By : fantasyvi_
⚠WARNING 18+⚠***
Semburat awan cerah menyeruak masuk ke dalam kegelapan, ruang gelap yang tak akan pernah terang jika tak berjendela. Menatap udara bebas terbang tanpa aturan, masuk dan keluar dari paru-paru banyak orang. Meberikan kehidupan, dan memberikan cahaya.
Langit biru terlihat begitu indah, bercahaya penuh kilau, lebih berkilau dibanding berlian mahal buatan luar negeri. Kilau yang memberikan ketenangan, kenyamanan, dan rasa rindu terhadap seseorang.
Tempat ini begitu sepi, kosong, seperti kehidupanku. Pemandangan yang selalu aku suka, hamparan rumput yang membaur dengan langit, seindah lukisan mahal milik Papa, namun ini jauh lebih indah. Memandang hampa, melawan kesepian yang selalu mencintaiku. Sendiri tanpa siapapun di sini.
Walau begitu, aku juga tak ingin siapapun datang kemari, aku hanya ingin Tuhan segera membawaku ke atas langit, membawaku terbang kembali bersama orang yang kucintai. Tak peduli jika aku tak dihiraukan kan lagi, tak peduli jika aku tak disayangi, tak peduli sekalipun mereka membenciku. Aku hanya ingin bersama mereka, aku merindukan mereka.
Pelukan itu, sapaan itu, tawa, tangis, seluruh luka berbalut kebahagian. Aku merindukan itu semua. Udara sejuk tak kunjung merubah cuaca, aku ingin hujan menyamarkan air mataku, menemaniku basah sendirian.
Luka itu masih tergores indah dalam lubuk hatiku yang paling dalam, luka yang tak akan pernah sembuh sekalipun aku mati, luka itu akan terus menemaniku hingga aku kembali terkubur dalam tanah, membaur dengan bumi.
Kejadian beberapa tahun yang lalu kembali berkelibat dalam ingatanku, seperti memory yang sengaja terus diputar hanya untukku, hanya untuk kembali membangkitkan luka itu. Kupejamkan mataku, merasakan luka itu, merasakan sakit yang membunuhku. Sakit yang teramat sakit.
***
Oh darl, cause you're my baby~
Vicky mengakhiri nyanyiannya, suara merdu itu berakhir dengan sangat lirih. Suaranya menenangkan, menyejukkan hatiku yang tengah sepi, memerlukan isi. Kupuji suaranya dengan tepuk tangan, membuatnya tersenyum sambil menatapku teduh. Sial! Aku jatuh cinta dengan pandangan itu!
Kami saat ini berada di apartement milik Vicky, pukul 00.00. Aku sengaja datang ke mari, karena sudah dua hari, kedua orang tuaku tak kunjung menunjukkan batang hidungnya. Mereka bilang, ada urusan penting di luar negeri, urusan yang menyangkut bisnis mereka.
Beruntung Vicky mau menerimaku dengan senang hati. Beberapa bulan yang lalu kami bertemu di sebuah club malam, aku bersama teman-temanku datang ke club yang ternyata milik Vicky. Kami berkenalan dan semakin hari semakin dekat.
Vicky merupakan sosok pria yang sangat baik, dia ramah dan juga friendly. Awalnya aku hanya menganggapnya seorang teman, tapi setelah kami terus bersama, aku merasa sangat nyaman berada di dekatnya. Ia begitu perhatian, romantis, dan sangat menyenangkan.
Bagaimana tidak? Ia selalu mengantar-jemputku ke manapun yang aku mau walau aku tahu, ia sendiri juga sibuk dengan pekerjaannya. Namun, ia selalu menyempatkan waktu untukku. Ketika aku sendiri pun, tanpa aba-aba ia datang menemuiku, menjemputku, lalu membawaku pergi menjauh dari sepi.
Tak jarang kami melakukan candle light dinner, nonton bioskop, atau hanya sekedar berbelanja sesuatu. Saat itu, pernah suatu pagi, aku melihat bunga mawar indah tepat di samping ranjang kosong sebelahku. Mawar merah yang cantik lengkap dengan tulisan "good morning sweetheart".
KAMU SEDANG MEMBACA
Lamento de Amour
Kurzgeschichten"Ketika cinta, mendatangkan penyesalan." Itulah yang dirasakan oleh tokoh-tokoh dalam cerita ini. Penasaran dengan cerpen yang dibuat oleh member AUTHOR? Langsung dibaca aja, yuk!