Part 1

13.2K 331 0
                                    

LINDA POV

Hari ini nampak cerah seperti biasanya, seperti biasa pula gue sibuk bergulat dengan majalah-majalah fasion yang berserakan diatas tempat tidur. Nama gue Meylinda Winarta, temen-temen gue biasanya manggil gue Meylin. Gue adalah anak tunggal dari pasangan Hendra Winarta dan Reva Apriani.

Kalian tau siapa bokap gue? Seorang dokter senior yang juga pemilik RS Persahabatan Medica. Bokap gue adalah orang yang sangat peduli dengan orang lain, sebab itu bokap gue membangun Rumah Sakit ini. Dan tentulah gue menjadi satu-satunya orang yang kelak akan menggantikan bokap gue bertanggung jawab dengan semuanya.

Untuk mempersiapkan itu semua, gue diharuskan sekolah kesehatan seperti kemauan bokap gue. Dan inilah gue, seorang Sarjana keperawatan dengan nilai akhir yang mencukupi untuk membuat orang tua gue bangga, walaupun gue harus dengan susah payah menyelesaikan pendidikan ini. Bukan karena gue bodoh, tetapi karena gue lebih tertarik dengan dunia fasion. Fobia gue dengan jarum suntik membuat gue harus berjuang mati-matian nyelesain semua kemauan bokap gue.

Gue lulus Sarjana diusia gue ke 21 tahun. Dan sudah satu tahun ini gue menjalani hari-hari tanpa melihat jarum suntik lagi. Bokap gue sering minta gue buat ngebantuin dia dirumah sakit, dan sesering itu juga gue slalu beralasan untuk tidak bekerja dirumah sakit itu.

Diusia gue yang sudah 22 tahun sekarang, nyokap sering nanya soal orang yang deket sama gue, dengan kata lain adalah pacar. Ya elah harus ya gue nyari pacar sekarang? Dan satu lagi, orang yang paling bawel namun gue sayang banget. Oma Lily adalah ibu dari bokap gue, dan dia sangat cerewet dalam mengatur hidup gue apabila sedang berkunjung kerumah. Kapan nikah? Kapan nikah? Cuma itu yang selalu oma tanyakan saat ketemu gue. Gimana mau nikah? Cowok aja gue nggak punya.

Satu hal lagi. Bukan karena gue nggak cantik sehingga gue tetep jomblo sampe detik ini. Gue punya muka yang sudah diakui oleh banyak temen sekolah gue. Dan menurut gue punya pacar nggak ada manfaatnya juga. Gue udah sering liat temen-temen gue nangis kalo lagi putus cinta. Dan apa gue harus selebay itu juga nangis buat cowok - cowok labil diluaran sana!.

Tapi gue juga masih berharap, bisa dapetin orang yang bener-bener ngerti dengan kemauan gue. Karena gue udah terlalu sering nurutin kemauan orang tua gue. Tapi apa ada cowok kayak gitu?!

------------------------------------------------------

Hai readers...
Kalian bertanya kenapa aku buat story yang melenceng dari tema Ali Prilly / Digo Sisi?

Ini adalah short story pertama yang aku buat untuk sahabat aku tercinta. Tetap tinggalkan votment kalian setelah membaca ya?

Peluk sayang atu-atu dari aku😜

DOKTER, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang