satu

4.9K 181 1
                                    

Pagi ini udara jakarta masih terasa lebih sejuk karena belum banyak terkontaminasi polusi kendaraan. Di depan pagar sebuah rumah terlihat dua orang pria mengenakan seragam SMA tengah bersandar pada mobil seperti sedang menunggu seseorang.

"Ah elah kebiasaan deh tuh si unyil lama dandannya" gerutu salah satu dari dua pria itu yang dikenal bernama Ali, pria keturunan arab dengan bulu mata lentik dan alis tebal ini punya nama kepanjangan Muhammad Ali Syailendra, siswa kelas 12 yang sangat digilain kaum hawa disekolahnya ini dikenal sebagai orang yang dingin dan cuek, juga emosional jika ada masalah menyangkut dirinya ataupun kedua sahabat baiknya.

"Ah elah kita duluan aja deh ban" kesal ali lagi pada sahabatnya itu yang sejak tadi hanya tersenyum menanggapi gerutuan ali, ya dia bernama lengkap Muhammad Arbani Yasiz laki-laki yang juga keturunan arab sama seperti ali ini memang mempunya sifat yang berkebalikan dari ali. Arbani termasuk orang yang memiliki pembawaan kalem dan sabar juga murah senyum, tak jarang arbani juga sering menyabarkan ali ketika sahabatnya itu mulai emosional.

"Sabar li bentar lagi pasti keluar" dan terbukti baru selesai arbani berucap orang yang ditunggupun datang sambil berlari kecil dengan menyungkingkan senyum tanpa dosanya, "lama tau gak sih lo, buruan ah berangkat" omel ali ketika gadis itu tiba dihadapan mereka "bani tuh liat gue diomelin lagi sama ali" adu gadis itu sambil bergelayut manja dilengan bani yang hanya ditanggapi senyuman oleh arbani "mangkanya jangan terlalu manjain dia ban" omel ali pada arbani sambil masuk kedalam mobil.

"Udah jangan cemberut ayok masuk" bujuk arbani pada gadis itu sambil membukakan pintu belakang mobil untuk gadis itu.

Gadis tersebut adalah bagian dari sahabat ali juga mereka bertiga memang bersahabat sejak kecil bahkan mungkin sejak dalam kandungan karena orangtua mereka yang memang sudah bersahabat sejak dulu. Oke kita perkenalkan dulu gadis satu-satunya diantara kedua pria tampan tadi, gadis berperawakan mungil dengan pipi chubby menggemaskan dan hidung yang terlewat mancung keturunan ambon ini bernama prilly, atau lengkapnya Prilly Syeisilia.

Kalian pasti akan mengira prilly tumbuh menjadi gadis yang tomboi karena bersahabat diantara dua pria kan, namun kalian salah besar prilly tumbuh menjadi seorang gadis seutuhnya yang masih hobi berdandan dan menggunakan rok, namun efek dari memiliki dua sahabat pria ini adalah menjadikan ia gadis yang amat sangat manja dan sangat ketergantungan pada kedua sahabatnya itu. Ini juga didasari dari sikap ali dan arbani sendiri yang sangat melindungi prilly.

Prilly yang termasuk gadis cantik disekolahnya ini juga banyak disukai laki-laki dari yang wajahnya biasa sampai yang luar biasa tak berbeda jauh dari ali dan arbani namun mereka tak ada yang berani melangkah maju mendekati prilly karena mereka sudah pasti harus menghadapi dua bodyguard prilly yang tak lain adalah ali dan arbani.

Sekitar 30 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di sekolah mereka SMA NUSANTARA. Selesai memarkirkan mobilnya mereka keluar berjalan menuju kelas yang kebetulan dikelas 12 ini untuk pertama kalinya mereka sekelas. "Nyil tugas fisika dong biasa" ucap ali setelah mereka tiba dikelas "lo gak ngerjain lagi tugas fisika ?" Tanya prilly ketus, terkadang jengah pada sahabatnya ini yang malas belajar namun rajin main ps "ya kan percuma ngerjain juga gue gak ngerti hehe" cengir ali tanpa dosa sambil merebut buku fisika yang baru dikeluarkan prilly.

Arbani yang hanya diam juga ternyata ikut menyalin tugas prilly dan tentu saja itu membuat prilly membulatkan matanya terkejut "lo juga gak ngerjain ?" Tanya prilly pada arbani "hehe iya semalem diajak ali main ps sih" ucap arbani cengengesan membuat prilly gemas "eh enak aja lo kan yang ngajak duluan" bela ali pada dirinya sendiri "dih kan lo yang ngajak" sergah arbani tak mau kalah "duh malah ribut kalian berdua salah udah buruan keburu pak kosasih dateng" omel prilly sambil melipat kedua tangannya didepan dada "iye iye emak tiri bawel" gerutu ali yang medapat hadiah pukulan buku paket fisika di bahunya dan cekikikan dari arbani.

Sahabat HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang