Kemudian mereka mulai berfikir, bagaimana cara menembak (namakamu) dengan sangat spesial.
Setelah beberapa menit berfikir...
Aldi tiba-tiba menjentikan jarinya.
"Udah dapet idenya, Ald?" tanya Iqbaal dengan antusias.
"Udah dong" Aldi tersenyum bangga.
"Apa?"
"Sini dah gua bisikin"
Iqbaal mendekati Aldi, kemudian Aldi membisikan sesuatu pada Iqbaal. Sesekali Iqbaal menganggukan kepalanya, tanda mengerti.
"Gimana?" tanya Aldi setelah selesai membisikan idenya pada Iqbaal.
"Bagus banget, Ald. Keren banget ide lo" puji Iqbaal.
"Gue gituloh..." Aldi tersenyum bangga.
"Itu baru sahabat gue, toss dulu dong!"
Kemudian mereka ber-toss ria.
***
(Namakamu) sedang membaca buku biologi. Memang tidak ada ulangan besok, tapi (namakamu) memang berniat belajar untuk mengisi waktu luang. Sesekali dia menyelipkan rambutnya yang menghalangi wajahnya ke telinganya.(?)
Ponselnya berdering. Dering yang lama, itu berarti tanda panggilan masuk. Dengan segera, (namakamu) meraih ponselnya.
Tertera nama penelfon diatasnya.
'Aldi'
Tanpa ragu, (namakamu) mengangkatnya.
'Halo, Ald? Ada apa? Tumben nelfon' jawab (namakamu) seraya lanjut membaca.
'(Namakamu)! please ini darurat banget!' Nada Aldi diseberang sana terdengar sangat panik.
'Emangnya ada apa?' Air muka (namakamu) berubah menjadi khawatir. Entah kenapa ia jadi memikirkan Iqbaal.
'Iqbaal, (namakamu). Iqbaal...'
'Iqbaal kenapa?!' Mendengar nama itu, (namakamu) menjadi semakin khawatir.
'Iqbaal kabur dari rumah. Kayaknya dia ke club lagi.'
Degh
Iqbaal? Kenapa? Bukankah kemarin dia baru saja berbaikan dengan (namakamu)? Lalu kenapa? Ada masalah apa?
Pertanyaan-pertanyaan itu langsung menghantam pikiran (namakamu).
'(Namakamu)?'
'Eh. Iya, Ald. Maaf gue ngelamun. Ald, kira-kira dia di club mana ya?'
'Mungkin ke club yang waktu itu lo datengin?'
Oh iya, (namakamu) masih mengingat tempat itu.
'Oke, gue mau cari dia'
'Tolong bawa dia pulang dengan selamat, (namakamu). Karna hati dia bisa luluh cuma sama lo' pinta Aldi diseberang sana.
Kasian Aldi, pasti dia sangat khawatir.
'Gue janji, Ald.' (Namakamu) tersenyum meskipun Aldi tak dapat melihat senyumannya.
'Hati-hati, (namakamu)' Aldi menutup panggilannya.
Tanpa memperhatikan penampilannya, (namakamu) langsung pergi menuju club yang Aldi maksud.
Kali ini dia hanya memakai kaos lengan panjang berwarna hijau tua, dan celana jeans yang warnanya sudah pudar.
(Namakamu) melangkahkan kakinya lebar-lebar, bahkan setengah berlari. Wajahnya terlihat sangat khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry...
Novela Juvenil"Aku tidak akan pernah percaya dengan gadis manapun." -Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan "Aku mencintainya, Tuhan. Sungguh, jauh didalam hatiku aku mencintainya. Aku mencintai dia yang tidak pernah mengahargaiku..." - (Nama kamu) Azzura Mischa