Prolog

127K 4.1K 82
                                    

Im Back.... with New story...

Mencoba melupakan masalah plagiatisme kemaren... suamiku bilang... "bangga lah Dek.. Ceritamu di Remake orang.. itu tandanya masih ada orang yang suka dengan Ceritamu.. tertarik dengan Ceritamu hingga dia membuat cerita itu dengan versinya.."

Ok.. Makasih buat Sweet hubby yang mau nasehatin aku.. buat temen2 disini juga yang ngasih support.. makasihhh bgt.... akhirnya aku kembali lagi... -hahaha maaf hiatusnya cuma 2 hari... hahahhaja-

Prolog

"Ma.. Bertahan yaa Ma.. Bertahan.." Rengek Reynald yang matanya sudah penuh airmata menangisi Allea, sang Mama yang baru saja tertabrak oleh sebuah Mobil saat akan menyeberang jalan.
"Rey.. Jaga Papa Kamu yaa.." Kata allea dengan lemas.
"Enggak Ma.. aku nggak mau jaga Papa, Mama yang Harus Jaga Papa." Kata Reynald masih dengan menagis.
"Mama sayang Kalian..."
"Ma... Mama... Mama..." Reynald berteriak keras saat Mata sang Mama tertutup Rapat.
Tidak, dirinya tidak boleh sampai kehilangan sang Mama. Reynald benar-benar sangat menyayangi Allea lebih dari apapun juga. Mamanya itu sudah seperti cinta pertama untuknya, Mamanya yang lemah lembut dan berhati putih Bak malaikat. Baagaimana dengan Papanya Kelak jika Mamanya meninggalkan Mereka..???
Reynald cukup lama berperang dengan pikiran-pikiran anehnya tentang kondisi sang Mama hingga dirinya tidak sadar jika sang Dokter sudah memanggilnya sejak tadi.
"Keluarga Ibu Allea.."
Reynald tersentak Kaget dan langsung berlari menghampiri sang Dokter. "Iya Dok, Bagaimana dengan Mama saya..?" Tanya Reynald penuh dengan kekhawatiran.
"Maaf, Ibu Anda kehilangan banyak Darah, dan saat ini beliau sedang sangat membutuhkan banyak Darah." Kata Dokter tersebut.
"Ambil Darah saya sepuas Dokter, asalkan Mama saya sembuh Dok."
"Masalahnya, golongan Darah Mama anda sangat Langkah. AB dengan Rhesus Negative. Dan saya tidak yakin bisa menemukannya dalam persediaan rumahsakit atau PMI."
"Apa..?? Lalu saya Harus bagaimana Dok, Saya tidak mungkin membiarkan Mama saya pergi begitu saja." Kata Reynald dengan Frustasi.
"Tenang pak, Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari donor darah tersebut." Kata Dokter tersebut sedikit menenangkan Reynald.

***

Satu Jam berlalu tapi Dokter belum juga memberi kabar baik terhadapnya. Reynald masih berjalan mondar-mandir di luar pintu IGD. Dirinya Bersumpah akan melakukan apapun demi kesembuhan sang Mama, Ohh mama yang sangat disayanginya melebihi apapun didunia ini.
Dokter kembali dengan Raut tak terbacanya. Reynald segera menghampiri Sang Dokter. "Maaf pak Reynald, Sepertinya ini akan menjadi berat untuk Anda."
"Apa maksud Anda Dok..??"
"Kami sudah berkeliling mencari darah tersebut pak, tapi tidak ada pendonor, Dan darah ini memang sangat susah ditemukan, hanya 1% penduduk di negara ini yang memiliki Darah langkah seperti ibu Anda."
Reynald terduduk, kakinya terasa lemas, dan Reynald tak kuasa menahan tangisnya. "Lalu apa yang harus saya lakukan Dok.."
"Pak, Hanya ada satu nama yang mungkin bisa menolong ibu Anda."
Reynald Sontak berdiri kembali menatap Dokter penuh harap. "Siapa Dok..? Siapa? Saya akan melakukan apapun Demi Mama saya supaya orang itu mau mendonorkan Darahnya."
"Dia... Clara Adista, Model papan atas di kota ini yang terkenal dengan kecantikan dan kemolekan tubuhnya." Kata dokter tersebut dengan tersenyum.
"Darimana Dokter tau Darahnya bergolongan sama dengan Mama saya."
"Dia pernah tes darah di rumah sakit ini, dan kami akan menyimpan setiap data orang yang memiliki golongan Darah langkah."
"Saya butuh Kontaknya, dan saya akan menemuinya saat ini juga."
"Tapi Pak, Clara Adista terkenal sebagai wanita yang..."
"Saya Tau." Reynald memotong kalimat sang dokter tersebut. "Saya Akan malakukan Apapun untuk menundukkan Kesombongannya." Desis Reynald penuh tekat. Yaa dia akan melakukan apapun demi mendapatkan Darah untuk Mamanya walau itu harus berurusan dengan Wanita tersombong di negeri ini, Clara Adista...

-TBC-

Vote & coment yaaa...

That Arrogant Princess (The Soulmate #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang