tujuh

1.5K 107 8
                                    

Seperti janjinya kemarin hari ini rendy benar-benar menjemput prilly kerumahnya, stelah pamit pada kedua orang tua prilly merekapun segera berangkat menuju tempat pertandingan basket berlangsung.

Tanpa sepengetahuan prilly disebrang rumahnya ada sesosok laki-laki tampan yang tengah memperhatikan mereka diam-diam siapa lagi kalau bukan ali. Ali terus memperhatikan dari sejak rendy datang sampai kini mereka sudah melaju dengan mobilnya.

"Oyy bengong aja lo" sentak arbani yang ternyata sudah ada dihadapan ali tanpa disadarinya "eh apaan sih lo ngagetin aja" sewot ali sambil berjalan menuju kursi yang tersedia di halaman depan rumahnya "lagian lo ngelamun aja" ucap arbani ikut duduk disebelah ali "eh ban kita susul prilly yuk" ajak ali tiba-tiba "ngapain ?" Tanya arbani bingung "ya...ya susul aja nemenin prilly gitu" jawab ali kikuk "gak usah lah li, prilly juga pasti butuh privasi gak harus kita ikutin terus" saran arbani yang tidak bisa dibantah ali.

Tapi entah kenapa ali merasa tak rela prilly jalan berdua dengan rendy, dan juga perasaannya tak enak pasalnya prilly memang tak pernah pergi dengan laki-laki lain kecuali arbani dan ali. "Udah ah gue mau beli kaset ps baru, ikut gak lo" ajak arbani "engga deh gue pengen istirahat" tolak ali "oke gue cabut dulu" arbanipun melangkah meninggalkan rumah ali.

Setelah arbani pamit tadi ali masih duduk ditempat tadi sambil memikirkan apakah harus menyusul prilly atau tidak, entahlah ada rasa tak tenang dihatinya saat melepas prilly pergi tadi.

Akhirnya setelah lama menimbang ali pun memutuskan untuk menyusul prilly, segera ia beranjak masuk kedalam rumah menyambar jaketnya yang menggantung di kamar lalu mengambil kunci mobilnya.

Mama resi mengerut bingung melihat putranya yamg seperti sedang buru-buru "loh bang mau kemana ?" Tanya mama resi saat anaknya sudah rapih melewatinya "nyusul prilly bentar ma" jawab ali sambil berlalu tanpa sempat dicegah mama resi.

Tidak susah untuk ali menemukan tempat pertandingan basket rendy kini ia sudah sampai, selesai memarkirkan mobilnya ali berjalan masuk kedalam gor dan mencari-cari sosok prilly sampai akhirnya ali menemukan sahabatnya itu tengah duduk di bangku penonton sendirian, tak ingin ketahuan ali memilih duduk agak jauh dari prilly tetapi tetap dapat melihat prilly dengan leluasa.

Lama, tak yang aneh prilly pun masih duduk santai menyaksikan rendy yang tengah bermain basket, sampai tiba-tiba ali melihat dua orang gadis menghampiri prilly dan salah satunya menarik prilly keluar dari kerumunan bangku penonton.

Ali segera mengikuti mereka yang ternyata berhenti di dekat toilet "heh lo pacar barunya rendy ?" Tanya salah satu diantara mereka "bukan" jawab prilly datar "gak usah boong deh lo, dan lo harus inget satu hal rendy cuma milik gue jadi mending lo putusin dia sekarang atau lo" ucapan gadis itu terpotong prilly "atau lo apa ?gue emang bukan pacar dia" ucap prilly tegas tak ada raut takut walaupun prilly sendiri ngeri melihat orang yang dihadapannya dia adalah wanita yang kejam, terlihat tadi saat menarik prilly sampai membekas merah dilengannya karena terlalu kencang "berani ya lo sama gue" tanpa disangka gadis tadi memegang kedua pipi prilly dengan satu tangannya membuat prilly mengaduh.

"Lepasin" ronta prilly namun apa daya dua lawan satu tentu prilly kalah karena tangannya dipegang oleh gadis satunya lagi yang tadi hanya diam.

Ali yang melihat itu tak tahan lagi segera menghampiri prilly "heh lepasin tangan lo dari dia" ucap ali tegas membuat ketiga gadis itu menoleh "ali" lirih prilly "lo salah orang nona dia memang bukan pacarnya rendy jadi tolong lepasin tangan kotor lo dari wajah prilly" sentak ali tinggi yang membuat gadis itu melepaskan cengkramannya ditangan dan pipi prilly "awas lo kalo deket-deket rendy lagi" ancam gadis tadi setelahnya berlalu.

"Lo gapapa prill ?" Tanya ali saat sudah dihadapan prilly "gapapa agak perih aja tangan gue" ucap prilly, ali menggenggam kedua tangan prilly dan melihat tanda merah bekas cengkraman dilengannya.

Tanpa disadari prilly merasakan degupan jantungnya yang aneh saat digenggam ali "ntar juga ilang, yuk pulang" ajak ali sambil mlepaskan genggamannya "tapi li rendy gimana ?" Ucap prilly tak enak "lo masih mikirin dia ? Udah lah ayok mending kita pulang" paksa ali sambil menarik lengan prilly "aww sakit li" ucap prilly saat ditarik ali "sorry sorry" ucap ali menyesal setelahnya tetap menarik prilly namun dengan lembut.

Sampai dimobil ali segera melajukan mobilnya keluar dari parkiran gor tadi "eh li lo ngapain di gor tadi ?" Tapi prilly mulai sadar sedang apa ali ada disana "eh anu itu tadi gue pengen nonton basket aja" jawab ali gugup "hah ?sejak kapan lo suka basket li ?" Tanya prilly bingung yang membuat ali ikut bingung harus menjawab apa "eh itu ya gapapa kan sekali-sekali nonton basket" alasan ali yang hanya ditanggapi anggukan oleh prilly.

Jujur prilly masih bingung tapi ia juga tidak ingin mempermasalhkan ini, toh untung ada ali tadi kalau tidak entahlah apa yang akan terjadi dengan dirinya.

Setelah itu ali maupun prilly hanya diam dengan pikirannya masing-masing sampai prilly menyadari bahwa ini bukan jalan menuju rumahnya "loh ali ini kita mau kemana ?" Tanya prilly "kita kedanau bentar ya gue pengen kesana" pinta ali yang dijawab anggukan oleh prilly.

Sesampainya di danau ali dan prilly hanya diam menikmati pemandangan danau buatan yang menenangkan ini "prill..." panggil ali "ya ?" Tanya prilly sambil menoleh "hmm... engga deh" ucap ali bingung "apa sih li ? Lo mau ngomong apa ?" Tanya prilly penasaran.

Cukup lama ali terdiam sampai akhirnya dia memberanikan diri "mungkin gak sih kalo gue lagi suka sama cewek ?" Tanya ali yang membuat prilly menoleh "mungkin aja dong li, wajarkan lo suka sama cewek" jawab prilly, sejujurnya prilly merasa ada yang sakit didalam hatinya saat tau bahwa ali sedang menyukai seseorang namun itu semua segera ditepis oleh prilly "emang siapa sih yang lo taksir ? Cerita dong ?" Tanya prilly penasaran "lo juga tau orangnya, dia cantik, baik dan selalu ada deket gue" ali mengucapkannya sambil menatap dalam mata prilly, yang entah kenapa membuat prilly gugup dan makin bergetar ditatap seperti itu oleh ali ditambah lagi penjelasan ali barusan. "Tapi gue gak mungkin milikin dia" lanjut ali sambil menunduk "loh kenapa gak mungkin li ?" Tanya prilly sedikit kecewa entahlah prilly merasa ucapan tadi untuk dirinya tapi mendengar lanjutan ucapan ali prilly menjadi kecewa.

"Karena gue sakit prill" ucap ali namun dalam hati "udah ah gak usah dibahas, kita pulang aja yuk" kata ali.

Prilly menghembuskan nafasnya kasar merasa tak mendapat jawaban namun akhirnya dia juga menuruti ali untuk pulang.

sampai dirumah ali segera masuk kedalan kamar, sebenarnya sejak tadi di danau ali sudah merasa sakitnya akan kambuh lagi maka dari itu ali segera mengajak prilly untuk segera pulang.

Dan disini lah puncaknya ali merasa sakitnya sudah tak tertahankan lagi sambil meremas guling kuat-kuat ali mencoba meredakan sakitnya yang tak seperti biasanya ini sampai seseorang masuk kedalan kamarnya "ali li lo kenapa ?" Ucap arbani panik melihat kedaan ali yang pucat dan bercucuran keringat bahkan berteriak sakit. Awalnya arbani datang kerumah ali untuk mengajak ali main ps seperti biasa namun yang terjadi arbani malah panik melihat keadaan ali.

Tak lama teriakan ali melemah sampai akhirnya kesadarannya pun menghilang "ya Tuhan ali gue harus apa" panik arbani, namun akhirnya dapat menguasai dirinya arbani memanggil mama resi dan alya setelah itu mereka sepakat membawa ali kerumah sakit.






Yah ali menapa lagi tuh ? Gws ya aliiiii hehe
Komen sama votenya jangan lupaaaa

Sahabat HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang