sepuluh

1.5K 103 2
                                    

Minggu pagi ini setelah sarapan arbani dan prilly janjian belajar bersama dirumah ali, karena beberapa hari kemarin ali tidak masuk sekolah jadilah arbani dan prilly coba menyampaikan materi-materi yang tertinggal agar ali senin besok bisa mengikuti ujian dengan baik.

"Pagi prill" sapa arbani didepan rumah prilly "hai pagi juga bani, yuk" balas prilly ceria sambil berlalu menuju rumah ali.

Didalam kamar terlihat ali yang tengah menatap keluar melalui balkon kamarnya entah apa yang mereka lihat "li..." panggil prilly ketika sudah membuka pintu, pemilik suarapun menoleh "jadi belajarnya ?" Tanya ali menghampiri prilly dan arbani "jadi dong ayok kita mulai" ajak prilly menarik tangan ali dan arbani menuju sofa yang tersedia dikamar ali "eh tapi lo udah minum obat kan ?" Tanya prilly setelah mereka duduk "udah" jawab ali lembut. Entah karena ali sedang sakit atau apa prilly merasa ada yang lain dari cara ali berbicara terutama pada prilly, yang tak jarang itu membuat prilly merasakan perasaan aneh dalam hatinya.

dengan fokus merekapun mulai belajar tak jarang ali banyak bertanya materi-materi yang tidak ia pahami pada arbani ataupun prilly, dengan senang hati merekapun menjelaskan pada ali.

Sampai tak terasa matahari sudah terik kenerangi bunyinya pertanda bahwa sekarang sudah siang "hei bani prilly ali kita makan dulu yuk ?" Ajak mama resi yang tiba-tiba muncul dari balik pintu kamar "iya tante sebentar" kata prilly sambil tersenyum "gue ambilin makannya ya li" tawar prilly "gue gak prill ?" Tanya arbani bercanda "ogah wle" ucap prilly menjulurkan lidahnya. "Gak usah gue ambil sendiri aja" kata ali.

Akhirnya merekapun makan bersama dimeja makan dengan diam tak ada yang berbicara hanya ada suara dentingan sendok.

***

Akhirnya hari seninpun tiba kini ali, arbani juga prilly sudah duduk manis didalam mobil menuju sekolah, ali yang duduk disebelah arbani yang tengah mengemudikan mobil nampak fokus membaca bukunya sedangkan prilly dibelakang sedang mendengarkan musik sambil memejamkan matanya.

"Udah sampe prill, ayo turun" ucap arbani sambil melepas satu earphone yang terpasang ditelinganya, tanpa banyak bicara prilly keluar dari mobil berjalan beriringan menuju kelas mereka. "Udah siap kan li ?" Tanya prilly diperjalanan menuju kelas "ya siap gak siap harus siap" jawab ali "gue yakin lo bisa bro semangat" ucap arbani menyemangati.

Sampai didalam kelas mereka segera duduk dibangku mereka masing-masing karena tak lama setelah itu guru yang mengawas ujian datang membagikan soal untuk mereka kerjakan.

Setelah jam istirahat tiba seluruh siswa segera mengumpulkan lembar jawaban mereka dan bergegas keluar kelas untuk sesikit merilekan otak sebelum melanjutkan kembali dengan ujian jam kedua.

Setelah mengumpulkan lembaran jawabannya prilly mengambil sesuatu dari dalam tasnya "ali kita makan dulu ya gue bawain bekel" ucap prilly sambil memperlihatkan sebuah kotak makanan berukuran agak besar "gue engga nih prill ?" Tanya arbani "lo juga ko ini buat kita bertiga" jawab prilly ceria, lalu setelahnya prilly membawa kedua sahabatnya untuk makan ditaman sekolah.

Ali dan arbani hanya mengernyit bingung saat prilly membuka kotak makan yang dia bawa ternyata isinya adalah salad lengkah sayuran dan juga buah "ah prilly ko beginian sih ?" Tanya ali tak suka "iya nih ah" bela arbani yang suka tak selera "duh ali tolong dong buat sekarang lo belajar hidup sehat ya dengan makanan sehat gini" ucap prilly menasehati "kan bisa nasi goreng prill tapi bahannya aja yang lo ganti lebih sehat" sanggah arbani "bani, ayolah dukung gue kita pengen kan ali sembuh ?" Tanya prilly yang tentu saja benar adanya "cukup ya udah, please prill anggap gue ali yang dulu sebelum lo tau gue sakit" pinta ali memelas "sorry li gue cuma khawatir" ucap prilly sambil menunduk "gue ngerti prill, ya udah kita makan ya" kata ali lembut yang membuat prilly mendongkak menatap ali "ogah ah gue ke kantin aja ya" pamit arbani berlalu tanpa menunggu jawaban ali maupun prilly.

Alipun mulai memakan salad sayur dan buah yang telah dibuatkan prilly "lo juga makan dong" suruh ali saat melihat prilly hanya diam menatap ali "eh...iya" ucap prilly salah tingkah karena sejak tadi tertangkap basah tengah memperhatikan ali "ini yang buat gue enggan ngasih tau sakit gue prill gue takut lu khawatir dan sedih berlebihan itu malah bikin gue makin sedih" ucap ali dalam hati.

Setelah memaksakan makan beberapa suap ali menyerah menyudahi makannya "loh udah kenyang li ?" Tanya prilly "udah gue kenyang" jawab ali jujur, semenjak sakit ali memang kurang nafsu makan namun tidak mau membuat orang-orang yang disayangnya khawatir ali mencoba bersikap biasa saja "ya udah minum obatnya" perintah prilly yang segera dituruti ali mengambil botol obatnya yang ada di kantong celananya lalu meminumnya.

Setelah selesai mereka segera beranjak kembali kedalam kelas karena sebentar lagi ujian kedua segera dimulai. Di dalam kelas sudah terlihat arbani tengah fokus membaca bukunya "udah makannya ban ?" Tanya ali "eh udah ko cepet gue" bohong arbani, sesungguhnya saat dia pamit ke kantin tadi itu hanya alasan karena arbani ingin ali dan prilly punya waktu berdua.

Bukan tak sadar sebenarnya arbani sudah menduga sejak lama bahwa ali dan prilly sebenarnya mempunyai perasaan khusus satu sama lain hanya mereka coba menepis rasa itu tapi dengan begitu justru makin nampak terlihat oleh arbani.

***

Arbani Pov

Saat aku pamit ke kantin tadi aku memang tak benar-benar ke kantin aku hanya ingin memberikan waktu berdua untuk ali dan prilly.

Aku memang sudah lama menduga adanya perasaan khusus diantara mereka namun coba mereka tutupi, mereka pun coba menepis mungkin karena status juga lah mereka coba menepis rasa itu. Kalau boleh jujur akupun pernah ada rasa mulai tertarik pada prilly, ya wajarkan ya prilly cantik, pintar dan baik juga terkadang over perhatian pada aku ataupun ali jadi mungkin itu yang membuat aku pernah memiliki rasa tertarik namun aku juga coba menghilangkannya saat melihat perasaan ali jauh dalam dari yang aku miliki.

"Oyy ngelamun lagi lo" sentak ali yang menyadarkan ku "ah lo ngagetin aja" ucap ku "lagian lo, pengawas udah ada tuh masukin buku lo" perintah ali yang aku angguki.

Akhirnya kita pun mulai serius kembali mengerjakan ujian kedua ini dan berharap ujian ini segera berlalu.














Fix edisi absurd yaaa ini insyaallah yg next gak akan kaya sekarang maafin maafin yaaa hehe
kalo masih iklas like sama komen jangan lupa

Sahabat HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang