Studio 5 F10
Sippp
Buruan
Iya udah dekat
Jemput keluar?
Iya tiketnya dikamu kan
Prilly bergegas menuju studio lima XXI. Sementara Ali yang sudah duduk di Kursi F10 bergegas juga berdiri menuju pintu masuk studio.
"Ayooo..." Ali menarik lengan Prilly memasuki studio yang sudah gelap karna Filmnya akan segera diputar. Prilly mengikuti langkah Ali dan akhirnya sampai ditempat duduk mereka.
Sepanjang Film diputar Prilly hanya menyandarkan kepala dibahu Ali. Sesekali Ali mencium rambutnya dan tangan mereka bertaut tak terlepas.
Prilly mendongakkan wajah menatap Ali.
'Kenapa gue begitu menggila sama dia? Didekatnya rasanya ingin selalu nempel cantik. Tubuhnya wangi membuat betah bersandar.' Prilly memejamkan mata begitu Ali menunduk mencium keningnya sekilas, setelah itu menatapnya lekat-lekat.
'Melihat matanya dunia gue jadi pindah kesana, gue menggila bila didekatnya, bibirnya seperti permen blaster, dihisap manis digigit coklatnya lumer.' Seperti mencium kening tadi, Ali menyentuh bibir Prilly hanya sekilas.
Berpandangan lama lalu Ali menggenggam jemari Prilly yang terselip dijarinya. Prilly menyandarkan kepala dibahu Ali lagi dan Ali menyandarkan kepalanya dikepala Prilly. Pandangan mereka kelayar yang ada didepannya. Tetapi sebenarnya hati mereka disebelahnya.
Kelihatan seperti sepasang kekasih? Terlihat bahagia? Iya. Tetapi kadang terluka. Kedengarannya aneh.
>>>>
"Darimana aja sih tadi, honey?"
"Dariii tadiii..."
"Seriussss."
"Hee, aku tadi nemenin Umi, umi minta anterin ketempat sodaranya yang sakit!"
"Gitu aja nggak sempat kasih tau akuuu, hari minggu aku sepii..."
"Maaf ya."
Ali tersenyum menyentuh lengan Naura, kekasihnya. Berbohong. Ya, mau gimana lagi? Nggak mungkin bilang tadi nonton sama Prilly. Mau bunuh diri apa?
Hmm, Prilly! Mengingat gadis itu sepertinya dunia Ali teralih. Meskipun Naura yang cantik disampingnya bergelayut mesra dan dia membalas, tapi tetap saja pikirannya tak pernah bisa lepas dari gadis yang sekarang berstatus teman tapi mesra-nya itu. Teman tapi mesra? Bukan. Selingkuhan? Mungkin.
Yang pasti perasaannya pada Prilly sepertinya ada bedanya dengan perasaannya pada Naura. Perhatian Prilly padanya terasa berbeda dengan perhatian Naura. Ali menyadari langkah mereka salah.
Berawal dari mengagumi satu dengan yang lain, berakhir dengan cinta yang salah dan bukan pada tempatnya.
"Mikirin apa sih?" tanya Naura sambil menoleh pada Ali yang duduk disampingnya.
"Ah, enggak!" jawab Ali ikut menoleh.
Naura menatap Ali yang juga menatapnya. Wajah mereka begitu dekat dan hampir saja tak berjarak lagi ketika suara handphone Ali yang berada didalam saku celananya berbunyi dan mengagetkan Ali.Ali mengambil handphone dan melihat layarnya. Naura pun melongok ke handphone Ali dan membaca penelponnya.
Mrs. Crazy calling
"Hallo Pril, apa?"
"Pasti ada Naura kan?"
"Iyaa, lo ngertilah ini hari minggu, waktu gue sama pacar!" suara Ali datar menyahuti suara diujung sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY ABOUT YOU (Tersedia Versi Cetak)
RomanceBagaimana mungkin dua orang yang masing-masing sudah memiliki kekasih bisa-bisanya saling menggilai? Ketika cinta datang tak tepat waktu dan tak cukup alasan untuk melepaskan diri dari cinta yang telah ada, dapatkah mereka memendam gairah yang menin...