Hati dan Cinta

80 6 0
                                        

By : Yuliana_Kasuma

***

Aku saat ini bisa dikatakan sebagai orang yang paling beruntung dan bahagia. Aku bersyukur atas anugerah yang diberikan Tuhan padaku.

Mempunyai orang tua yang lengkap dan selalu sabar membimbingku. Memiliki pacar yang sayang padaku dan sahabat yang selalu ada untukku.

Besok adalah hari Valentine. Hari yang bermakna indah bagi orang yang merayakannya. Dan tau apa makna dari hari itu.

Fandy besok akan membawa keluarganya kerumahku. Untuk acara lamaran. Bisa dibayangkan seberapa bahagianya aku? Rasanya seperti terbang ke awan bersama bintang, hehe...

"Ekhem! Tau deh, yang lagi girang," kata Naufal yang tiba-tiba berada di kamarku. Dia sahabatku satu-satunya dari kecil. Dia selalu ada untukku saat aku sedih dan senang. Seperti saat ini.

"Cak gitu? Haha... Lo kapan nih nyusulnya? Ckckck!" kataku menggodanya.

"Lah? Gue kan nunggu elo, Gina Tifannca." katanya datar. Aku tidak pernah bisa membaca arti kata-katanya jika diiringi ekspresi datar. Huft!

"Dih! Gue dah punya orang kali! Gak level gue sama lo hahaha..."

"Tapi, lo bener-bener yakin sama Fandy?"

"Kok lo nanya gitu?"

"Ya... daripada entar lo salah pilih."

Aku sama sekali tak mengerti arah pembicaraan ini.

"Lo ngomong apaan sih? Gak jelas bege wkwk." kataku bercanda.

Sebenarnya mengalihkan pembicaraan agar suasana tidak aneh. Tapi, Naufal malah diam. Aku mendekatinya, dia tetap diam.

"Gue mau ngomong sama lo." katanya tiba-tiba berpaling ke arahku. Aku kaget lalu memundurkan kepalaku.

Pletak!

"Kaget gue, nying! Gue kira lo kesambet haha..."

"Gue serius!" kata Naufal memandangku lekat.

"Hehe, ok, ok! Ngomong apa?"

"Sebenarnya, gue gak enak ngomongnya. Tapi, gue gak mau lo salah dan terlambat."

"Elah, cepet napa? Ngomong paan sih?" tanyaku gemas sendiri.

Naufal terlihat tidak yakin. Tapi, dia memandangku lurus lalu menarik napas.
"Fandy itu cowok gak bener."

"Cowok gak bener? Maksud lo?"

Naufal menatapku iba. Aku balas menatapnya tegas.

"Seminggu lalu, gue liat dia lagi jalan di cafe sama cewek."

"Mungkin itu saudaranya. Lo mah bikin kaget aja sih!" kataku lega.

"Tapi gue curiga sama dia. Jadi, gue mutusin buat nyelidik dia. Selama seminggu itu, gue bener-bener gak nyangka sama apa yang gue liat."'

"Apa sih?"

"Ck, makanya jangan motong dulu!" kata Naufal kesal. Aku hanya nyengir lalu menatapnya penasaran.

"Dia selama seminggu itu, jalan sama cewek yang beda-beda. 2 hari lalu, bahkan dia jalan sama tante."

"Lo boongnya gak lucu ah, Fal. Haha... ya kali tante-tante. Mungkin bibinya." kataku masih bersikeras.

"Bibi macem apa coba mesra mesraan sama ponakan sendiri. Dan selama itu juga, gue selalu ngeliat hal yang gak banget."

"Maksudnya???"

Lamento de AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang