Part 4

1.1K 37 0
                                    


Seperti biasanya,Minggu pagi menjadi hal rutin bagiku untuk mengajari Nazila membuat Pancake. Kalau bukan ditempatku,berarti ditempatnya dan hari ini dia memintaku untuk mengajarinya dirumahnya. Setelah aku berpamitan dengan Umi dan Abi,aku langsung berangkat kerumah Nazila dengan mengemudi mobil kesayanganku itu.

"Assalamualaikum.."ucapku memberi salam kepada tante Sandra yang sedang berkebun

"waalaikumsalam.. nak Risa"balas tante Sandra

Aku menyalami tangan kanan tante Sandra lalu mencium kedua pipinya,kalau bahasa kerennya itu cipika-cipiki. Tante Sandra lalu tersenyum kepadaku yang juga kubalas tidak kalah manisnya.

"mau mengajari Nazila membuat Pancake lagi?"tanya tante Sandra sembari menggandengku untuk duduk dibilik bambu yang terletak disudut taman

"insyaallah iya tante"

"hari ini kalian akan membuat Pancake apa?"

"rencananya Bananablue cake Mi.."jawab Nazila yang sudah berada diantara kami

"waahh.. Mami jadi tidak sabar untuk mencicipinya"ujar tante Sandra lagi dengan mata berbinar yang dibuat-dibuat membuatku dan Nazila tertawa bersamaan disusul tante Sandra yang ikutan tertawa akhirnya

"hari ini kamu cantik sekali Risa"kali ini Nazila yang berbicara membuat pipiku harus merona karena malu pada tante Sandra

"hijabmu ini baru ya Ris,kamu beli dimana? Mi,aku mau dong hijab seperti punya Risa ini"tanyanya lagi yang kemudian bermanja dengan Maminya

"iya La,oleh-oleh Umi dan Abi dari Bandung. Umi juga beli buat kamu dan tante Sandra,tapi maaf kalau warnanya tidak sesuai"jawabku seraya menyodorkan sebuah bingkisan kepada tante Sandra

Tante Sandra lalu membuka bingkisan yang kubawa,diambilnya isi yang ada didalam bingkisan lalu memberikan kepada putrinya untuk dipilih warna apa yang diinginkan oleh Nazila barulah diambilnya yang menjadi sisa untuknya. Sungguh Maha Suci Allah yang menciptakan hati seorang Ibu yang begitu lembut dan menyayangi buah hatinya. Dirinya bahkan rela menerima sesuatu hal yang telah tidak diinginkan oleh anaknya. Umi... Risa sayang umii...

"sampaikan pada Umi kamu,tante mengucapkan beribu terima kasih padanya"

"Insyaallah akan Risa sampaikan tante"

"dariku juga Ris.."

"iya Nazila yang bawel.."

"hahaha..."tawa kami setelah berhasil menggoda Nazila

Rizky Pov

Hari ini aku berencana untuk menemui Jesie,memintanya untuk kembali menjadi kekasihku lagi,aku tidak peduli dengan gadis yang akan dinikahkan denganku. Yang terpenting sekarang adalah wanitaku,bukankah menikah lebih dari satu itu dibolehkan? Aku akan melakukan itu,tidak peduli bagaimana perasaan gadis itu nantinya,lagi pula siapa yang menyuruhnya untuk mau menikah denganku,bukankah dia bisa menolaknya? Satu hal lagi,aku juga akan memberi pelajaran pada hotel yang telah membuatku dimarahi oleh Papi kemarin pagi.

Aku keluar dari rumah,kakiku berhenti melangkah ketika melihat Mami dan Nazila begitu bahagia dimataku. Mereka sedang tertawa dengan seorang gadis berkerudung biru tosca yang duduk disebelah Mami,tapi aku tidak dapat melihat wajahnya karena terhalang oleh tubuh adikku yang berdiri menghadapnya dan membelakangiku.

Aku masih berdiri memperhatikan mereka sampai akhirnya benda canggih yang sedang kupegang berdering pertanda panggilan masuk membuatku harus mengangkatnya terlebih dahulu. Aku masih betah berdiri ditempat yang sama sembari berbicara dengan lawan telfonku disana,samar-samar aku mendengar Mami sedang memujiku didepan gadis itu.

Taaruf Cinta KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang