V

5.4K 554 4
                                    


1817, Joseon Dynasty.

Jaejoong bersenandung lagu pengantar tidur dengan begitu lembut dan lemah, ruangan penjara ini terasa dingin dan hampa, bahkan bercak darah akibat proses melahirkan pun masih nampak, ingatan-ingatannya saat kedua anaknya meninggal pun masih jelas terbayang. Tak ada senyum, hanya pandangan kosong yang Jaejoong tunjukan.

"Mengapa-.. ha-.. haha-.. mengapa tak bunuhku sekalian saja, pertama-.. kalian bunuh Yunho-Ku, lalu anak-anakku? Mengapa tidak aku sekalian! HHHHHAAAAAAAAAAAA... hiks bunuh aku, hiks bunuh aku."

Jaejoong terus menangis dan berteriak histeris, penjaga pun tak tega mendengarnya, Pangeran kesayangannya harus menerima ini semua.

"Hiks, bunuh aku. Aku ingin bersama Yunho dan anak-anakku. Bunuh aku hiks."

"Hikks, bunuh aku, biarkan aku bersama Yunho dan anak-anakku, bunuh aku." Suara igauan Jaejoong pun membangunkan tidur Yunho, Yunho melihat Jaejoong yang menangis dengan mata terpejam, sepertinya masa lalu itu belum hilang dari ingatan Jaejoong. Yunho menepuk pelan pipi Jaejoong agar Jaejoong segera tersadar.

"Jae, bangunlah." Ujar Yunho, tak lama Doe eyes milik Jaejoong pun terbuka, mata yang menampakan kesedihan begitu mendalam.

"Yun. Jangan tinggalkan aku, aku mohon." Jaejoong memeluk erat Yunho, pelukan yang tak ingin ia lepaskan, tubuhnya sudah bergetar hebat karena tangisannya, Yunho hanya dapat menghelakan nafas beratnya dan membelai lembut punggung ringkih Jaejoong.

"Aku disini tenanglah, itu hanya mimpi masa lalu, kini tak akan ada yang memisahkan kita, Arra?" Ujar Yunho dengan menatap dalam Jaejoong, Jaejoong hanya mengangguk, Yunho kembali merangkul tubuh Jaejoong dan membelai rambut hitam Jaejoong dengan penuh kasih. Ini sudah 4 Minggu setelah kejadian buruk yang Jaejoong alami di kampus, sejak itu pun Jaejoong tak ingin kuliah, ia sangat takut. Kejadian itu benar-benar membuat mental Jaejoong menjadi kacau. Bahkan beberapa kali Ahra menemuinya di rumah membuat Jaejoong semakin terluka, Ahra pun mengancam keselamatan Jaejoong jika Yunho mengabaikannya, awalnya Yunho mengabaikan semua ancaman Ahra, tetapi Ahra bukan sekedar mengancam. Terakhir kali Yunho mendapati Jaejoong yang nyaris tertabrak mobil, untung saja Yunho melihat dan segera menyelamatkan Jaejoong, jika di tanya mengapa Yunho tidak melaporkannya ke Polisi, jawabannya hanya satu, Yunho tak memiliki bukti kejahatan Ahra, dan lagi, Ahra adalah anak seorang pengacara ternama, dengan mudah Ahra mendapat pembelaan. Saat ini Yunho hanya mengikuti permainan Ahra, menunggu sampai ada celah membuat Ahra kalah. Yunho sangat percaya dirinya mampu hadapi ini semua, walau sedikit mengorbankan perasaan Jaejoong 'kembali'.

"Sekarang kembali tidur ne." Jaejoong pun terdiam, Yunho mengecup lembut kening Jaejoong.

"Tak akan terjadi apapun, aku akan terus disisimu." Jaejoong tersenyum kecut dan mengangguk, ia pun merebahkan kepalanya pada dada bidang Yunho, matanya mulai terpejam secara perlahan. Yunho mengecup pucuk kepala Jaejoong berkali-kali, rasa takut pada diri Yunho pun ada, ingatan saat dirinya sekarat dulu dengan Jaejoong yang menangis histeris, bahkan ingatan saat keluarganya menentang hubungan Yunho dan Jaejoong sampai mereka hendak melukai Jaejoong. Kejadian masa lalu sedikit sama saat ini, nyawa Jaejoong terancam karena hubungan mereka, hanya saja saat ini nyawa Jaejoong terancam karena Ahra, bukannya segerombolan serigala putih.

.

Pagi pun tiba, matahari sudah bersinar terang membangunkan dua manusia yang tertidur pulas tadinya. Wajah Jaejoong nampak pucat pagi ini, ia merasa mual yang teramat.

"Yun, ung-.. bisa bantu aku, aku mual lagi."ujar Jaejoong dengan menutup mulutnya. Ia menahan rasa mual tersebut, Yunho segera mengangkat tubuh Jaejoong dan membawanya ke westafel, setelah itu ia mendirikan Jaejoong dan merangkul menahan tubuh Jaejoong yang tengah muntah saat ini, sudah beberapa hari ini Jaejoong mengalami mual di pagi hari, Yunho sudah memaksa Jaejoong memeriksakan kondisinya ke dokter dan ia pun selalu menolaknya.

I Can't✔Where stories live. Discover now