enam

1.6K 132 5
                                    

Prilly pov

Jam istirahat kali ini aku terpaksa berpisah dengan arbani dan ali karena mereka harus ikut kumpulan bersama tim futsalnya untuk membicarakan perihal pergantian kapten tim nya dikarenakan ali sebentar lagi ujian dan lulus.

Malas ke kantin aku melangkah menaiki tangga menuju perpustakaan, untuk sekedar membaca menghabiskan waktu istirahat. Ditengah jalan aku bertemu dengan rendy yang baru keluar dari kelasnya yang ada dilantai dua "eh prill mau kemana ?" Tanya rendy ramah "mau ke perpus nih" jawabku "hm gimana kalo bareng, gue juga mau kesana" ajak rendy yang ku setujui.

Sekarang kita sudah tiba di perpustakaan, aku segera mencari buku yang sekiranya enak dibaca begitupun rendy yang entah sedang mencari buku apa.

"Tumben sendirian prill ?" Tanya rendy berbisik, kalian sudah tau kan alasannya kenapa. "Eh iya ali sama arbani lagi kumpul sama tim futsalnya" jawabku juga sambil berbisik yang ditanggapi rendy dengan mengangguk paham.

Oh iya cerita sedikit mengenai rendy, dia adalah salah satu teman ku dulu saat kelas 10 aku dan dia satu kelas, memang aku dan rendy tidak terlalu dekat hanya sesekali mengobrol dan bertegur sapa tapi sepertinya tidak dengan rendy saja dengan semua juga seperti itu karena aku terlalu sering kemana-mana bersama arbani juga ali. Kembali ke topik rendy, aku sempat dengar beberapa teman mengatakan bahwa rendy manaruh hati pada aku tapi entah lah karena rendy sendiripun tak pernah mengunggapkannya jadi aku juga tak pernah tau itu benar atau tidak, hanya memang aku sering merasakan sikap manis rendy dan perlu kalian tau juga dulu rendy memang sempat sering mengirimkan sms-sms perhatian seperti 'jangan lupa makan' 'sudah sampai rumah?' 'Selamat pagi'.

Tapi itu dulu, cacat dulu sekarang dia sudah tak pernah mengirimkan pesan-pesan itu lagi entahlah alasannya apa mungin bosan, mungkin juga malas karena sering tak direspon aku. Setelah akubdan rendy putus hubungan aku memang sering mendengar perihal rendy yang sering gonta-ganti pacar namun itu sama sekali tak aku pedulikan.

Saat terdengar bel masuk berbunyi aku mengajak rendy untuk kembali ke kelas, saat sampai didepan kelas rendy bukannya masuk kelas rendy malah terus mengikutiku berjalan "loh ren mau kemana ?" Tanya ku bingung "mau nganterin lo ke kelas" jawabnya yang membuat aku terkejut "loh gak usah ren" tolakku namun rendy tetap memaksa jadi kubiarkan saja dia mengantarku ke kelas.

***

Normal pov

Ali dan arbani yang telah selesai membahas pergantian kapten pun bergegas kembali ke kelas karena bel pun sudah berbunyi. Dari kejauhan ali dan arbani melihat prilly tengah berjalan bersama rendy menuju kelas mereka "ngapain tuh prilly sama rendy ?" Tanya ali "mana gue tau" jawab arbani sambil mengedikan bahunya "mau-maunya tuh prilly jalan sama si cowok so kecakepan" gerutu ali yang malah membuat arbani tertawa "kenapa lo ?" Tanya ali bingung "haha muka lo lucu, kenapa lo cemburu liat mereka ?" Tanya arbani yang membuat ali membulatkan matanya "apaan sih gue gak cemburu" ucap ali tegas sambil berlalu masuk kedalam kelas meninggalkan arbani yang masih tertawa bahkan melewati prilly pun ali seolah tak melihat.

Prilly mengerut bingung dengan sikap ali barusan sampai arbani yang masih tertawa menghampirinya "kenapa sih tuh ali ?" Tanya prilly bingung "gatau" jawab arbani setelah tawanya reda "hm prill gue balik ke kelas deh ya" pamit rendy "oh iya makasih ren" ucap prilly setelahnya rendy berlalu kembali ke kelasnya, sedangkan arbani dan prilly juga berjalan bersama masuk kedalam kelas.

Arbani dan prilly melihat ali yang tengah duduk sambil memainkan hp nya "ali lo kenapa sih ?" Serang prilly kesal "gapapa" jawab ali ketus yang makin membuat prilly kesal "udah ah biarin aja alinya dia lagi pms kali" celetuk arbani yang makin membuat ali kesal, sedangkan prilly yang awalnya kesal jadi tertawa mendengar ucapan arbani.

Siapa yang tau sebenarnya di dalam hatinya ali tersenyum melihat sahabat-sahabatnya itu dan berharap akan terus selamanya bersama mereka.

Seketika tawa arbani dan prilly berhenti saat guru mata pelajaran selanjutnya masuk kedalam kelas dan memulai pembelajarannya.

Akhirnya jam pelajaran terakhirpun selesai seluruh siswa dengan semangat membereskan alat tulis mereka dan berhamburan keluar dari kelas. Tak terkecuali ali, arbani dan prilly yang juga segera melangkah menuju parkiran.

Saat mereka akan masuk kedalam mobil tiba-tiba terdengan teriakan seseorang "prilly..." teriak rendy sambil berlari menghampirinya "iya kenapa ren ?" Tanya prilly "besok minggu bisa gak lo dateng ke pertandingan basket gue yang terakhir sebelum ujian ?" Tanya rendy.
"Jam berapa ren ?"
"Jam 10, kalo mau gue jemput jam 9"
"Hah gimana ya ?"
"Mau ya please"
"Woy buruan dong prill udah laper nih" ucap ali kesal
"Iya iya, ya udah deh iya" ucap prilly mengakhiri pembicaraan.
"Oke besok gue jemput, bye".

Setelah arbani pergi prilly pun segera masuk kedalam mobil "lama lo" kesal ali "ih kenapa sih lo dari tadi marah-marah mulu" omel prilly ikut kesal dengan sikap ali.

Entah kenapa ali merasa tak suka melihat rendy dan prilly tadi, tapi ali meyakinin itu semua karena ali tak suka dengan sikap rendy yang sering gonta-ganti pacar, ia hanya tak ingin prilly menjadi targetnya juga. Entahlah itu jujur atau tidak karena yang tau semuanya hanya hati kecil ali.

Selama perjalanan hanya hening yang terjadi sampai mereka tiba dirumah mereka masing-masing. Sampai rumah ali segera masuk kedalam kamarnya duduk diatas kasur meredakan sakit yang tiba-tiba muncul di bagian perutnya.

Untung saja sakit itu muncul saat ali tadi memasuki rumah tidak saat dimobil tadi, susah payah ali menahan sakitnya agar jangan sampai berteriak karena itu pasti akan membuat orang rumah panik. Dengan sisa tenaganya ali coba meminum obat yang sebenarnya hanya bisa meredakan sakit saja tanpa menyembuhkan sakitnya.

Setelah meminum obatnya ali merebahkan tubuhnya dikasur, memejamkan matanya sambil mengatur nafasnya agar kembali teratur. Sampai tak terasa matanyanya tertutup dan ali sudah melayang kealam mimpi.

Sedangkan dirumahnya, arbani yang baru selesai mengganti bajunya berjalan menuju kasurnya namun belum sampai arbani melihat sebuah foto yang mengingatkannya pada memori masa kecilnya. Didalam foto itu terdapat dua anak laki-laki dan satu anak perempuan yang cantik dengan gaun putih pestanya, saat itu sedang ada pesta ulang tahun arbani dan prilly, ya memang arbani dan prilly lahir ditanggal, bulan, tahun dan hari yang sama jadi mereka sepakat merayakannya bersama. Foto itu diambil oleh mama arbani tanpa sepengetahuan mereka, namun saat arbani tau bahwa ada foto itu, ia mencetaknya dan menaruh dikamarnya sebagai kenang-kenangan.

Flasback

Terlihat anak perempuan cantik tengah berjalan menghampiri kedua sahabat laki-lakinya dihalaman rumahnya seusai perta ulang tahunnya "ali bani kita main nikah-nikah an yuk" ajak prilly kecil pada sahabatnya "gak ah kaya cewe aja aku main gituan" tolak ali kecil yang membuat prilly kecil cemberut "gapapa ali, ayo kita coba" bujuk arbani kecil yang mau tidak mau dituruti ali kecil "oke tapi bani sama prilly ya yang jadi pengantinnya" usul ali kecil "engga ah, aku maunya sama ali aja bani jadi kakak aku yang nikahin kita" pinta prilly kecil "oke deh setuju aku kakaknya prilly yang akan menikahkan kalian" ucap arbani kecil. Dan bermainlah mereka sesuai dengan peran mereka.

Arbani tersenyum menatap foto itu lalu meletakannya kembali setelah itu nerebahkan dirinya dikasur karena merasa lelah selang beberapa menit arbani sudah melayang kealam mimpi.





Tau gak nulis cerita di wp pake hp itu bikin keram tangan tapi masih tetep semangat nulis sih karena idenya masih mengalir dan liat komen kalian juga biarpun votenya baru sedikit gak masalah buat wida mah haha
Vote komennya jangan lupaaaa !!!

Sahabat HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang