Semua murid-murid mulai berteriak meminta Ali untuk menggendong Prilly. Prilly meminta semuanya berhenti dan semuanya pun berhenti beteriak. Prilly berjalan mendekati Ali dan dia berbisik bahwa bukan dia lah yang menginginkan hal ini terjadi. Ali sangat kesal dan bilang bahwa dia sudah menduga hal ini akan terjadi karna Prilly selalu saja menyusahkannya. Prilly jelas kesal dan mengancam akan memberi tahu pada teman-temannya bahwa mereka berdua tinggal bersama. Ali jelas tidak setuju dan menyebut bahwa Prilly gila jika sampai memberi tahu hal itu pada teman sekolah.
jessica dan gitte melihat keramaian dan mereka bingung dengan apa yang sedang terjadi. Angel juga kaget ketika melihat Ali sedang berbicara dengan Prilly. Ali bilang bahwa Prilly pasti berpura-pura bodoh dan pada akhirnya mendapatkan apa yang dia inginkan yaitu di gendong oleh Ali. Ali juga bilang bahwa dia sangat membenci sifat Prilly.
Tiba-tiba saja Ali menarik tangan Prilly dan meminta Prilly untuk naik ke punggungnya. Prilly sangat kesal dan bilang bahwa Ali tidak perlu menggendongnya. Ali terus memaksa dan Prilly berusaha melepaskan tangannya. Kirun datang dan langsung meminta Ali untuk melepaskan Prilly. Kirun marah-marah pada Ali tapi Kirun langsung tersenyum ceria ketika berbicara dengan Prilly. Kirun mengucapkan selamat pada Prilly karna Prilly telah berhasil masuk ke ruang belajar khusus dan Kirun juga bilang bahwa dia sempat tidak percaya ketika mendengar bahwa Prilly ingin serius belajar.
Kirun tersenyum senang lalu berkata bahwa dia tidak keberatan jika Prilly ingin di gendong keliling sekolah berapa kali pun juga. Kirun menarik tangan Prilly untuk naik ke punggungnya dan tiba-tiba Ali juga menarik tangan Prilly dan meminta Prilly naik ke punggungnya. Kirun kesal dan langsung mendorong Ali lalu menarik Prilly agar naik ke punggung Kirun. Kirun berhasil menggendong Prilly dan langsung membawa pergi Prilly. Ali melihat itu dan merasa kesal.
Prilly di gendong oleh Kirun keliling taman sekolah. gitte dan jessica mengejar Kirun karna mereka merasa khawatir pada Prilly. gitte berteriak bahwa dia tidak bisa hidup tenang karna ada Kirun. Prilly meminta di turunkan dan akhirnya Kirun pun menurunkan Prilly. gitte memarahi Kirun karna telah memaksa Prilly untuk di gendong. Kirun merasa bahwa dia tidak bersalah namun gitte langsung berkata, "Hey, kau pikir untuk apa Prilly belajar jika bukan untuk di gendong oleh Ali!"
Kirun pun bertanya, "Prilly, kau masih menyukai Aliando syarief itu? Walaupun dia telah mempermalukanmu tapi kau tetap menyukainya? Hmm mungkin kau menyukai tipe orang seperti itu." Prilly kesal dan menjawab, "Tidak! Aku tidak suka dia! Untuk apa menyukai laki-laki seperti dia?" Kirun tertawa senang dan Prilly terus mengomel kalau Ali itu adalah laki-laki yang licik dan egois.
gitte bertanya, "Prilly, jadi kau membencinya sekarang?" Prilly dengan yakin menjawa, "Ya! Aku membencinya!" jessica mengubah pembicaraan dengan membahas Prilly yang berhasil masuk ruang belajar khusus. Prilly langsung tersenyum ceria kembali karna dia pada akhirnya bisa masuk ruangan belajar khusus. jessica, gitte dan Kirun benar-benar tidak percaya bahwa Prilly bisa belajar dan berhasil.
Di sekolah mulai banyak yang membicarakan tentang Prilly, ada yang memuji Prilly karna berhasil masuk ruang belajar khusus, ada yang menjelekan Prilly karna telah di permalukan Ali, mengejek Prilly karna rumahnya runtuh, dan ada juga yang memuji Prilly yang terlihat lumayan canti. Prilly berusaha menepis semua anggapan miring tentang dirinya dan dia berjalan menuju ke ruang belajar khusus.
Prilly masuk ke ruang belajar khusus dan kaget karna suasana kelas benar-benar sunyi dan semua siswa menatap aneh padanya. Prilly melihat Ali yang sedang membaca buku. Prilly menyapa teman sebangkunya tapi justru teman sebangkunya itu malah menjauh darinya. Di kelas, ada seorang perempuan yang meminta bantuan Ali dan Prilly pun langsung mengomel. Perempuan itu memberikan Ali minuman namun Ali menolaknya. Prilly senang melihat itu dan langsung tertawa kencang. Kepala sekolah menegurnya dan Prilly pun langsung meminta maaf. Ali melihat ke Prilly dan Prilly langsung menutup wajahnya dengan buku. Ali terlihat tersenyum sinis dan melanjutkan belajar.
Teman-teman Prilly penasaran akan ruang belajar khusus sehingga mereka mengintip ruang belajar khusus melalui pintu belakang. Kepala sekolah melihatnya dan langsung marah karna mendengar kegaduhan. Teman-teman Prilly meminta ijin untuk melihat sesuatu dan mereka langsung melambaikan tangan pada Prilly. Prilly senang dan tersenyum. Kepala sekolah kembali marah dan Prilly pun langsung terdiam dan belajar.
Saat rapat para guru, Kepala sekolah bertanya pada Guru Syahrini, "Apakah menurutmu Prilly latuconsina itu aneh?" Guru Syahrini menjawab bahwa Prilly memang sedikit aneh. Kepala Sekolah bilang bahwa yang dia maksud aneh itu adalah Prilly yang selama ini di peringkat terbawah tiba-tiba saja berhasil masuk ke dalam rengking 50 teratas. Guru Syahrini membela Prilly dengan bilang bahwa seseorang bisa berubah jika mau belajar dan bekerja keras. Guru lainnya mulai curiga dan bilang bahwa hal ini memang aneh. Guru Syahrini mati-matian membela Prilly. Kepala sekolah bertanya, "Hmm mungkinkah dia menyontek?" Guru Syahrini kaget dan berkata, "Siapa yang berani menyontek di kelasku?" Guru-guru yang lain hanya tertawa.
Kepala sekolah bilang bahwa Anak kelas 2 akan mengadakan piknik, anak kelas 1 akan mengadakan MT, lalu anak kelas 3 akan mengadakan kegiatan apa? Kepala sekolah meminta saran dari para guru untuk kegiatan satu hari yang dapat dilakukan oleh anak kelas 3. Guru Syahrini langsung menyarankan agar diadakan kegiatan olahraga. Guru yang lain sedikit protes karna anak kelas 3 akan mengadakan ujian, namun Guru Syahrini bilang bahwa olahraga akan membuat para murid lebih kuat fisik untuk menghadapi ujian.
Guru yang lain menyarankan agar kelas 3 mengadakan kegiatan piknik saja. Guru Syahrini kesal dan bilang bahwa kelas dia dan kelas Guru Bandi akan mengadakan kegiatan olah raga saja. Guru Bandi kaget dan bertanya, "Kenapa harus kelas aku?" Guru Syahrini menjawab, "Kau selau bilang bahwa kelas 3-1 selalu yang terbaik dan aku ingin membuktikan bahwa kelas 3-7 juga dapat melakukannya dengan baik. Dan jika kelasku menang maka aku akan memanggilmu Oppa." Guru Bandi ingin protes namun Kepala Sekolah sudah setuju.
Guru Bandi menyampaikan berita mengenai kegiatan olah raga pada kelas 3-1 dan mereka langsung mengeluh. Sementara Guru Syahrini menyampaikan berita mengenai kegiatan olah raga pada kelas 3-7 dengan penuh semangat dan bilang bahwa mereka harus membuktikan kalau mereka ini lebih baik dari kelas 3-1. Tapi kelas 3-7 tetap diam dan tidak ada reaksi. Tiba-tiba Kirun bertanya, "Jika kita memanangkan kegiatan olah raga ini maka apa yang akan Ibu berikan pada kita?" Guru Syahrini lalu menjawab, "Jika kalian memenangkan 3 perlombaan maka aku akan meneraktir kalian pizza." Semua murid kelas 3-7 yang awalnya diam pun langsung berteriak senang. Dan Kirun adalah yang paling semangat ingin mengalahkan kelas 3-1.
Kelas 3-7 mulai latihan untuk kegiatan olah raga. Kirun mengajarkan teknik memegang tongkat yang benar untuk lari maraton dan dia mencontohkan cara memegang tongkat pada Prilly (Ambil kesempatan megang tangan Prilly nih kayaknya hehe.) Tiba-tiba ada Ali yang mengomentari latihan anak kelas 3-7. Kirun kesal dan bilang bahwa kelas mereka akan memenangkan pertandingan. Ali bilang bahwa kelas 3-7 tentu saja akan memenangkan pertandingan karna kelas 3-1 tidak tertarik untuk ikut kegiatan olah raga ini. Kirun merasa terhina dan ingin menghajar Ali tapi teman-teman yang lain langsung menahannya.
Ali berkomentar bahwa kelas 3-7 itu terlihat menyedihkan. Prilly kesal dan membela Kirun yang pandai dalam pelajaran olah raga. Prilly bilang bahwa Ali itu pengecut dan kelas 3-7 tidak boleh kalah dari Ali yang bajingan! Jelas Ali kaget mendengar ejekan dari Prilly itu.
Di rumah, Ibu Ali mendengar kabar tentang kegiatan olah raga antara kelas Ali dan kelasnya Prilly dan tentu saja Ibu Ali sangat tertarik dengan kegiatan ini dan ingin datang ke sekolah bahkan Ibu Ali mulai berfikir untuk mendukung antara Prilly dan Ali. Ali melarang ibunya datang karna ini bukanlah kegiatan anak SD. Raja yang sedang bermain langsung berkomentar bahwa kegiatan olah raga itu tidak asik sama sekali. Ibu Ali ingat tentang Tes Lompat tali di sekolah Raja dan menyarankan Raja agar berlatih. Prilly menawarkan diri untuk mengajari Raja cara bermain lompat tali karna dia termasuk jago dalam bermain lompat tali. Raja tidak mau diajari oleh orang bodoh seperti Prilly. Ibu Ali sempat marah namun dia diam saja.
Prilly bilang jika mereka berusaha maka akan berhasil, seperti baja yang terus di tajamkan maka akan menjadi jarum. Ibu Ali memuji Prilly karna peribahasa mengenai baja itu. Prilly tersenyum senang tapi senyumnya langsung hilang saat melihat Ali.
Hari kegiatan olah raga telah tiba. Akan di adakan cosplay dan gitte memakai pakaian seperti seorang sailor (Entah apa namanya hehe) Sementara Prilly memakai pakaian badut karna Angel lah yang menyuruhnya. gitte benar-benar kesal pada Angel yang seenaknya begitu. jessica melihat gitte dan bilang bahwa gitte mirip babi. gitte tertawa lalu bertanya, "Kau ingin aku pukul?" jessica ketakutan dan langsung berlari.
Prilly memakai kostum badut dan berjalan keluar. Dia melihat Ali dan berfikir bahwa Ali tidak sadar bahwa dirinya memakai kostum badut makanya dia langsung mendorong pantat Ali. Ali kesal dan ingin mengejar badut itu. Tiba-tiba Prilly terjatuh dan dia tidak bisa berdiri. Ali membantu membangunkan Prilly. Ali berusaha melepaskan topeng kepala badut dan kaget begitu melihat bahwa badut itu adalah Prilly. Prilly merasa malu dan Ali mencubit pipinya karna kesal. Ali memasang kembali topeng badut pada kepala Prilly dan dia pergi.
Kelas 3-7 benar-benar bersemangat menyambut acara ini. Berbeda sekali dengan kelas 3-1 yang benar-benar tidak berniat untuk mengikuti kegiatan olah raga. Ha In mengeluh karna panasnya kostum badut dan Ali yang mendengar itu hanya menatap kesal.
Perlombaan pertama di mulai dengan berjalan dengan kaki yang saling diikat dan kelas 3-7 pun berhasil menang. Lomba ke 2 adalah tarik tambang dan yang berhasil menang akhirnya kelas 3-7. Semuanya senang dan saling berpelukan. Prilly memeluk Kirun dan Ali yang melihat itu terlihat menertawakan dengan nada meremehkan. Ternyata diam-diam Ibu Ali datang ke kegiatan olah raga ini dan memotret banyak sekali foto.
Ibu Ali mengambil tempat duduk yang jauh dari lapangan agar tidak terlihat. Terdengar suara-suara ribut yang meneriakan nama Ali dan Ibu Ali meminta agar semuanya tenang. Angel yang melihat Ibu Ali pun langsung so cari muka dengan duduk di samping Ibu Ali dan memperkenalkan dirinya. Ibu Ali tidak mengenal Angel sehingga Angel pun bilang bahwa dulu dia dan ibunya pernah datang ke rumah Ibu Ali. Ibu Ali mengingat dan bilang bahwa mereka sudah lama tidak bertemu.
Ibu Ali melihat papan dukungan yang di bawa oleh Angel dan terlihat bahwa Angel sangat mendukung Ali. Ibu Ali senang dan bilang bahwa Angel bagus jika mendukung Ali karna dirinya sudah menentukan mau mendukung siapa (Maksudnya sih Ibunya Ali ini mau dukung Prilly). Angel tidak mengerti apa-apa dan hanya diam.
Satnya lomba lari maraton pun di mulai dan para peserta di harapkan bersiap-siap. Ali sudah mulai siap-siap dan Kirun bilang pada Ali bahwa sekarang Ali akan merasakan kekalahan. Ali diam saja dan itu membuat Kirun kesal. Kirun melihat Ali melakukan pemanasan dan dia bertanya, "Apakah kau tau caranya berlari? Aku pikir kau ini hanya duduk di kursi seharian dan membaca buku saja." Ali tidak mempedulikan Kirun dan langsung pergi. Kirun berteriak bahwa Ali tidak boleh menganggap enteng dirinya.
Guru Syahrini menghampiri Guru Bandi dan memanggilnya, "Oppa." Guru Syahrini tertawa dan bilang bahwa umur mereka berdua itu sama dan dia sebenarnya tidak ada niatan untuk memanggil Guru Bandi dengan sebutan 'Oppa.' Guru Bandi bilang dalam perjanjian jika kelas 3-7 menang 3 pertandingan maka Guru Syahrini memanggilnya Oppa, jika pertandingan lari ini di menangkan oleh kelas 3-1 maka perjanjian memanggil Oppa pun dibatalkan.
Peserta lari sudah bersiap-siap. jessica adalah pelari pertama dan dia berlari dengan sangat cepat sehingga dari kelas 3-1 pun tertinggal jauh. jessica memberikan tongkat pada Guru Syahrini dan guru Syahrini pun berlari. Guru Bandi menerima tongkat dan langsung berlari sangat cepat hingga meninggalkan Guru Syahrini di belakang. Guru Syahrini menarik celana guru Bandi dan itu membuat Guru Syahrini terjatuh. Semua murid kelas 3-7 menyemangati guru Syahrini sehingga guru Syahrini melemparkan tongkat pada Prilly dan Prilly menangkapnya langsung berlari cepat. Prilly melewati pelari dari kelas 3-1 dan dia tinggal menyerahkan pada Kirun.
Prilly terus berlari dan dia tiba-tiba saja bingung untuk memberikan tongkat itu pada siapa. Yang terbayang di mata Prilly adalah Ali yang tersenyum dan memakai kostum kelas 3-7. Prilly pun berlari dan menyerahkan tongkat pada Ali. Semua anak yang lain jelas keheranan melihat hal itu. Ibu Ali yang melihat itu langsung tertawa. Kirun berteriak pada Prilly dan meminta tongkat untuk di serahkan padanya. Pelari dari kelas 3-1 memberikan tongkat pada Ali dan Ali berbisik pada Prilly, "Bodoh!" Prilly kebingungan dan akhirnya memberikan tongkat pada Kirun.
Kirun berlari dengan cepat berusaha mengalahkan Ali tapi ternyata Ali berlari dengan cepat dan berhasil sampai di garis finish terlebih dahulu. Semua anak kelas 3-1 bersorak riang sementara anak kelas 3-7 sedih. Prilly benar-benar merasa malu sehingga dia menutup wajahnya dengan topeng badut dan bersembunyi di belakang teman-temannya. Teman-temannya Prilly lmelihat Prilly yang bersembunyi dan langsung menyerangnya karna tidak berhasil menang dan itu artinya Guru Syahrini tidak membelikan mereka pizza.
Kirun benar-benar kecewa karna kekalahan ini. Ali menghampirinya dan menawarkan bantuan tapi Kirun tidak mempedulikan Ali. Kirun masih kesal pada Ali dan bilang bahwa mereka kalah karna Guru Syahrini tadi jatuh. Ali mengejek Kirun yang sangat berisik karna kekalahan. Kirun ingin protes namun Ali langsung pergi dengan senyuman. Ibu Ali melihat Ali tersenyum dan langsung memotonya.
Anak-anak kelas 3-7 beristirahat di dalam gedung olah raga. Guru Syahrini bilang bahwa dia berjanji akan memberikan pizza jika menang 3 pertandingan dan karna mereka hanya memenangkan 2 pertandingan maka tidak akan ada pizza. Semua murid mengeluh dan menyalahkan Guru Syahrini yang terjatuh. Guru Syahrini tidak mau di salahkan dan bilang bahwa dia telah memberikan tongkat pada Prilly. Semua murid pun langsung mencari Prilly yang sengaja bersembunyi.
Semua murid meminta Prilly untuk membelikan mereka semua pizza. Kirun memarahi semuanya dan meminta maaf kepada Prilly karna dia tidak mengulurkan tangannya lebih jauh untuk menerima tongkat dari Prilly. Murid yang lain pun lalu meminta Kirun yang memberikan pizza untuk mereka. Kirun setuju dan menanyakan harga Pizza. jessica bilang bahwa harga pizza sekitar $150. Kirun kaget dan bilang bahwa dia tidak memiliki uang sebesar itu.
Tiba-tiba ada yang berkata, "Aku yang akan membelikan kalian Pizza. Penampilan kalian sangat luar biasa dan menghibur. Aku terhibur dan akan meneraktir kalian semua pizza." dan yang berkata seperti itu adalah Ibu Ali. Guru Syahrini merasa aneh dan bertanya, "Hmm siapa anda?" Kepala Sekolah ingin menjawab tapi Ibu Ali langsung menjawab, "Aku fans-nya Prilly. Saya datang hari ini untuk memberikan semangat padanya." Ibu Ali tersenyum pada Prilly dan Prilly pun ikut tersenyum senang. Semua akhirnya kebagian makan pizza dan gitte bertanya, "Siapa anda?" Ibu Ali hanya tersenyum dan tidak memberi jawaban. Akhirnya siang hari itu ditutup dengan foto bersama.
Malamnya, Prilly merasa sakit badan dan dia pun mau pergi keluar kamar untuk mencari koyo. Prilly mencoba melihat kamar Ali dan ternyata Ali ada di luar kamar sedang mendengarkan music dari iphone-nya. Prilly melihat pandangan dari luar balkon dan memujinya. Ali berkata, "Apakah tubuhmu sakit? Kau telah mengorbankan hidupmu, kamu pasti terluka. Kamu benar-benar berusaha dengan baik." Prilly hanya berkata bahwa dia ingin melakukan yang terbaik.
Lalu Prilly bilang bahwa Ali sangat beruntung karna pintar dalam pelajaran dan juga bisa berlari dengan cepat. Ali bilang bahwa dia juga pintar bermain basket dan berenang. Prilly kesal mendengarnya dan bilang bahwa Ali ini tukang pamer. Ali lalu bilang bahwa Prilly akhir-akhir ini terlihat sedih dan aneh sekali Prilly bisa memberikan tongkat itu padanya, padahal seharusnya pada Kirun. Prilly kesal dan bilang bahwa karna hal itu dia di olok-olok oleh teman-temannya. Ali hanya bilang bahwa Prilly pasti sedikit menderita.
Ibu Ali mau memberikan obat pada Prilly tapi dia langsung bersembunyi saat melihat Prilly sedang mengobrol dengan Ali. Prilly bilang bahwa di terselamatkan oleh Ibu Ali yang datangdan membelikan pizza buat teman-temannya. Ali terlihat sedikit kaget dan bilang bahwa Ibunya itu memang tidak mudah di cegah dan ibunya lah yang selalu menjadi pengacau di keluarga. Prilly bilang bahwa dia sangat menyukai Ibu Ali karna pada saat itu Ibu Ali datang membelikan pizza dan berfoto bersama dengan teman kelas Prilly. Ali bertanya, "Kau menyukai dia?" Prilly mengangguk dan bilang bahwa sejak kecil dia tidak pernah merasakan mempunyai ibu yang datang ke sekolahnya, setiap ada acara sekolah hanya Papah dan Neneknya yang datang dan tentu saja itu rasanya berbeda, dan hari ini dia merasa seperti Ibunya sendiri yang datang Ibu Ali tersenyum mendengar itu.
Ali menyuruh Prilly meminta koyo pada ibunya. Prilly bilang bahwa dia akan turun untuk menyiapkan makan malam. Ali berkata, "Kamu sebaiknya istira... Ya kamu sebaiknya membantu pekerjaan di rumah ini." Ali berjalan pergi dan lalu berbalik untuk menanyakan kostum badut yang di pakai oleh Prilly. Prilly bilang bahwa kostum yang dia pakai adalah kostum badut yang cukup terkenal. Ali berkomentar, "Itu imut!" Prilly marah-marah karna merasa di permalukan tapi dia lalu berfikir, "Tadi apa yang dia katakan? telinga? (kata Imut terdengar seperti kata telinga oleh Prilly) Apa aku tidak punya telinga?"
Ibu Ali sedang melihat foto-foto yang dia dapatkan hari ini. Bapa Ali melihat foto itu dan bilang bahwa Prilly sangat menyenangkan. Ibu Ali sependapat dan bilang bahwa rumah mereka ini terasa seperti "rumah" setelah Prilly datang. Ibu Ali memperlihatkan foto Ali yang tersenyum dan dia bilang bahwa dia sudah sangat lama sekali tidak melihat ekspresi Ali yang seperti itu, mungkin Ali terakhir tersenyum adalah saat kecil. Bapa Ali setuju akan hal itu.
Ibu Ali lalu mengusulkan agar mereka semua pergi berkemah sebelum musim panas selesai. Bapa Ali bilang bahwa anak-anak kelas 3 SMA sedang sibuk belajar untuk ujian. Ibu Ali bilang justru lebih baik berlibur sekarang dari pada nanti saat sudah kuliah. Akhirnya Bapa Ali pun setuju.
Malam berikutnya, mereka semua merayakan keberhasilan Prilly yang akhirnya masuk ruang belajar khusus. Mereka makan-makan di restaurant milih Papah dan semuanya memuji masakan Papah. Papah sangat bangga pada Prilly dan Ibu Ali juga bilang bahwa Prilly sangat mengagumkan. Papah berterima kasih pada Ali yang sudah mengajari Prilly dan Ibu Ali justru bilang bahwa dia berterima kasih pada Prilly karna mau menjadi murid Ali. Papah dan Ibu Ali saling menunduk dan Raja bekata, "Ibu hentikan. Rambutmu bisa kena makanan." Semuanya pun langsung tertawa. Prilly mengelus rambut Raja dan Raja langsung menepis tangannya.
Bapa Ali bilang bahwa mereka harus merayakannya dengan bersulang dan Prilly juga harus ikut minum. Papah agak khawatir karna Prilly belum cukup dewasa tapi dia memperbolehkan Prilly minum tapi hanya 1 gelas saja. Mereka pun bersulang. Ibu Ali bilang bahwa dia benar-benar kagum pada Prilly yang rajin belajar. Papah lalu membahas masa kecil Prilly dan Prilly bilang bahwa dia memang pandai melakukan sesuatu dalam jangka waktu panjang, Ali yang mendengar itu langsung melihat ke Prilly seolah tak percaya.
Papah bilang bahwa minuman yang dia buat itu adalah pure alkohol yang tidak di capur oleh air jadi sebaiknya Prilly sedikit minumnya karna itu efeknya akan terasa setelah lama meminumnya. Papah dan Bapanya Ali mengingat masa lalu mereka dan mereka semua tertawa senang. Lalu Papah bilang bahwa mereka dulu mempunyai grup band. Ibu Ali dan Prilly jelas tidak percaya dan tertawa.
Akhirnya Papah dan Bapa Ali bermain gitar dan bernyanyi bersama. Prilly menatap Ali yang sedang asik dengan i-phone-nya dan tidak mempedulikan yang lain. Prilly lalu mulai mengingat bahwa dia sejak dulu selalu menyukai Ali dan selalu melihat Ali namun Ali tidak pernah melihatnya. Prilly benar-benar sedih dan akhirnya minum minuman.
Papah dan Bapak Ali selesai menyanyikan lagunya dan Ibu Ali juga Prilly langsung bersorak senang. Ibu Ali lalu meminta Ali untuk bernyanyi namun Ali tidak mau. Tiba-tiba Prilly berkata, "Birakan. Kita lihat apakah dia benar-benar hebat dan berani bernyanyi disini." Papah bilang bahwa Prilly pasti mabuk namun Prilly bilang bahwa dia tidak mabuk sama sekali.
Prilly bercerita bahwa Ali selama ini selalu menganggapnya sangat menyebalkan. Semuanya langsung kaget dan Ali bilang bahwa dia tidak pernah mengatakan hal itu. Raja bilang bahwa Prilly memang menyebalkan dan Ibu Ali langsung memarahinya. Prilly benar-benar mabuk dan bilang kalau memang Ali itu sangat hebat maka seharusnya Ali tidak boleh mengabaikannya, bahkan Prilly sudah berusaha menutupi pada teman-temannya bahwa mereka ini tinggal bersama tapi itu adalah hal yang sangat sulit. Prilly bahkan menyebut Ali itu brengsek. Ali meminta agar mereka semua cepat pulang tapi Prilly tidak mau dan kembali bilang bahwa Ali itu selalu dingin, tidak mendengarkan pendapat orang lain dan selalu mengatakan hal-hal yang membuat seseorang merasa malu. Prilly marah-marah dan bilang bahwa dia sangat tidak menyukai Ali.
Ibu Ali bertanya, "Prilly, apakah kau benar-benar tidak menyukainya? Aku pikir dalam acara olah raga itu kalian berdua sangat serasi sekali. Aku tidak tahu bahwa kau begitu membencinya." Prilly menjawab, "Ya. Aku sangat membencinya! Bapa Ali, Ibu Ali, Papah, Raja aku sangat menyukai kalian. Tapi Aliando syarief, aku tidak menyukaimu!" Ali tertawa dan bilang bahwa dulu Prilly pernah mengirimkannya surat cinta dan menyebut Ali sebagai peri hutan. Ali terus membacakan isi surat Prilly dan Prilly berteriak kesal.
Ibu Ali tersenyum senang dan bertanya, "Prilly, apakah kamu pernah mengirim surat cinta pada Ali?" Papah ingat tentang Prilly yang terlihat seperti jatuh cinta dan dia pun bertanya, "Surat itu untuk dia?" Prilly marah dan bertanya pada Ali, "Apakah kau sengaja menghapal surat itu untuk mempermalukan aku?" Ali menjawab, "Apa boleh buat, aku dapat menghapanya hanya dalam sekali baca." Prilly benar-benar kesal dan bilang bahwa dia sudah menghapus semua perasaannya pada Ali.
Prilly terjatuh dan semua pun langsung panik. Ibu Ali meminta agar Ali membantunya tetapi Ali terlihat tidak mau sehingga Papah langsung ingin menggendong Prilly namun dia tidak kuat sehingga Ali akhirnya yang menggendong Prilly.
Mereka berjalan menuju rumah dan Bapa Ali bertanya pada Papah, "Mungkinkah kita menjadi besan?" Raja berkomentar, "Itu tidak mungkin! Jika itu terjadi maka aku akan keluar dari rumah!" Ibu Ali langsung memukul Raja dan menasehati Raja. Tiba-tiba Ibu Ali berhenti berjalan dan dia sangat senang melihat Prilly yang di gendong Ali.
Prilly masih mabuk dan terus menyebut Ali itu Brengsek. Ali bilang bahwa Prilly ini benar-benar pintar karna pada akhirnya dia harus menggendong Prilly. Prilly sadar bahwa dia di gendong oleh Ali makanya dia meminta Ali menurunkannya. Ali tetap menggendong Prilly dan dia bertanya, "Kau bilang kau tidak memiliki perasaan apapun lagi padaku, tapi mengapa jantungmu berdetak cepat?" Prilly hanya terdiam. Lalu Ali bertanya, "Ini lebih serius dari yang aku pikirkan, jika kau seperti ini apakah mungkin kau memiliki bayi dan membesarkannya?" Prilly melihat dadanya dan berfikir bahwa Ali mengomentari dadanya makanya Prilly berteriak dan meminta Ali menurunkannya. Ali kehilangan keseimbangan dan.... (Entah jatuh entah tidak. Gak di perlihatkan --")
Pagi-pagi, Ibu Ali mengeprint foto Ali dan Prilly lalu menyelipkannya pada buku pelajaran Prilly. Prilly masih tertidur sehingga dia tidak menyadari hal itu. Ibu Ali melihat pakaian dalam Prilly yang di jemur di kamar dan dia benar-benar gembira karna pakaian dalam Prilly sangat lucu dengan berbagai motif. Prilly terbangun dan kaget melihat Ibunya ali. Ibu Ali bilang bahwa dia sudah memasakan sup dan sebaiknya Prilly turun untuk makan bersama.
Prilly menatap cermin dan dia ingat tentang kejadian semalam ketika Ali mengejek dadanya. Prilly pun mendapatkan ide dengan menyumpal dadanya itu menggunakan kaus kaki. Prilly menatap cermin dan tersenyum senang.
Prilly keluar kamar dan kaget saat melihat Ali juga baru keluar dari kamar. Prilly mau meminta maaf tapi Ali menatapnya tajam dan langsung turun ke bawah. Prilly berfikir bahwa Ali menatapnya mungkin karna dadanya sudah membesar dan itu membuat Prilly tertawa senang.
Sarapan pagi ini di adakan di luar teras karna cuaca sedang sangat bagus. Raja sedang berlatih lompat tali dan saat melihat Prilly dia langsung menyebut Prilly, "Dasar pemabuk!" Ibu Ali lalu memberikan sup pada Prilly dan bilang bahwa sup itu khusus di buat untuk Prilly. Prilly meminta maaf atas kejadian semalam dan dia yakin kalau dia telah membuat banyak kesalahan. Ibu Ali tidak marah dan bilang bahwa Prilly justru suasana sangat menyenangkan.
Ali memberikan tips lompat tali dan Raja mencobanya. Prilly bilang bahwa Raja harus menggerakan pergelangan tangannya dan sikutnya di buka sedikit lebar. Raja kesal dan meminta Prilly membuktikan bahwa Prilly bisa lompat tali. Prilly pun membuktikannya dan Ibu Ali sangat kagum padanya. Prilly mencoba Raja menobanya dan Raja berhasil melakukannya dengan baik. Prilly bertanya, "Apa musik yang akan kau pakai saat melompat tali?" Raja menjawab, "Sunset glow (Big Bang's song kyay :))" Prilly menyarankan agar lagu Jump Jump Jump saja yang di pakai.
Ibu Ali bilang pada Ali bahwa Ha ini sangat pintar ternyata. Ali hanya melihat sebentar lalu dia berkata, "Apa itu? Apakah itu kaos kaki?" Prilly kaget saat mendengar itu. Prilly menatap dadanya lalu melompat untuk mengambil kaos kaki yang terjatuh.
gitte sedang menata rambut Prilly dan Prilly pun bercerita tentang ruang belajar khusus yang menyalakan ac sangat kencang dan juga koneksi internetnya sangat cepat. Kirun datang dan seperti biasa mulai menarik perhatian Prilly namun Prilly tetap cuek. Prilly meminta Kirun mengambilkan bukunya dan Prilly pun membuka bukunya. Tanpa sadar ada sesuatu yang terjatuh dan Kirun mengambilkan benda yang terjatuh itu.
Kirun melihat benda yang terjatuh itu dengan sangat kaget. Bye bye sea melihat juga dan ikut kaget. gitte dan jessica penasaran dan saat melihatnya mereka pun ikut kaget. Prilly merasa bingung dan melihat apa yang terjatuh dan dia kaget juga karna yang terjatuh adalah foto dia dan Ali yang tertidur karna belajar.
Prilly mencoba memakan foto itu namun gitte langsung mengambilnya dan bertanya, "Prilly latuconsina, bagaimana bisa kau tidur bersama dengan Aliando syarief?" Prilly kelabakan dan bilang bahwa mereka tidak tidur bersama. Semua teman kelas Prilly kaget mendengar itu dan Kirun menangis sedih.
Berita mengenai foto itu tersebar dengan begitu cepat dan Angel langsung marah besar saat melihat foto itu di blog milik ibunya Ali. Prilly sangat malu dan langsung berlari bersama gitte dan jessica saat Angel menghampirinya. Semua mulai membicarakan Prilly dan Ali. Kirun yang mendengar berita itu benar-benar merasa sedih.
Prilly menjelaskan semuanya pada gitte dan jessica. gitte dan jessica sangat kaget saat mendengar bahwa Prilly tinggal satu rumah dengan Ali. gitte bertanya, "Aku dengar Ali sangat kaya, bagaimana rumahnya? Bagaimana kamarmu?" Prilly menjawab, "Aku suka kamarkuu." gitte dan jessica tersenyum senang lalu Prilly tiba-tiba berteriak karna tau maksud gitte dan jessica adalah ingin datang ke rumah Ali. Prilly benar-benar tidak mau mengajak mereka karna takut terkena masalah.
Berita ini tersebar juga ke ruang belajar khusus. Ali masuk kedalam kelas dan semuanya langsung terdiam. Ali melihat perempuan yang selama ini mendekatinya tiba-tiba terdiam dan itu sangat aneh sekali. Ali melihat komputernya dan sangat kaget karna ada foto dia dan Prilly. Ali melihat komputer lainnya dan hampir semua komputer layarnya adalah foto dia dan Prilly.