Aku yakin bahagia itu pasti hadir menyambutku.
Kemarin adalah pemakaman tuan Kim, rasanya sangat berat menerima kenyataan bahwa Ayahnya telah tiada bagi Jaejoong, Ayahnya selalu ada di sisinya sedari ia kecil, menemaninya dan bahkan memberikan segala kebahagian untuknya, tetapi kini hanya sebuah kenangan. Yunho dan Jaejoong pun masih menetap di Gwangju, perusahaan milik Jaejoong sedikit goyang karena kematian tuan Kim, Ayah Jaejoong, Yunho pun harus mengatasi semua masalah ini, ia tau ini ada campur tangan Ahra, dan Yunho sangat yakin ia pasti bisa menyelesaikan ini semua.
"Aku pergi dulu, kau makan, jangan terus bersedih. Ingat anak kita pun butuh kau perhatikan." Ujar Yunho lembut dengan membelai pipi mulus Jaejoong, Jaejoong hanya tersenyum kecut dan mengangguk.
"Yasudah, hati-hati di rumah, jika butuh apapun panggil maid, jangan melakukan hal yang membahayakan." Sekali lagi Jaejoong mengangguk, Yunho tersenyum dan mengecup dalam dan lembut kening Jaejoong sebelum ia berangkat. Jaejoong memandang Yunho yang kini sudah pergi. Ia mengusap perut ratanya dan tersenyum kecut.
"Maafkan Umma sudah mengabaikanmu, Umma harus tetap sehat demi mu." Guman Jaejoong.
Yunho sudah pergi meninggalkan Mansion indah tersebut, ia sama sekali tak menyadari seseorang telah memperhatikannya sedari tadi.
"Ucapkan selamat tinggal untuk si cacat itu sayang." Guman Ahra, tak lama Yunho pergi, 3 orang berbadan besar dengan wajah tertutup pun memasuki Mansion indah tersebut, Ahra tersenyum senang melihatnya, ia menyandarkan kepalanya pada jok mobilnya.
"Yunho milikku, dan tak ada seorang pun yang boleh memilikinya selain aku." Ucapan gadis cantik itu dengan tersenyum sinis.
.
Jaejoong terkejut mendapati 3 orang bertubuh besar masuk kedalam rumahnya secara tak sopan.
"Mau apa kalian?!" ujar Jaejoong sedikit menahan rasa takutnya.
"Kau yang bernama Jaejoong hn?"
"Siapa kalian??!" ujar Jaejoong dengan nada sedikit meninggi, ke tiga pria itu hanya tertawa seraya meledek Jaejoong, salah satu di antaranya pun menghampiri dan mengangkat paksa Jaejoong, Jaejoong terus saja memberontak membuat beberapa maid dan penjaga datang mencoba menyelamatkan Jaejoong, tapi sial, ketiga orang ini membawa senjata api, mereka mengancam dengan sebuah tembakan membuat para penjaga dan maid tersebut tak dapat berbuat apapun, Jaejoong pun di bawa mereka pergi.
"Cepat lapor polisi! Dan hubungi Tuan Yunho." Perintah salah seorang penjaga, Maid yang di perintahkan pun segera mengangguk dan menghubungi polisi serta Yunho saat itu juga.
Jaejoong segera di masukan kedalam mobil secara kasar.
"Lepaskan aku! Siapa yang menyuruh kalian! Hiks! Cepat lepaskan aku!" teriak Jaejoong.
"Diam! Jika kau terus berisik peluru ini akan bersarang di kepalamu!" Ancam salah seorang di antara mereka karena sudah letih mendengar suara Jaejoong, Pistol itu kini tepat berada di kening Jaejoong membuat Jaejoong sulit untuk bernafas karena takut. Air matanya pun mengalir.
"Tuhan, tolong aku." Batinnya.
.
Polisi pun sudah di hubungi, sementara itu Yunho sangat terkejut dengan kabar penculikan Jaejoong, bahkan ia pun belum sempat sampai perusahaan tersebut. Tak lama setelah maid mengabarkan penculikan Jaejoong, Yunho pun mendapat telepon dari Ahra. Dan Yunho yakin, ini semua ulah Ahra.
YOU ARE READING
I Can't✔
RomanceTerlahir di kehidupan yang baru, Jaejoong harus dapat merubah kaadaan, ia harus dapat membuat Yunho kembali mencintainya seperti kehidupannya sebelumnya. Tetapi setelah usahanya berhasil mendapatkan hati Yunho kembali, halangan dan rintangan pun men...