3

97 9 2
                                    

Krriiinngg....
Bel istirahat sudah berkumandang, semua murid yang sedang pusing dengan pelajaran pun merasa senang.

"Eh, jajan yuk" ajak Afril
"Ogah ah"
"Kenapa emang?"
"Eh yaudah deh ayo jajan hehe"
"Dasar"
Mereka berdua pun pergi ke kantin untuk mengisi perut yang sudah lapar.

*di kantin*
Mereka duduk di sebuah meja yang panjang, mereka duduk berhadapan.
"Gue mau pesen siomay dulu, lo terserah mau makan apa" Shilla meninggalkan Afril yang sedang duduk sambil memainkan handphone-nya.

Tukang siomay sedang sangat ramai, Shilla pun mengantri untuk membeli siomay.

"Siomay 1 piring ya bu" kata seorang murid laki-laki yang berada di samping Shilla.Ibu kantin pun memberikan satu piring siomay yang dipesan laki-laki itu.
"Neng, siomaynya mau berapa?" ibu kantin itu bertanya kepada Shilla.
"Satu piring bu" jawab Shilla.
Ibu kantin pun memberikan satu piring siomay lagi untuk Shilla, secara bersamaan, Shilla dan laki-laki tadi memberikan uang lima ribu untuk membayar siomay yang harganya empat ribu.

"Engga ada kembalian dek, ini aja ya dua ribu buat berdua" ibu itu memberikan uang dua ribu rupiah untuk mereka berdua.Mereka berdua pun keluar dari antrian dan mencari tempat yang lebih luas.

"Ini uangnya buat lo aja" laki-laki itu menyodorkan uang dua ribu rupiah kepada Shilla.
"Eh jangan, kan disitu ada uang lo juga" tolak Shilla.
"Udah gapapa" laki-laki itu semakin menyodorkan uangnya kepada Shilla.
Shilla merogoh saku roknya dan mengambil uang logam seribu rupiah.
"Nih gue ada seribuan.Ini buat lo" Shilla menyodorkan uang logam tersebut.
"Oke.Makasih" jawab laki-laki itu singkat dan meninggalkan Shilla sendirian.Shilla pun berjalan menuju meja yang sudah ditunggu Afril.

"Ehh lo yang tadi!" teriak seorang laki-laki di belakang Shilla.Shilla pun menengok ke belakang, rupanya laki-laki tadi yang memanggilnya.
"Nama gue Zidan, siapa nama lo?" tanya laki-laki itu.
"Iyya, gue udah tau kok nama lo, gue Shilla". Mereka berjabat tangan dan saling melempar senyum.
"Yaudah gue duluan ya" pamit Zidan sambil melambaikan tangan dan berjalan menjauhi Shilla.Shilla tersenyum.

Apa? Zidan cowok yang terkenal dingin ngajak salaman sama gue? Apa gue mimpi? Iiihhh beruntung banget sih gue, bisa salaman sama cowok yang dipuji puji sama banyak cewek, wwaahh gue harus cerita ke Afril nih kayaknya.Eh jangan deh, ntar dikira gue kegeeran lagi, udah lah kapan-kapan aja gue cerita ke dia.Tapi gue gaboleh suka sama dia, gaboleh! Pasti dia nyarinya perempuan yang perfect gak...
"Wooyy lama banget lo pesen siomay doang, gue nunggu lo sampe bakso gue abis nihh" omel Afril yang membuat lamunan Shilla buyar, dan membuat murid lain yang sedang makan melihat ke arah mereka.
"Hehe, sorry sorry tadi ngantri banget abisnya, sekarang ayo temenin gue makan siomay" Shilla menarik tangan Afril dan duduk di meja terdekat untuk menghabiskan siomaynya.

Krriinngg Krriinngg...

Bel sekolah sudah berbunyi, mereka berdua pun masuk ke kelas bersama-sama.

Sekarang pelajaran Bahasa Inggris, tapi untungnya Mr.Arif, guru bahasa Inggris sedang sakit hari ini.
"Woyy semuanya, Mr.Arif gamasuk, tenang gue tadi udah bujuk guru piket biar engga ada tugas, tapi jangan ada yang keluar kelas, tar gue yang diomelin" teriak Fikri, ketua kelas X-b.

"Temenin gue ke perpus yuk" ajak Afril sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Tumbenn amat lo mau ke perpus?" tanya Shilla tak percaya.
"Ayyukk udah buru" Afril menarik-narik tangan Shilla, Shilla hanya menurutinya saja.
Mereka berdua pun keluar kelas untuk pergi ke perpus.

"Eh lo berdua! Jangan keluar kelas! Ntar gue yang diomelin!" teriak Fikri, si ketua kelas galak.
"Mau ke perpus, gaboleh emang?" tanya Shilla.
"Boleehh.. Bolehh.." jawab Fikri, ia kembali memasuki kerubungan teman-temannya yang sedang nonton film horror.

Sesampainya di perpustakaan, mereka berpencar untuk mencari buku yang mereka cari masing-masing.

Shilla melihat Zidan berada di rak samping, tapi ia tidak begitu peduli dengan keberadaan Zidan, ia fokus untuk mencari buku yang ia inginkan.

Brukk...
Sebuah kamus tebal berjilid kamus Indonesia-Inggris jatuh tepat di dahi Afril dan bagian ujung buku itu mengenai dahi Afril, sehingga membuat dahinya terluka.

"Eh sorry ya, tadi gak sengaja bukunya gue dorong" suara seorang laki-laki yang datang menghampiri Afril, dan dia ituu.... Zidan.

"Dahi lo berdarah, lo ke sini sendirian?" tanya Zidan khawatir, tapi dengan nada cueknya.
"Gue sama temen gue kok ke sini" jawab Afril.Ia berusaha menahan degupan jantungnya yang terasa seperti ingin meledak jika berada di dekat Zidan.
"Mana dia?" tanya Zidan, kedua alisnya terangkat.

"Eehh Afriilll, gue nemuu novel Andrea Hirata nii lo mau..." teriakan Shilla yang sepertinya sedang berjalan dari rak sebelah berhenti ketika ia melihat Afril menutupi dahinya yang terluka.

"Jidat lo kenapa kok berdarah gini?" tanya Shilla menepuk-nepuk dahi Afril.Dasar aneh.

"Gue engga sengaja tadi jatohin kamus, eh malah kena kepala dia, lo Shilla kan? Tolong ya obatin lukanya, gue buru-buru banget ini disuruh nyari buku".Zidan pun pergi meninggalkan mereka berdua.

"Sakit gak?" tanya Shilla polos.
"Engga sakit sih, cuman gimana ini nutupin lukanya?"
"Pake hansaplas lahh"
"Nanti belang bekas hansaplasnya, gamau ahh!".Namanya juga Afril, penampilan di perhatiin banget.
"Yaudah cuci aja dulu lukanya, ntar terserah deh di rumah mau lo apain, yaudah ayoo bentar lagi pulang, gue mau cepet-cepet pulang" Shilla menarik-narik tangan Afril.

Lalu mereka pun ke kamar mandi untuk membersihkan darah yang membekas.

***

Saat pulang sekolah...

Afril membereskan bukunya dengan tergesa-gesa.Ia asal saja memasukkan bukunya ke dalam tas.

"Lo mau kemana buru-buru banget?" tanya Shilla sambil meminum air putih yang dibawanya dari rumah.

"Gue mau ke rumah tante gue nihh mumpung besok Sabtu Minggu" jawab Afril yang sekarang sedang merapikan poninya."Gue balik duluan yaa babayy muah" Afril memberikan kiss bye kepada Shilla.Shilla oun merasa jijik memiliki sahabat konyol sepertinya.

Shilla sedang berjalan di koridor sekolah.Ia pulang sendirian.Ia melihat banyak teman-temannya, ada yang sedang main bola di lapangan, ada yang main gitar, ada yang selfie, ada yang ngegosip, ada juga seoarang murid laki-laki yang sedang membaca sebuah novel.Shilla pun penasaran akan novel apa yang sedang orang itu baca.

Onn.. Onee.. Thoo sandd?
One Thousand? Dia punya novel itu? Mending gue minjem aja ya ke dia, siapa tau orangnya baik.

Shilla pun mendekati laki-laki itu.Ia memberanikan diri mendekatinya, lalu ia duduk di sampingnya.

"Haloo?" Shilla melambaikan tangan di samping wajanya.Lelaki itu menoleh ke arah Shilla.
"Iyaa?" tanyanya.
"Kenalin nama gue Shilla!" Shilla memberikan tangannya agar mereka berdua berjabat tangan.

"Gue Vico.Ada apa ya?" tanyanya lagi.
Vico? Vico yang diceritain Afril waktu itu? Ohh ini orangnya, iya sih agak culun keliatannya, tapi dia ganteng.Coba aja dia engga culun,pasti mirip banget deh sama Zidan.

Vico melepaskan tangannya yang sedang berjabat tangan dengan Shilla.Shilla pun terkaget kalau ia ternyata sudah berjabat tangan lama dengannya.

"Eh sorry, hmm.. Ini novel punya lo?" tanya Shilla.
"Bukan, ini punya Zidan, gue minjem dari dia"
"Oalah, lo udah selesai baca?"
"Udah kok, gue cuma liat-liat lagi, lo mau pinjem?"
"Iya nihh, gue pinjem sekarang yaa tolong bilangin dong ke Zidan gue pinjem novelnya, lo kelas X-a kan?"
"Nih, pinjem aja tar gue bilangin" Vico memberikan novelnya kepada Shilla.
"Sipp, makasih yaa, jangan lupa bilangin Zidan"

Shilla pun bangkit dari duduknya.Vico mengacungkan jempolnya kepada Shilla  tanpa mengucapkan apa-apa.

-------------------------
Voteee!!
Haluu Vote+Comment yaaah👌👌

Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang