I

6.6K 575 13
                                    


Hidup itu seperti hal nya roda,

ada saatnya kita di posisi atas,

dan ada dimana kita di posisi bawah untuk penopang beban.

Seoul, 2015

Yunho melangkahkan kakinya di sebuah Universitas ternama di Seoul, ini adalah Universitas bergengsi dimana mahasiswanya berasal dari keluarga orang terpandang, Yunho cukup senang karena ia dapat berkuliah di tempat tersebut dan di terima dengan baik, pasalnya Yunho bukanlah dari keluarga kaya. Ia anak Yatim-piatu yang di besarkan oleh Paman dan Bibinya yang haus akan harta. Yunho dapat berkuliah disana pun karena bantuan Beasiswa.

Seorang wanita berparas cantik menghampiri Yunho saat ini, ia tersenyum dengan semanis mungkin.

"Pagi Yun." Sapanya, Yunho membalas senyuman tersebut.

"Pagi juga Ahra."

Dia adalah Go Ahra, wanita yang mengejar Yunho, ia tak akan jera untuk mendapatkan Yunho, apapun caranya pasti akan ia lakukan.

"Kau tumben datang sendiri Yun? Mana Yoochun?" tanyanya.

"Dia ke Perpustakaan, aku harus segera menemui dosen ku secepatnya maka dari itu aku buru-buru Ahra-ya, maaf ya." Ujar Yunho, Ahra pun mengangguk, Yunho segera pergi meninggalkan Ahra. Tak jauh dari keberadaan Yunho, Jaejoong sedang bersama seorang pria berwajah manis, pria berwajah manis itu mendorong kursi roda yang Jaejoong duduki, kalian pasti bertanya, mengapa Jaejoong berada di kursi roda? Jaejoong lumpuh setahun lalu, Dokter memfonisnya tak akan bisa berjalan, dunia Jaejoong terasa hancur saat itu, jika saja kecelakaan itu tidak terjadi, mungkin saja Jaejoong masih bisa berjalan normal.

"Jae hyung, tunggu disini ya, aku mau ke kelasku sebentar, aku janji tak akan lama." Jaejoong pun tersenyum dan mengangguk.

"Ya Suie." Pria manis yang dipanggil Suie pun tersenyum dan segera menuju kelasnya, Jaejoong melihat sekeliling, ia tersenyum lembut, entahlah ini pertama kalinya Jaejoong merasa nyaman berada di suatu tempat. Tanpa Jaejoong sadari, Changmin sosok yang tak tampak itu pun tersenyum lembut.

"Umma rasakan ini? beratus tahun lalu ini adalah hutan tempat kau dan Appa bertemu?" ujar Changmin

1816 Joseon Dynasty

"Hahaha, hentikan Yunie, aku geli." Ujar Jaejoong saat serigala putih tersebut menggelitik perutnya dengan kepalanya, tak lama serigala itu pun berhenti, Jaejoong menatap lembut serigala tersebut dan membelai wajah si serigala, tak lama sosok serigala itu berubah menjadi Pria yang sangat tampan. Pria tampan itu tersenyum dan menggenggam serta mengecup tangan mulus Jaejoong. Jaejoong tersenyum melihat aksi pria tampan tersebut.

"Aku mencintaimu Jae, selalu, selamanya, sampai kapanpun." Ujar Yunho si pria tampan tersebut, Jaejoong kembali tersenyum dan mengecup singkat bibir hati milik Yunho.

"Aku juga mencintaimu Yun, siapa pun kau."

Jaejoong memejamkan matanya, rasa yang begitu tenang dan sangat damai saat berada di tempat ini, rasanya ia ingin terus berada di tempat ini, Jaejoong membuka matanya. Ia pun melihat sosok Yunho di hadapannya kini, Yunho berjalan ke arahnya, mata mereka pun saling bertemu walau hanya sebentar.

"Akh." Rintih Yunho maupun Jaejoong dengan memegang kuat dadanya, mengapa rasanya sangat sakit saat mereka saling bertemu, Jaejoong terus meremas dadanya yang terasa sangat nyeri, sementara Yunho pun mencoba menahan rasa itu dan segera melanjutkan perjalanannya, melewati Jaejoong.

I Can't✔Where stories live. Discover now