Cahaya mentari masuk melalui celah-celah ventilasi kamarku. Suara enggan kicauan burung yang berusaha membangunkan ku dari tidur nyenyak.
Segera aku mandi lalu memakai seragam sekolahku.
Rambut ikal...... check
Jam tangan biru navy.....check
Sepatu.....check
Tas....check
Seragam.....check
''Woy dek, lo cepetan kek. Udah telat nih'' panggil Vano dengan kesal.
''Iya nih, udah turun nih'' aku berlari lalu mengambil dua potong roti yang sudah diolesi dengan selai coklat.
''Mom, aku berangkat ya!''
''Iya sayang, hati-hati ya''
★
Aku berlari di sepanjang lorong sekolah yang sudah sepi dari beberapa menit yang lalu. Guru-guru yang melirik ku jengah tak ku pedulikan.
''Elle, tumben lo telat. Kenapa?'' Tanya Mellisa dengan wajah yang menurutku cukup mengesalkan. Melissa adriani, seorang gadis cantik blasteran Jerman Indo, memiliki rambut coklat terang yang lurus sebahu, kulit putih dengan tinggi badan ala orang luar . Sikapnya yang ramah di sukai banyak orang.
Oke back to....
''Biasa kesiangan, muka lo itu mell ngeselin. Kantin yuk!''
''Gila lo udah bell, ada anak baru katanya dari De Brito'' wajah Mellisa kelihatan di tekuk.
''Alah dari De Brito, paling juga cowok buruk rupa'' jawabku sangat santai. Lalu bel berbunyi, semua siswa duduk dengan spontan.
''Good morning, kalian kedatangan siswa baru. Silahkan masuk dan perkenalkan dirimu'' pak pendi berbicara dengan antusias. Tak lebih dari tiga puluh detik masuk seorang cowok dengan seragam dan rambut yang acak-acakan.
''Nama gua Albertus Gustavo. Gua dari SMA De Brito, alasan gua pindah yah karna pengen pindah'' cowok terkesan angkuh dengan senyum miringnya. Para cewek yang semula ribut langsung diam dan menganga mendengar suara baritonnya yang pecah di telinga. Aku hanya memperhatikannya sebentar, karena yang aku tahu ia memiliki tubuh ala atlet yang tinggi dan berisi, kulit sawo matang yang terlihat seperti sering terbakar cahaya matahari, entahlah mungkin karna ia hobi berolahraga. Dua hal yang menarik perhatianku rambut coklat gelapnya yang sedikit acak-acakan dan senyum miringnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
crazy love
Random''gua gak peduli walaupun lo gak pernah nganggep gua sebagai salah satu dari beberapa orang yang selalu ada untuk lo. karena yang gua tau, hati gua udah lama terpenjara sama lo. jauh sebelum gua menyadari akan semua hal yang udah terjadi.'' -Albertu...
