memilih lagu dangdut, mellow, pop sangat melelahkan dan gue ngantuk. Akhirnya kita pulang, gue nganter Netta dulu. Gue gatahan, gue ngantuk banget untung di jalan pulang ke rumah gue masih bisa tahan. Saat sampai rumah, gue liat jam sebentar. Ternyata sudah menunjukkan pukul 10 malam. Saat gue masuk ke dalam ternyata mama sama papa duduk di ruang tamu menghadap ke tv yang mati. Mereka diam. Gue nggak menghiraukannya, gue akuin keluarga kita ngga ada keharmonisan sama sekali semenjak Keira adek gue meninggal. Dan gue ngga mau ngebahas itu lagi. Lalu gue langsung menuju ke tangga."Ekhemm!!!" Papa berdehem keras untuk menghentikan langkahku.
"Mikaa!!!!" Bentak papa.
"Apasih? Kalian mau apa lagi dari aku? Masih nganggep aku ada???"
"Mikaa!! Cukuppp!!! Kita ngga pernah nganggep kamu gaada!! Kami sayang sama kamuu!! Kami pedulii sama kamuu!!! Kenapa kamu begini nakk???" Tanya mama mulai terisak.
"Kalian buat aku beginii!!! Kaliann kemanaa disaat saat aku sedih sendiri kehilangan Keiraa??!!! Ke Eropa?!!! Urusan bisnis??!!! Tiga bulann??!!! Aku ga nyangka aku sama Keira bisa terlahir dari orang tua seperti kalian!" Gue langsung lari ke kamar. Jangan salah, gue bukan orang yang cengeng. Gue langsung naruh tas dan langsung ke kamar mandi. Gue berendam selama 15 menit, lagi. Setelah itu gue langsung tidur. Nyenyak.Saking jomblonya, dibangunin sama cahaya Matahari yang menusuk. Haha.
Saat melihat jam ternyata sudah jam 8.
Hoaaammmm...
Gue langsung beranjak dari kasur dan bersiap siap untuk sarapan.
Abis mandi gue memoles wajah gue dengan sedikit make up. Ralat, sangattt sedikit.
Langsung gue turun dan langsung keluar rumah, nyalain mobil dan jalaaannn...
Gue sarapan di restoran yang agak dekat dengan butik karena gak mau telat ke butik dan diceramahi Netta.
Disana gue pesen agak banyak, karena gak tau kenapa mengapa gue laper banget pagi itu.
Jam menunjukkan angka 9, gue langsung menuju lokasi butik tapi macetnya naujubilah dan sampailah disana jam setengah 10.

KAMU SEDANG MEMBACA
Modifiers Of Life
Ficção AdolescenteNama gue Mika. Entah kenapa mengapa gue gapernah betah dirumah, tapi jangan salah gue gapernah ke tempat terlarang kayak club malam ya paling gue jalan jalan seperti cewe lainnya sampe nyokap sama bokap negur. Dan gue udah capek nanggepinnya. Untung...