CAY*7

13.3K 2.3K 163
                                    

"Aku udah putusin dia, jadi nggak ada alasan lagi buat kamu nolak aku!"

Amir memandang gadis disebelahnya yang juga menatap dengan senyum puas.

"Kok kamu mutusin dia sih, kamu bilang dia baik."

"Memang dia baik, tapi kamu yang ngacauin semuanya, kamu paksa aku hanya selalu melihat padamu!"

"Kenapa jadi nyalahin aku, kamu dari dulu suka sama aku kan sampai kamu ketemu Prilly?"

"Aku sayang sama Prilly tapi nggak bisa move on dari kamu, kamu tahu itu!"

Amir tersenyum menggenggam tangan Marsha, cewek yang selama ini dekat dengannya tapi sedari dulu tak bisa menganggap dirinya lebih dari sahabat dan lebih dari saudara.

Saat Marsha punya pacar, Amir sudah mengenal Prilly karna kantor mereka pernah bekerja sama. Bos Prilly dan Amir adalah teman. Saat Amir berkunjung kekantor Prilly disitulah mereka berkenalan. Selanjutnya Amir dan Prilly intens saling berhubungan melalui telpon dan jadian.

Sekarang Marsha sudah putus dengan pacarnya. Amir ingin meraih hatinya kembali. Apakah salah jika dia ingin menggenggam cinta lamanya? Cinta tak salah. Sikap orangnya yang salah. Kejujuran memang menyakitkan tapi lebih menyakitkan lagi jika Prilly tahu Amir memendam cinta yang lain selama bersamanya.

Sementara Prilly masih terpaku ditempatnya dengan wajah yang sedih. Biar bagaimanapun Amir telah mengisi harinya sebelum bertemu dengan Ali. Dan Prilly tetap saja sedih ketika Amir mengatakan ingin Break darinya.

"Amir bilang apa?" suara Ali mengagetkan Prilly. Prilly lupa Ali masih menunggunya pulang sama-sama setelah latihan tadi.

"Nggak mau ngerti juga!" Prilly menunduk sedih. Rasanya tak ingin Ali tahu Amir memutuskan cintanya. Rasanya sedih ketika Amir berbuat seakan dirinya tak berarti apa-apa.

"Trus?"

"Ya gitu tetap nggak mau ngerti."

"Trus?"

"Yaaa gitu!" Prilly tak bisa menahan suaranya yang bergetar karna ingin menangis tapi ditahan.

Ali menatapnya lekat. Sepertinya Prilly menyembunyikan sesuatu tapi ia faham. Apa Prilly diputuskan Amir? Ali menduga-duga. Sebenarnya tak tega mendengarnya. Ali tak mau menyampaikan pendapatnya bahwa sikap pria seperti itu biasanya ada apa-apanya. Mungkin mencari kesalahan. Ali meraih tubuh Prilly dan memeluknya. Tubuh Prilly langsung terguncang tak bisa menahan tangisnya yang langsung pecah dipelukan Ali.

 Tubuh Prilly langsung terguncang tak bisa menahan tangisnya yang langsung pecah dipelukan Ali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak pernah terpikir oleh Prilly dia akan diputuskan dan ditinggalkan. Mungkin ini karma karna ia telah curang. Tapi sebegitu tak pengertiannyakah Amir? Prilly menggeleng tak percaya.

"Aku nggak tau apa kata Amir sampai kamu jadi kayak gini, tapi aku yakin itu bikin perasaan kamu nggak nyaman!" Ali menunduk menatap Prilly yang memejamkan mata dipelukannya. Dengan pelan diusapnya airmata Prilly yang masih menitik. Prilly sendiri tak tahu tangisan apa ini? Penyesalankah atau kesakitankah?

CRAZY ABOUT YOU (Tersedia Versi Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang